"SEKILAS MUSIK KONTEMPORER
DI INDONESIA"
by: Michael Gunadi Widjaja
Jika
seseorang ditanya tentang jenis musik yang diketahuinya, hampir dapat
dipastikan dia akan menyebut jenis-jenis musik seperti: Pop, Jazz, Klasik, Dang
dut, dan Keroncong. Pendek kata, jenis musik yang memang akrab menjadi
perbincangan masyarakat umum. Jarang orang menyebut jenis Musik Kontemporer. Dan
memang begitulah keberadaan Musik Kontemporer: memiliki kesejatian namun seolah
“mengambil jarak” dari hiruk pikuk kesemestaan musik, khususnya Musik Industri.
Musik Kontemporer sebetulnya adalah musik yang con tempo(rary). Keberadaannya
berpaut erat dengan mengalirnya waktu atau tempo. Itulah mengapa Musik Kontemporer sering juga disebut Musik Garda Depan (avantgarde), karena
musik tersebut senantiasa mengedepani sebuah era. Musik kontemporer lazim juga
menyandang sebutan new musik atau Musik Baru (namun bukan genre
musik new age). Dikarenakan sebagai
konsekuensi keberadaannya yang senantiasa mengedepani sebuah era, Musik Kontemporer
“dituntut” untuk menghadirkan sesuatu yang baru.
Beberapa
orang sering menganggap bahwa Musik Kontemporer adalah produk dari modernisasi
atau salah satu pengejawantahan era modern. Sebetulnya, nilai kekontemporeran
dalam musik sudah dikenal sejak jaman Johann Sebastian Bach. Pada
jamannya, musik Bach sudah dianggap sebagai Musik Kontemporer. Komposisi musik
Bach yang bagai air mengalir tanpa jeda, ditambah gaya kontrapung (alur bass dan melodi saling kontra
membentuk aliran harmoni, merupakan sebuah komposisi yang jauh melampaui
kelaziman saat itu. Untuk Musik Kontemporer sebagai sebuah genre musik yang
mandiri, keberadaannya mulai marak setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Dipelopori
oleh Arnold Schoenberg dengan tangganada duodekatonik atau 12
nada. Tangga nada yang umum dikenal adalah diatonik, terdiri dari 7 nada: do re mi fa so la ti. Juga musik dengan
teknik garapan yang menggunakan idiom dan tata gramatika matematika dari Pierre
Boulez. Olivier Messiaen dengan teknik garapan musik berupa
perbandingan geometri bangunan. Kemudian musik perkusi dari John Cage
dan banyak lagi pemusik yang merupakan pelopor Musik Kontemporer di dunia. Untuk
kawasan Asia, harus disebut nama Nam June Paik dari Korea.
JUDUL MUSIK
KONTEMPORER
Musik Kontemporer,
dapat dikenali dengan beberapa ciri yang hampir senantiasa melekat dalam
kehadirannya. Judul karya
Musik Kontemporer lazim menggunakan judul yang aneh dan bahkan asing, seperti
misalnya: Gymnopedie, Liturgi Kristal, dan Telemusik. Dan ada juga yang
menggunakan bahasa yang sudah tidak lazim, seperti judul karya Steve Reich "Tehilin".
Steve Reich "Different Trains"
Steve Reich "The City Life", Part 1 - "Check It Out"
TEMA MUSIK
KONTEMPORER
Dalam musik
yang lazim dikenal, tema yang diangkat umumnya berkisar pada cinta, duka, gembira.
Musik Kontemporer mengusung tema yang seringkali “baru”. Misalnya “Tetabuhan
Sungut” karya Slamet Abdul
Syukur, yang mengusung tema eksplorasi kemampuan bunyi mulut manusia.
Slamet Abdul Sjukur "The Source"
INSTRUMENTASI DAN PARTITUR MUSIK KONTEMPORER
Dalam Musik
Kontemporer, bukan hanya instrumen musik yang lazim dikenal saja, melainkan
juga digunakan benda-benda yang menghasilkan bunyi. Misalnya generator gelombang
bunyi dalam karya Stockhausen, musik
dari tepukan tangan karya Steve Reich,
dan piano yang disumbat dengan sekrup dan benda-benda logam “Prepared
Piano” karya John Cage.
John Cage "Prepared Piano"
Source: deviantArt by toroscan
Untuk Musik
Kontemporer, notasi balok dan/atau angka, tidaklah cukup. Konsep musik dalam
Musik Kontemporer seringkali harus disertai petunjuk yang detail tentang
gambaran bunyi dan cara memproduksi bunyi tersebut. Itulah mengapa dalam ranah Musik Kontemporer dikenal pula notasi auditif dan notasi tindakan.
TEKNIK
GARAPAN/KOMPOSISI MUSIK KONTEMPORER
Seringkali,
komponis Musik Kontemporer membuat sendiri tata gramatika dan idiom musiknya. Juga
susunan dan struktur harmoni yangt baru. Ide garapan dapat saja menggunakan
idiom dan tata gtramatik Musik Tradisi. Atau juga perhitungan nilai matematis
dan dapat pula rasio atau perbandingan sebuah struktur rancangan bangunan.
Partitura
auditif dari musik karya Stockhausen
Keberadaan
Musik Kontemporer di Indonesia dapat dirunut setelah berakhirnya perang
kemerdekaan. Meskipun pada era perang kemerdekaan, komponis sekaligus pianis Amir
Pasaribu telah merevitalisasi lagu-lagu tradisional Indonesia untuk
keperluan permainan solo piano klasik. Secara umum, menurut kajian Prof
Dieter Mack - komposer, pianis, dan pakar tentang budaya Musik Indonesia
dari Universitas Freiburg Jerman, keberadaan musik kontemporer di Indonesia
dapat dibagi menjadi:
1. Musik Kontemporer dalam idiom tradisi barat
Termasuk dalam kategori ini adalah komponis Amir Pasaribu, Dua Srikandi piano: Trisutji
Kamal dan Marusya Nainggolan
Abdullah. Materi garapannya dapat berupa Musik Tradisional. Namun teknik
garapannya memakai prinsip-prinsip yang lazim di kenal pada Musik Barat. Misalnya:
nuansa gendhing gamelan Jawa yang ditranskripsikan ke dalam piano. Sudah tentu,
masalah laras dan alur musiknya bukan lagi pelog, slendro, ataupun ladrang. Melainkan
misalnya mengambil bentuk sonata, prelude, dan semacamnya.
2. Musik Kontemporer yang bersumber dari unsur etnik
Kategori ini dimotori oleh nama-nama seperti: A.W. Sutrisna, Rahayu Supanggah, Wayan
Sadra, Dody Satya Ekagust Diman – seorang komponis muda yang banyak
mendapat pujian di Jerman. Karya dalam kategori ini dapatlah dikatakan sebuah
revitalisasi Musik Tradisi. Misalnya Degung Sunda yang diberi “baju” baru. Berupa
cara menabuh dengan teknik baru misalnya dengan sendok makan, cara memetik
kecapi dengan menggunakan gesekan kuku jari. Tata gramatik musikpun mendapat
pakem baru. Misalnya perubahan fungsi tiap instrumen. Juga kemungkinan peran
sebagai solis pada tiap instrumen. Degung klasik yang murni adalah sebuah
ensemble permainan musik bersama.
3. Musik baru yang berlatar belakang budaya Indonesia dan
budaya Barat
Komponis terkemuka dalam kategori ini adalah: Slamet Abdul Sjukur, Alm. Sapto Ragardjo, Alm.
Ben Pasaribu, Tony Prabowo, dan Otto
Sidharta. Ciri garapan kategori ini adalah mixed culture - percampuran dua macam budaya. Misalnya karya Slamet
Abdul Sjukur yang berjudul “Tetabuhan Sungut” adalah sebuah canon vocal, namun
strukturnya mengambil teknik garapan gendhing.
Slamet Abdul
Sjukur
Para
komponis Musik Kontemporer di Indonesia, membentuk sebuah forum komunikasi yang
disebut Asosiasi Komponis Indonesia (AKI). Kiprah Indonesia di forum Musik Kontemporer dunia sebetulnya
dapat dikatakan lumayan. Mas Slamet Abdul Sjukur termasuk komponis papan atas
internasional, begitu juga dengan Tony Prabowo dan Dody Satya Ekagust Diman. Dalam
Liga Komponis Asia Pasifik pun Indonesia senantiasa berkiprah. Saya sendiri
pernah mewakili Indonesia bersama Dody Satya Ekagust Diman dalam “The
20th Asia Pacific Composer League Festival and Conference” pada
tahun 1999. Pendidikan para komponis muda dalam Musik Kontemporer pun masih
tetap intens dilakukan. Salah satu hasil dari pendidikan tersebut adalah
lahirnya sebuah kelompok yang menamakan diri “The Circle” - sebuah kelompok beranggotakan 9 komponis
Musik Kontemporer. Mereka tergolong komponis belia. Pada 22 Januari 2011, mereka menggelar konser di Komunitas Salihara Jakarta. Konsernya
berjudul PHI, ditampilkan
11 komposisi Musik Kontemporer untuk piano, alat tiup, dan alat elektronik.
Para
komponis muda dalam The Circle
sumber: flickr
Musik Kontemporer
di Indonesia sebetulnya dapat menjadi sebuah alternatif yang menyejukkan. Saat
industri musik mulai menancapkan taring dan kukunya. Hingga selera dan tata
estetis musikal masyarakat benar-benar didikte dan dijajah kepentingan
industri. Saat musik sudah begitu banyak dimuati unsur-unsur yang membuat musik
kehilangan kesejatiannya. Saat musik menjadi kendaraan tunggangan pesan politis
yang seringkali mengada-ada. Musik Kontemporer masih menyisakan kemurnian, bahwa
musik adalah sublimasi terdalam dalam karsa manusia. Terwujud dalam karya yang
merupakan ungkapan KEMURNIAN RASA, bukan melulu tentang cinta yang cengeng, namun
kata hati dari lubuk yang paling dalam.
jenis-jenis musik kontemporer itu apa aja ya?
ReplyDeletejenis-jenis musik kontemporer itu apa aja ya?
ReplyDeleteGimana kak sdh tau belum jenis musik kontemporer? Boleh kasih tau saya gak?
DeleteBelum
DeleteYUK JOIN DAN MAINKAN POKER DAN DOMINO ONLINE BERSAMA ZOYA99.COM
ReplyDeleteDAPATKAN EXTRA BONUS SELAMA BERMAIN DISINI
* BONUS ROLINGAN
* BONUS REFERALL
DAN RASAKAN PELAYANAN CS YANG SANGAT BERPENGALAMAN HANYA DISINI
UNTUK INFO LEBIH JELAS, SILAHKAN HUBUNGIN CS KAMI ONLINE 24JAM!!
• Pin BBM D8B82A86
•Pin BBM 2BE5BC31
•Line : zoya_qq
•WA : +85515370075accc
Penypu
ReplyDeleteSegar kaks
ReplyDeleteMakasih tulisan nya
Sehat selalu
Sy murid nya pak dody
Kak teknik kreasi musik kontemporer itu apa ya
ReplyDelete