JAZZ FORM
by: Michael Gunadi Widjaja
Article STACCATO, January 2013
Article STACCATO, January 2013
Indonesia pernah memiliki sebuah
kelompok Jazz yang solid dan berkelas dunia.Kelompok ini menamakan dirinya INDONESIAN ALL STARS dan terdiri dari Bubi Chen (piano),Jack Lesmana (guitar),Benny Mustafa (drums),Yopie Chen
(bass) dan Maryono (sax,flute).Pada dekade 60an kelompok ini berlaga di
festival Jazz international di Jerman dan Belanda dengan diperkuat Tony Scott,seorang klarinetis
kebangsaan Amerika.Waktu itu Indonesian All Stars membawakan lagu-lagu
tradisional daerah Indonesia dengan arransemen yang merupakan fusi antara ragam
music tradisi dan Jazz.Dunia saat itu terkesima.Kagum,bagaimana ILIR ILIR bisa bercampur padu dengan
latin Jazz setelah sebelumnya thema dibunyikan secara gendhingan.Demikian juga JANGER BALI.Orang menjadi heran dan
terkesima,bagaimana mungkin gamelan Bali bisa mix sempurna dengan Swing
Jazz.Sukses ini dalam decade 90an diulang lagi oleh KARIMATA dengan bintang tamu Bob James,Lee Ritenour,Phil Perry.
Sukses Indonesia dengan menghadirkan
Jazz Mix Culture,menyisakan sebuah
pertanyaan menarik.Sebetulnya seperti apakah form atau bentuk sajian music
Jazz?Apakah berbentuk baku,apakah berbentuk baku dengan variasi,atau apakah
dapat bebas sebebas bebasnya.JIka memang bebas se bebas bebasnya,apa
rambu-rambu panduannya?Karena jangan-jangan bisa saja topeng monyet + jaipong+
swing+ dang dut cabul disebut sebagai jazz.Yang jikapun hal demikian
terjadi,tidaklah terlalu salah untuk tetap mengklaim sebagai sebuah sajian
Jazz.
Namun demikian,orang membutuhkan
sebuah pernyataan yang sedekat mungkin dengan sebuah batasan.Bagaimana atau apa
sebetulnya JAZZ FORM itu.Dengan kata lain,perlu ada upaya pendeskripsian
tentang forma atau bentuk sajian Jazz.Upaya ini meski tidak menarik dan dari
segi dagang sama sekali tidak berguna,tetap penting bagi upaya mencari
terobosan tanpa henti,pada ranah kreatif music Jazz itu sendiri.
Untuk member paparan tentang JAZZ
FORM,kita akan bertolak dari improvisasi.Yang adalah jiwa dari Jazz.Lagu Misty dan Blusette dari Toots Thilemans
adalah dua lagu yang paling dikehendaki musisi Jazz untuk di improvisasi.Karena
alur melodi dan harmoninya banyak membuka “peluang” bagi pengembangan tematik
melalui improvisasi.Pada awal perkembangannya,improvisasi dilakukan pada lagu
pop,himne rohani dan melodi blues,juga lagu mars tradisionil.Awalnya,pemusik
Jazz hanya memberi variasi saja pada bentuk lagu
tersebut.Belakangan,kreatifitas improvisasi merambah juga pada perubahan
struktur melodi dan struktur harmoni bentuk lagu.
Dalam era Swing lagu pop dan melodi Blues divariasikan dan
pengembangannya ada sebagai bentuk solo atau berupa Riff.Pada tahun 40an era BE BOP mulai marak.Dalam era Be Bop
ini melodi lagu pop dan Blues mulai diubah.Hanya progresi harmoninya saja yang
dipertahankan sebagai kerangka improvisasi.Kemudian pada akhir sajian,biasanya
melodi tampil sebagaimana bentuk aslinya (sebelum diubah).
Di tahun 1960an mulai muncul dan
dikenal apa yang dinamakan sebagai JAZZ
MODAL.Sajian Jazz yang menggunakan lebih dari satu tangga nada.Dalam Jazz
Modal,bukan melodi pop yang diubah.Jazz Modal memakai struktur lagu pop.Jadi
tidak lagi bermain dengan mengubah melodi lagu pop melainkan memakai Pop Form
sebagai lanskapnya,
Sejak munculnya era Free Jazz dan
Jazz Rock,format lagu pop sebagai bahan utama improvisasi mulai
ditinggalkan.Bentuk improvisasi Free Jazz dan Jazz Rock malahan terkadanga sama
sekali tak berkait dengan melodi pokok.
Sepertinya sedikit menarik
mengamati Jazz Form sebagai sebuah pengembangan improvisasi.Para pemusik Jazz
umumnya membagi thema yang akan diimprovisasi ke dalam unit-unit berdasarkan
jumlah birama.Tiap unit dikenal sebagai TRADING.Jadi
terdapat Trading Eight untuk delapan birama,trading four untuk empat birama dan
seterusnya sampai hanya single trading alias cuma satu birama saja.Jadi jika
misalnya disepakati memakai TRADING EIGHT maka yang terjadi adalah sax solo
sepanjang 8 bars,kemudian gitar 8 bars dan bass,piano masing-masing 8 bars.Bisa
berpatokan pada melodi asal atau sejak era Free jazz bisa sama sekali tak ada
kaitan dengan melodi pokok/asal.
Dalam perkembangannya,music jazz
mencatat nama-nama yang merupakan penemu dan juga pengembang Jazz Form.Mereka
adalah : Duke Ellington,Sun Ra,John
Coltrane,Miles Davis,Charles Mingus dan Anthony Braxton.
Untuk lebih memperjelas persepsi
kita tentang Jazz Form ada baiknya kita tilik sejenak bagaimana lagu Pop dapat
menyemburatkan pengaruh dalam bentuk music Jazz.Terlebih dahulu perlu diberi
penekanan dalam tulisan ini,bahwa music Pop yang dimaksud adalah music Pop did
an dari Amerika.Negara yang merupakan cikal bakal lahirnya Jazz.Pada awal abad
20,thema music Pop di Amerika sangatlah luas.Mulai dari lagu ulang tahun
anak-anak,lagu percintaan,lagu tentang Tuhan,lagu tentang keindahan alam,sampai
dengan ocehan pemabuk.Di kemudian hari,lagu Pop sangat didominasi oleh
lagu-lagu bertema cinta.Antara tahun 1920 hingga tahun 1940 lirik bukan lagi
merupakan hal utama dalam music Pop.dalam situasi seperti inlah kemudian Jazz
seakan menawarkan “napas baru” dalam semesta music Pop.Sebuah napas baru yang
member variasi pada melodi,yang seolah mempercantik kembali nuansa Pop yang
mulai lekang dan nyaris pudar oleh trend masyarakat saat itu.
Bentuk jazz atau jazz Form pada
masa awal perkembangan jazz,juga didominasi oleh pengaruh Blues.Blues dapatlah dikatakan sebagai music Afro-American.Perdebatan sengit terjadi berkaitan dengan bagian
manakah dari Africa yang dapat ditengarai sebagai “ibu” dari music Blues.Bukti
penelusuran musikologis menunjukkan bahwa daerah SUDAN adalah daerah yang memberikan kontribusi sangat besar bagi
perkembangan music Blues.Perkembangan music Blues dapatlah dikatakan bernasib
sama dengan music Pop.Sama-sama mengalami DEVOLUSI.Alias
semakin lama bentuk atau form nya semakin sederhana dan semakin
bersahaja.Terlepas dari devolusi yang menyertai perkembangannya,satu elemen
Blues yang sangat besar pengaruhnya dalam Jazz Form adalah titi laras blues itu
sendiri.Titi laras dalam Blues dikenal sebagai BLUE NOTE dan dalam esensinya Blue note tidak memiliki certain
pitch atau tala standar baku.Sama seperti konsep titi laras pada music
tradisional termasuk gendhing dalam gamelan Jawa.
Secara khusus perlu dikedepankan
suatu kenyataan,bahwa sebetulnya telah lama Jazz Form mengikuti bentuk music
Blues.dalam hal ini adalah 12 Bars Blues,yang berisi 3 frase dalam tiap 4
birama.Frase-frase dalam Blues berinteraksi berupa Asking and Answering Phrase.Atau frase tanya dan jawab.Perkembangan
progresi harmoni Blues juga merupakan varian dari progresi harmoni Blues
tradisional yang menggunakan pola progresi :
I7 IV7 I7 V7
(IV7) I7
Dalam Blue Note,secara khusus
oleh beberapa pemusik Jazz,dikedepankan pula Tangga nada Blues atau Blues Scale.Banyak interpretasi di
seputar tangga nada Blues.Ada yang menganggap bahwa Blues Scale adalah
pentatonic Scale,dan ada pula yang menyatakan bahwa cirri dan jiwa dari Blues
scale adalah adanya “bending” notes yang memberikan warna “bluesy” atau
ratapan.
Bentuk pengembangan dari Jazz
Form adalah apa yang dikenal orang sebagai Jam
Session.Sebetulnya jam session adalah penerapan semua Jazz Form secara
sangat informal atau tidak resmi.Kegiatan Jam Session atau jamming pada masa
awal perkembangan Jazz kerap kali dilakukan.terutama di kalangan pencinta Jazz
setelah jam kerja rutin mereka berakhir.Yang terjadi dalam Jam Session
sebetulnya adalah kulminasi dari kreatifitas dalam ranah informal.Dalam Jam
Session para peserta terlebih dahulu menyepakati materi dasarnya.Bisa berupa
lagu atau hanya rangkaian progresi akord yang sangat lazim dan wajib diketahui
oleh orang yang ingin main Jazz.Kemudian tiap-tiap peserta
berimprovisasi,saling menunjukkan jati diri dan juga sekaligus membuka dan
menjalin dialog dengan pemusik lainnya.Jam Session mencapai masa keemasan
ketika Norman Grans Jazz mengusung Jam Session dalam The Philharmonic dan
membawanya keliling dunia.
Jika ditilik secara lebih khusus
dan mendalam,dalam hubungannya dengan BENTUK
DAN ANALISA atau FORM AND ANALYSIS,Jazz
Form termasuk bentuk lagu yang sangat sederhana.Jazz Form lazim lahir dalam
bentuk :
·
AABA.Umumnya memiliki panjang 32 Bars.Bagian B
disebut “Bridge” dan seringkali sangat kontras dengan bagian A.
·
ABAC. Bentuk ini bisa terdiri dari 16 Bars,32 Bars
atau 64 Bars
Pengetahuan
seputar Jazz Form adakalanya bisa menjadi bekal untuk dapat mengeksplorasi Jazz
itu sendiri.Bermain jazz sangat bergantung pada Passion.dan passion hanya dapat
tercapai jika kita memiliki pengetahuan tentang jazz.Dan pengetahuan tentang
jazz dapat diawali dengan menelaah bentuk sajiannya.
Michael Gunadi Widjaja
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.