Tuesday, 8 January 2013

JAZZ FORM ( Majalah STACCATO edisi Januari 2013 )


JAZZ FORM
by: Michael Gunadi Widjaja
Article STACCATO, January 2013



Indonesia pernah memiliki sebuah kelompok Jazz yang solid dan berkelas dunia.Kelompok ini menamakan dirinya INDONESIAN ALL STARS dan terdiri dari Bubi Chen (piano),Jack Lesmana (guitar),Benny Mustafa (drums),Yopie Chen (bass) dan Maryono (sax,flute).Pada dekade 60an kelompok ini berlaga di festival Jazz international di Jerman dan Belanda dengan diperkuat Tony Scott,seorang klarinetis kebangsaan Amerika.Waktu itu Indonesian All Stars membawakan lagu-lagu tradisional daerah Indonesia dengan arransemen yang merupakan fusi antara ragam music tradisi dan Jazz.Dunia saat itu terkesima.Kagum,bagaimana ILIR ILIR bisa bercampur padu dengan latin Jazz setelah sebelumnya thema dibunyikan secara gendhingan.Demikian juga JANGER BALI.Orang menjadi heran dan terkesima,bagaimana mungkin gamelan Bali bisa mix sempurna dengan Swing Jazz.Sukses ini dalam decade 90an diulang lagi oleh KARIMATA dengan bintang tamu Bob James,Lee Ritenour,Phil Perry.

Sukses Indonesia dengan menghadirkan Jazz Mix Culture,menyisakan sebuah pertanyaan menarik.Sebetulnya seperti apakah form atau bentuk sajian music Jazz?Apakah berbentuk baku,apakah berbentuk baku dengan variasi,atau apakah dapat bebas sebebas bebasnya.JIka memang bebas se bebas bebasnya,apa rambu-rambu panduannya?Karena jangan-jangan bisa saja topeng monyet + jaipong+ swing+ dang dut cabul disebut sebagai jazz.Yang jikapun hal demikian terjadi,tidaklah terlalu salah untuk tetap mengklaim sebagai sebuah sajian Jazz.




Namun demikian,orang membutuhkan sebuah pernyataan yang sedekat mungkin dengan sebuah batasan.Bagaimana atau apa sebetulnya JAZZ FORM itu.Dengan kata lain,perlu ada upaya pendeskripsian tentang forma atau bentuk sajian Jazz.Upaya ini meski tidak menarik dan dari segi dagang sama sekali tidak berguna,tetap penting bagi upaya mencari terobosan tanpa henti,pada ranah kreatif music Jazz itu sendiri.
Untuk member paparan tentang JAZZ FORM,kita akan bertolak dari improvisasi.Yang adalah jiwa dari Jazz.Lagu Misty dan Blusette dari Toots Thilemans adalah dua lagu yang paling dikehendaki musisi Jazz untuk di improvisasi.Karena alur melodi dan harmoninya banyak membuka “peluang” bagi pengembangan tematik melalui improvisasi.Pada awal perkembangannya,improvisasi dilakukan pada lagu pop,himne rohani dan melodi blues,juga lagu mars tradisionil.Awalnya,pemusik Jazz hanya memberi variasi saja pada bentuk lagu tersebut.Belakangan,kreatifitas improvisasi merambah juga pada perubahan struktur melodi dan struktur harmoni bentuk lagu.

Dalam era Swing lagu pop dan melodi Blues divariasikan dan pengembangannya ada sebagai bentuk solo atau berupa Riff.Pada tahun 40an era BE BOP mulai marak.Dalam era Be Bop ini melodi lagu pop dan Blues mulai diubah.Hanya progresi harmoninya saja yang dipertahankan sebagai kerangka improvisasi.Kemudian pada akhir sajian,biasanya melodi tampil sebagaimana bentuk aslinya (sebelum diubah).

Di tahun 1960an mulai muncul dan dikenal apa yang dinamakan sebagai JAZZ MODAL.Sajian Jazz yang menggunakan lebih dari satu tangga nada.Dalam Jazz Modal,bukan melodi pop yang diubah.Jazz Modal memakai struktur lagu pop.Jadi tidak lagi bermain dengan mengubah melodi lagu pop melainkan memakai Pop Form sebagai lanskapnya,

Sejak munculnya era Free Jazz dan Jazz Rock,format lagu pop sebagai bahan utama improvisasi mulai ditinggalkan.Bentuk improvisasi Free Jazz dan Jazz Rock malahan terkadanga sama sekali tak berkait dengan melodi pokok.

Sepertinya sedikit menarik mengamati Jazz Form sebagai sebuah pengembangan improvisasi.Para pemusik Jazz umumnya membagi thema yang akan diimprovisasi ke dalam unit-unit berdasarkan jumlah birama.Tiap unit dikenal sebagai TRADING.Jadi terdapat Trading Eight untuk delapan birama,trading four untuk empat birama dan seterusnya sampai hanya single trading alias cuma satu birama saja.Jadi jika misalnya disepakati memakai TRADING EIGHT maka yang terjadi adalah sax solo sepanjang 8 bars,kemudian gitar 8 bars dan bass,piano masing-masing 8 bars.Bisa berpatokan pada melodi asal atau sejak era Free jazz bisa sama sekali tak ada kaitan dengan melodi pokok/asal.

Dalam perkembangannya,music jazz mencatat nama-nama yang merupakan penemu dan juga pengembang Jazz Form.Mereka adalah : Duke Ellington,Sun Ra,John Coltrane,Miles Davis,Charles Mingus dan Anthony Braxton.

Untuk lebih memperjelas persepsi kita tentang Jazz Form ada baiknya kita tilik sejenak bagaimana lagu Pop dapat menyemburatkan pengaruh dalam bentuk music Jazz.Terlebih dahulu perlu diberi penekanan dalam tulisan ini,bahwa music Pop yang dimaksud adalah music Pop did an dari Amerika.Negara yang merupakan cikal bakal lahirnya Jazz.Pada awal abad 20,thema music Pop di Amerika sangatlah luas.Mulai dari lagu ulang tahun anak-anak,lagu percintaan,lagu tentang Tuhan,lagu tentang keindahan alam,sampai dengan ocehan pemabuk.Di kemudian hari,lagu Pop sangat didominasi oleh lagu-lagu bertema cinta.Antara tahun 1920 hingga tahun 1940 lirik bukan lagi merupakan hal utama dalam music Pop.dalam situasi seperti inlah kemudian Jazz seakan menawarkan “napas baru” dalam semesta music Pop.Sebuah napas baru yang member variasi pada melodi,yang seolah mempercantik kembali nuansa Pop yang mulai lekang dan nyaris pudar oleh trend masyarakat saat itu.

Bentuk jazz atau jazz Form pada masa awal perkembangan jazz,juga didominasi oleh pengaruh Blues.Blues dapatlah dikatakan sebagai music Afro-American.Perdebatan sengit terjadi berkaitan dengan bagian manakah dari Africa yang dapat ditengarai sebagai “ibu” dari music Blues.Bukti penelusuran musikologis menunjukkan bahwa daerah SUDAN adalah daerah yang memberikan kontribusi sangat besar bagi perkembangan music Blues.Perkembangan music Blues dapatlah dikatakan bernasib sama dengan music Pop.Sama-sama mengalami DEVOLUSI.Alias semakin lama bentuk atau form nya semakin sederhana dan semakin bersahaja.Terlepas dari devolusi yang menyertai perkembangannya,satu elemen Blues yang sangat besar pengaruhnya dalam Jazz Form adalah titi laras blues itu sendiri.Titi laras dalam Blues dikenal sebagai BLUE NOTE dan dalam esensinya Blue note tidak memiliki certain pitch atau tala standar baku.Sama seperti konsep titi laras pada music tradisional termasuk gendhing dalam gamelan Jawa.

Secara khusus perlu dikedepankan suatu kenyataan,bahwa sebetulnya telah lama Jazz Form mengikuti bentuk music Blues.dalam hal ini adalah 12 Bars Blues,yang berisi 3 frase dalam tiap 4 birama.Frase-frase dalam Blues berinteraksi berupa Asking and Answering Phrase.Atau frase tanya dan jawab.Perkembangan progresi harmoni Blues juga merupakan varian dari progresi harmoni Blues tradisional yang menggunakan pola progresi :

I7   IV7   I7   V7  (IV7)   I7

Dalam Blue Note,secara khusus oleh beberapa pemusik Jazz,dikedepankan pula Tangga nada Blues atau Blues Scale.Banyak interpretasi di seputar tangga nada Blues.Ada yang menganggap bahwa Blues Scale adalah pentatonic Scale,dan ada pula yang menyatakan bahwa cirri dan jiwa dari Blues scale adalah adanya “bending” notes yang memberikan warna “bluesy” atau ratapan.

Bentuk pengembangan dari Jazz Form adalah apa yang dikenal orang sebagai Jam Session.Sebetulnya jam session adalah penerapan semua Jazz Form secara sangat informal atau tidak resmi.Kegiatan Jam Session atau jamming pada masa awal perkembangan Jazz kerap kali dilakukan.terutama di kalangan pencinta Jazz setelah jam kerja rutin mereka berakhir.Yang terjadi dalam Jam Session sebetulnya adalah kulminasi dari kreatifitas dalam ranah informal.Dalam Jam Session para peserta terlebih dahulu menyepakati materi dasarnya.Bisa berupa lagu atau hanya rangkaian progresi akord yang sangat lazim dan wajib diketahui oleh orang yang ingin main Jazz.Kemudian tiap-tiap peserta berimprovisasi,saling menunjukkan jati diri dan juga sekaligus membuka dan menjalin dialog dengan pemusik lainnya.Jam Session mencapai masa keemasan ketika Norman Grans Jazz mengusung Jam Session dalam The Philharmonic dan membawanya keliling dunia.

Jika ditilik secara lebih khusus dan mendalam,dalam hubungannya dengan BENTUK DAN ANALISA atau FORM AND ANALYSIS,Jazz Form termasuk bentuk lagu yang sangat sederhana.Jazz Form lazim lahir dalam bentuk : 

·         AABA.Umumnya memiliki panjang 32 Bars.Bagian B disebut “Bridge” dan seringkali sangat kontras dengan bagian A.
·         ABAC. Bentuk ini bisa terdiri dari 16 Bars,32 Bars atau 64 Bars

Pengetahuan seputar Jazz Form adakalanya bisa menjadi bekal untuk dapat mengeksplorasi Jazz itu sendiri.Bermain jazz sangat bergantung pada Passion.dan passion hanya dapat tercapai jika kita memiliki pengetahuan tentang jazz.Dan pengetahuan tentang jazz dapat diawali dengan menelaah bentuk sajiannya.

Michael Gunadi Widjaja

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.