"FAKTA-FAKTA UNIK TENTANG JAZZ"
by: Michael Gunadi Widjaja
Artikel Staccato Januari 2014
Batasan tentang Musik Jazz dapatlah
dikatakan sangat membingungkan. Art
Blakey misalnya, memberi batasan bahwa istilah Jazz, sepadan dengan
ungkapan: "It washes away the dust
of everyday life," atau
jika ingin dipadankan ke dalam bahasa Indonesia, maknanya kira-kira begini: “Jazz itu ya bagai bunyi yang muncul ketika
kita menyeka debu kotoran dalam
kehidupan harian kita, seperti bunyi wuuuussss…” Ada lagi yang memadankan
Jazz sebagai: “Musik yang terbuka tanpa
batas dan dirancang untuk orang-orang
yang juga berpikiran terbuka.” Dari dua pendapat tersebut, semestinya kita
dapat sekedar menyimpulkan, bahwa benar sebuah adagium yang menyiratkan bahwa: Jazz
takkan pernah dapat dimengerti, namun selalu dapat dinikmati.
Sejarah dan sejarawan musik mencatat
bahwa, tidak ada satu hal pun tentang Jazz yang bisa ditelusuri maknanya secara
pasti. Sangat sulit untuk mendapatkan kepastian sejarah tentang asal-usul Jazz.
Sangat sulit juga untuk menulis hal-hal seputar Jazz, sangat tidak gampang
untuk membuat komposisi Musik Jazz dan tentu saja menjadi sebuah tantangan
tersendiri saat kita ingin menyelami jiwa dari Musik Jazz. Meski demikian, ada
satu hal yang “pasti” dari Musik Jazz. Bahwa Jazz hanya dapat dimahkotai dan
bersemayam dalam sanubari oleh orang-orang yang benar-benar memiliki rasa cinta
terhadap Jazz. Cinta Jazz dalam bentuknya yang paling dalam dan luas, sampai
pada lubuk terdalam setiap jengkal relung kehidupan.
Dalam rangka dan upaya menumbuhkan rasa
cinta, terutama bagi mereka yang masih awam tentang Jazz, perlu ada upaya
penelusuran dan pemaknaan tentang Jazz. Sebagai pijakan awal, kita dapat
bertolak dari paparan faktual tentang fakta-fakta unik yang hadir dan dihadirkan
dalam Musik Jazz.
Fakta #1: Istilah “Jazz,” sebetulnya
tidak memiliki makna atau arti yang tertentu. Istilah Jazz
bagai sebuah bentuk celoteh dan ocehan semata. Dalam bahasa slang masyarakat
kulit hitam Amerika, istilah Jazzing, merujuk pada sebuah kegiatan
sexual. Sedangkan istilah Jazzbo, merujuk pada tipe perempuan murahan
yang mau melakukan aktivitas seksual dengan sembarang orang. Adalah Clarence
Williams, komposer pertama yang menggunakan istilah Jazz dalam lagu yang
ditulisnya. Meski tak memiliki makna dan arti yang definitif, istilah Jazz
telah menghantar sebuah genre musik untuk dapat ikut merajai kancah
perkembangan musik di dunia.
Fakta #2: Jazz merupakan jenis musik yang paling HYBRID.
Terbuka, bugil, telanjang, siap untuk
disusupi segala bentuk dan aliran musik - dari mulai irama tradisional Afrika, musik
kamar alla Eropa sampai dengan unsur Musik Pop Modern dengan segala hingar
bingar dan narsis nya.
Fakta #3: Jazz sering dihubungkan bahkan diasosiasikan dengan bentuk tari-tarian. Dan memang terdapat tari-tarian yang cikal bakal landasan kreasinya adalah Musik Jazz. Sebut saja misalnya gaya menari Charleston, Black Bottom, dan The Lambeth Walk.
Fakta #4: Kota Musik Jazz Louisiana & New Orleans.
Meskipun tidak secara resmi tercatat dalam
sejarah musik, para pemusik Jazz umumnya menganggap bahwa Louisiana adalah
tempat yang menghasilkan pemusik dan terutama instrumentalis paling terkemuka
di dunia. Selain distrik Louisiana, kota New Orleans juga merupakan tempat yang
sampai kapanpun akan melekat dalam sejarah Musik Jazz. New Orleans mungkin
adalah satu dari sedikit kota di dunia, dimana jika kita bertanya pada
anak-anak disana, mereka akan menjawab bahwa cita-citanya BUKANLAH menjadi
dokter ataupun pengacara, melainkan menjadi PEMUSIK JAZZ.
Fakta #5: The most famous Jazz quote is from Louis Armstrong.
Quote yang paling terkenal tentang Musik
Jazz adalah quote dari trumpetis Louis Armstrong. Bunyinya begini: "If
you've got to ask, then you'll never know!" Secara gamblang, Louis
Armstrong seperti ingin berpesan bahwa tak perlu banyak bertanya tentang Jazz -
nikmati dan mainkan saja.
Fakta #6: Saxophone is the king of Jazz instrument.
Alat musik saxophone dapat dikatakan
adalah primadona dalam Musik Jazz. Sebelum tahun 1920, sajian musik di Amerika
belum mengenal saxophone secara luas. Tadinya saxophone dipakai sebagai
pelengkap orkes kamar dan ensembles tiup belaka. Adalah America Six Brown Brothers, kelompok yang pertama kali memakai
saxophone dalam ranah Musik Jazz. Nama kelompok tersebut menjadi buah bibir
seiring dengan beredarnya rekaman Jazz yang menggunakan saxophone.
Fakta #7: Jazz is still mystery and has its own prestige.
Musik Jazz di jaman sekarang bias
dikatakan sebuah genre musik yang memiliki prestise tersendiri. Harga karcis
pertunjukan Musik Jazz bisa mencapai jutaan rupiah. Tentu kita masih belum lupa
saat George Benson dan Al Jarreau bertandang ke Jakarta. Padahal
cikal bakal Musik Jazz adalah sebuah derita dan perbudakan. Louis Armstrong
memulai trumpet nya. Karena tak punya uang, dia membeli trumpet dan memakai
trumpet buangan di tong sampah. Art
Tatum juga pernah dengan frustrasi mencoba memainkan “Für Elise” di piano
gara-gara miskin dan tidak kuat membayar les piano. Tapi itulah Jazz, sebuah
misteri kulminasi budaya yang sampai kapan pun akan lantang menyenandungkan
jati dirinya.
http://hokipelangi.blogspot.co.id/2017/11/pastinyaa-di-siinii.html
ReplyDeletehttp://pokerpelangi1131.blogspot.co.id/2017/11/pelayanan-cs-yang-ramah.html
http://pelangipoker188.blogspot.co.id/2017/11/bibiku-haus-akan-kenikmatan-sex.html