"THE VOICE OF JAZZ GUITAR"
Oleh: Michael Gunadi Widjaja
Staccato, Agustus 2013
Kali ini kita akan secara khusus mengedepankan
Jazz Guitar atau Gitar Jazz. Banyak hal unik di seputar Jazz Gitar yang agaknya
menarik untuk disimak. Menarik untuk disimak karena bertalian erat dengan
esensi Jazz itu sendiri, sekaligus dalam perkembangan musiknya.
Sebelumnya, perlu dicermati bahwa judul tulisan
ini adalah THE VOICE OF JAZZ GUITAR dan bukan THE SOUND OF JAZZ GUITAR. Jadi
ada pemaknaan dua istilah yang signifikan, yaitu: VOICE dan SOUND. Voice dipadankan
dalam bahasa Indonesia sebagai suara, bukan sebagai bunyi. Suara merujuk
pada sesuatu yang sifatnya transenden. Misalnya pada kalimat: “Let’s
hear The Voice of Angels”. Mari
kita mendengar suara malaikat. SUARA. Dan bukan bunyi malaikat. Istilah
Sound dipadankan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Bunyi. Bunyi
itu sendiri adalah sebuah materi fisika berupa gelombang yang memiliki energi. Dengan
memakai kata Voice dalam judul, disini dimaksudkan sebagai penekanan. Bahwa
Jazz Gitar, dalam ranah musik Jazz, bukan sekedar bunyi, melainkan adalah
suara. Suara yang menyuarakan jati diri dan perkembangan musik Jazz itu
sendiri.
ISTILAH JAZZ GITAR
Jazz Gitar, ditilik dari makna istilahnya, memiliki
beberapa pengertian. Pengertian yang pertama merujuk pada Jazz Gitar sebagai
alat musik Jazz Gitar sejati. Contoh yang paling terkenal dari alat musik Jazz
Gitar adalah gitar merk Gibson buatan Amerika. Jazz Gitar digolongkan
sebagai semi hollow body guitar. Artinya, body si gitar itu montok
dan besar. Berbeda dengan jenis Stratocaster untuk Musik Rock, yang
cenderung langsing dan kerempeng. Jazz Gitar biasa dilengkapi dengan pick up, sehingga bisa dialiri arus
listrik untuk penguatan bunyinya. Body yang semi
hollow, menjadikan Jazz Gitar masih dapat menghadirkan bunyi secara kuat
secara akustik, tanpa dihubungkan dengan amplifier. Pengertian kedua dari Jazz
Gitar adalah, Musik Jazz yang dimainkan pada gitar. Dalam keadaan ini, gitarnya
bisa gitar klasik senar nylon, bisa juga gitar folk dengan senar metal, tentu
saja bisa gitar elektrik kerempeng yang lazim untuk Musik Rock.
Pada masa awal perkembangan Jazz, gitar berfungsi
sebagai Rhythm Section - Seksi
irama. Saat itu tentu tidak dikenal istilah Jazz Gitar. Fungsi gitar pada masa
awal Jazz adalah menjaga tempo agar tidak lari (tempo keeper). Pola
permainan gitar masa itu adalah strumming
chord sesuai pulsa atau ketukan tempo.
ki-ka: DJANGO REINHARDT - JOE PASS - WES MONTGOMERY
Fungsi ini kemudian berubah secara drastis
dengan tampilnya Wes Montgomery, seorang pemain gitar kulit
hitam. Wes Montgomery tampil sudah dengan gitar semi hollow body. Di tangan Wes Montgomery inilah, gitar tidak lagi
hanya sebagai tempo keeper. Melainkan
berfungsi sebagai latar harmoni dan malahan berfungsi juga sebagai SOLIS.
Secara teknis, sebetulnya permainan Wes
Montgomery biasa saja. Dia memetik hanya menggunakan ibu jari kanan saja, namun
aliran nada improvisasinya sangat kaya warna dan nuansa.Wes Montgomery juga
memperkenalkan voicing harmoni pada gitar, yang menurut ukuran jaman itu, masih
sangat sulit dimainkan.
Kegemilangan Wes Montgomery, diimbangi kehadiran
gitaris Jazz legendaris lainnya, yaitu: Django Reinhardt. Django
Reinhardt tadinya adalah pemain biola klasik di berbagai orkestra. Sebuah
kecelakaan kebakaran menghilangkan beberapa jari kanannya sehingga dia tak
mungkin lagi memegang bow biola. Beralihlah Django Reinhardt ke gitar. Permainan
Django Reinhardt sangat mengesankan, karena sebetulnya dia menyuarakan bunyi
biola melalui gitar. Suatu hal yang menurut ukuran jaman itu sangat
mencengangkan dan unik.
TOOTS THIELEMANS "BLUESETTE"
Sejalan dengan kemajuan perkembangan musik
Jazz, bermunculan pula gitaris Jazz yang banyak membawa nuansa baru dalam Jazz
itu sendiri. Misalnya saja Toots Thielemans. Aslinya Toots Thielemans
ini adalah pemain harmonika Jazz. Namun dia juga seorang pemain gitar yang
baik. Ciri dari permainan gitar Toots Thielemans adalah dia selalu bersiul atau
whistling dengan nada yang sama
dengan bunyi gitarnya saat berimprovisasi. Sedemikian terkenalnya gaya Toots
Thielemans ini sampai kemudian timbul istilah baru yakni Whistling Jazz
Guitar. Bahkan perusahaan elektronik pembuat efek gitar, kemudian
beramai-ramai memasukkan sample bunyi Whistling Jazz Guitar ke dalam efek gitar
produknya. Dan hal itu tetap berlangsung hingga hari ini.
GEORGE BENSON
Berbicara tentang Jazz Gitar, mau tidak mau
kita akan langsung tertuju pada legenda Jazz Gitar terbesar sepanjang masa: GEORGE
BENSON. Sebagai legenda Jazz Gitar, George Benson memiliki segalanya:
posturnya sangat macho, wajahnya juga jantan, dia juga seorang vokalis luar
biasa, dan seorang komposer juga. Salah satu karyanya yang populer adalah “The
Greatest Love of All” yang diciptakannya untuk legenda tinju, Muhammad Ali.
Teknik permainan gitar George Benson sangat luar biasa. Dia memiliki kecepatan
dan akurasi yang sangat hebat, juga mampu memainkan secara improvisasi, dan frase
yang sangat panjang. Ciri utama gitar Benson adalah, bahwa dia sebagaimana
Toots Thielemans, senantiasa mengimitasi bunyi gitarnya. Jika Toots Thielemans
dengan bersiul, maka George Benson dengan berceloteh.
GEORGE BENSON "BREEZIN'"
Ranah Jazz Gitar juga akan senantiasa mengenang
nama Joe Pass Whitestone. Joe Pass
membuat sebuah gebrakan baru dalam Jazz Gitar. Jazz Gitar diperlakukan seperti
piano, yakni bermain solo tanpa iringan. Selain Joe Pass, ada juga gitaris Earl
Klugh. Dia memainkan Jazz Gitar dengan teknik finger picking atau memetik dengan jari sebagaimana lazimnya
permainan gitar klasik. Para gitaris Jazz umumnya memainkan gitar dengan
menggunakan plectrum.
JOE PASS "SATIN DOLL"
CARA MEMPELAJARI JAZZ
GITAR
Ada satu hal yang seringkali dipertanyakan
orang tentang Jazz Guitar. Bagaimana mempelajari Jazz Guitar. Tentu hal ini
lebih rumit jika dibandingkan dengan Jazz Piano. Karena gitar dalam hal ini
memiliki keterbatasan jangkauan nada, sementara harmoni Jazz dibangun dalam
struktur akord yang sangat rumit. Pada piano, akord-akord Jazz dapat leluasa
dibunyikan. Sedangkan pada gitar, seorang gitaris Jazz harus pandai dan peka
memilih nada yang harus dibunyikan. Karena sangat mustahil untuk membunyikan
semua nada dalam akord Jazz yang rumit pada sebuah gitar.
Misalnya kita memiliki akord CM7(9)#11.
Nada-nada dalam akord ini adalah: C E G B D F#.
Nada-nada dalam akord ini adalah: C E G B D F#.
Pada piano, semua nada ini dapat dibunyikan serentak. Namun jika pada gitar, sangat mustahil untuk membunyikan semua nada tersebut secara serentak. Tidak mungkin 4 jari tangan kiri membunyikan 6 nada sekaligus.
Contoh tersebut barulah satu diantara banyak
tantangan yang senantiasa menunggu untuk ditaklukkan dalam permainan Jazz
Guitar. Belum lagi jika saat berimprovisasi seorang gitaris harus membunyikan
akord dan melodi sekaligus dan dalam sekejap.
Akhir-akhir ini, banyak didapati Jazz Guitar Literer. Artinya semua improvisasinya sudah ditulis dan tinggal dibaca untuk dimainkan. Persis sebagaimana score gitar klasik pada lazimnya. Yang paling popular adalah yang dilakukan gitaris Roland Dyens terhadap karya Dizzie Gillespie. Diantaranya adalah lagu Night In Tunisia. Meski semua improvisasinya sudah tertulis, jangan pernah membayangkan bahwa bermain Jazz Gitar dengan cara semacam ini relatif sederhana. Sangat rumit dan menuntut kemampuan membaca notasi yang sangat baik. Sangat dianjurkan agar sebelum mulai memainkan repertoire Jazz Guitar, seseorang hendaknya mencapai takaran intermediate dalam gitar klasik. Jika tidak demikian, maka bersiaplah untuk keringetan, stress, putus asa, dan tentu sakit kepala.
Itulah Jazz Guitar. Alat sederhana namun mampu mengungkap kebebasan ekspresi hingga tanpa batas. Yang penting adalah, bukan rumitnya kita memainkan Jazz Gitar. Boleh saja permainan kita sangat sederhana, namun “rasa” Jazz harus senantiasa dapat dicecap dan dinikmati penikmat musik kita.
Akhir-akhir ini, banyak didapati Jazz Guitar Literer. Artinya semua improvisasinya sudah ditulis dan tinggal dibaca untuk dimainkan. Persis sebagaimana score gitar klasik pada lazimnya. Yang paling popular adalah yang dilakukan gitaris Roland Dyens terhadap karya Dizzie Gillespie. Diantaranya adalah lagu Night In Tunisia. Meski semua improvisasinya sudah tertulis, jangan pernah membayangkan bahwa bermain Jazz Gitar dengan cara semacam ini relatif sederhana. Sangat rumit dan menuntut kemampuan membaca notasi yang sangat baik. Sangat dianjurkan agar sebelum mulai memainkan repertoire Jazz Guitar, seseorang hendaknya mencapai takaran intermediate dalam gitar klasik. Jika tidak demikian, maka bersiaplah untuk keringetan, stress, putus asa, dan tentu sakit kepala.
Itulah Jazz Guitar. Alat sederhana namun mampu mengungkap kebebasan ekspresi hingga tanpa batas. Yang penting adalah, bukan rumitnya kita memainkan Jazz Gitar. Boleh saja permainan kita sangat sederhana, namun “rasa” Jazz harus senantiasa dapat dicecap dan dinikmati penikmat musik kita.
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
ReplyDelete-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!