Showing posts with label Villa Lobos. Show all posts
Showing posts with label Villa Lobos. Show all posts

Saturday, 7 July 2012

PSEUDO IMPROVISASI PADA CHOROS VILLA LOBOS


PSEUDO IMPROVISASI PADA CHOROS VILLA LOBOS

Choros dalam makna musical dapatlah dikatakan sebagai music jalanan atau street music, yang juga menjadi bagian integral budaya folkloric masyarakat Brazil.Performansi Choros dalam konteks budayanya,sarat dengan improvisasi.

Musik klasik,secara lebih spesifik adalah citar klasik,sangat akrab dengan choros,terutama melalui komposisi dari Hector Villa Lobos.Yang paling terkenal dan hamper menjadi standar gitaris papan atas adalah CHOROS No. 1.

Choros No.1 terdiri dari 3 movement.Yang masing masing movement berbeda dalam kunci nada dan gramatik musikalnya.Musical formnya adalah A – B – A - C – A.Jika dicermati,hampir tak ada peluang dan sama sekali tak ada kerangka untuk berimprovisasi.Tentu jika yang diartikan improvisasi adalah sebagaimana dalam music jazz.Choros Villa Lobos sama sekali tak membuka keleluasaan ruang untuk improvisasi macam itu.Apalagi akar dari lanskap kompositorisnya adalah klasik modern.Jadi jelas konsep improvisasi TIDAK dipandang sebagai olahan kebebasan menguangkap rasa dalam kesesaatan

Lalu bagaimana dengan batasan Choros sebagai street music yang mestinya sarat improvisasi.Beberapa interpretator Villa Lobos melakukan apa yang pas disebut sebagai PSEUDO IMPROVISASI yakni improvisasi “semu”.Improvisasi ini berupa olah rasa dengan menyajikan “perubahan” kecil yang tidak merubah thema namun member nuansa yang sangat beragam.Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dua buah video dari para interpretator Villa Lobos.

Yang pertama adalah  TURIBIO SANTOS.Di tangan Turibio Santos,Choros No 1 diimprovisasi dengan ritmik cepat dan musical approach yang klasikal.Musical form juga tidak dimainkan sebagaimana lazimnya,yakni bagian A tidak dimainkan lagi setelah B dan C.Turibio santos juga menambahkan Orchestra section di awal movement A meski hanya secuil saja.pada Movement 3 (bagian C),Turibio melakukan kontras dinamika dan gradasi tempo yang sangat mencolok,sehingga member nuansa yang berbeda dengan dua movement sebelumnya.

http://youtu.be/lqnVCIzyVEU

Video kedua adalah Alvaro Pierri.Alvaro Pierri memainkan Choros No 1 dengan pendekatan musical yang sangat jazz.Persisnya adalah sangat bossa nova.Manis,mendayu,manja dan romantic.Nada B E G yang diberi fermata dan mestinya dimainkan dengan luas,benar-benar dilanggar oleh Alvaro Pierri.Dan nampaknya ini adalah salah satu wujud dari pseudo improvisasi.Pada penghujung permainan,bagian A setelah repetisi,mendadak berubah tempo menjadi cepat ganas namun tetap solid dan passionate.


Choros dari Villa Lobos menyemburatkan satu makna bagi kita bahwa ada bentuk lain dari improvisasi selain yang lazim kita nikmati dalam music jazz.pseuso improvisasi (istilah saya) yang meski tak banyak bicara namun tetap menyiratkan nuansa makna yang dalam.

Saturday, 22 October 2011

Sepenggal Kisah di Balik CHORO VILLA LOBOS


Dapat dipastikan bahwa Choro(s) no.1 karya Heitor Villa Lobos adalah sebuah masterpiece.Masterpiece utnuk gitar.Semua gitaris papan atas memainkannya.Semua siswa gitar advanced dengan tertatih dan penuh hasrat mencoba menguasainya.Secara implicit,Choro Villa Lobos menjadi ukuran kesaktian para gitaris.Disamping tentu saja lute suite dari Johann Sebastian Bach.

Hal yang menjadikan Choro Villa Lobos fenomenal dan menjadi masterpiece, tak semata kematangan kompositorisnya.Tak semata teknik yang dipaparkan.Banyak aspek musikal yang menjadikan Choro Villa Lobos fenomenal.Diantaranya adalah sosok Villa Lobos sendiri.Jadi sebetulnya,sukses Choro sebagai masterpiece ditentukan oleh,kompositorisnya yang lihai,paparan teknik nya yang eksploratif dan juga imbas dari sosok Villa Lobos sendiri.Dengan demikian,memahami Choro semestinya bertolak dari memahami Villa Lobos secara personal.

Yes, I’m Brazilian - very Brazilian. In my music, I let the rivers and seas of this great Brazil sing. I don’t put a gag on the tropical exuberance of our forests and our skies, which I intuitively transpose to everything I write."