Monday 30 April 2018

SCHUMANN'S TRÄUMEREI: "AROMA MIMPI" - by: Michael Gunadi (Staccato, May 2018)


SCHUMANN’S TRÄUMEREI:
“AROMA MIMPI”
by: Michael Gunadi
Staccato, May 2018


Alkisah ada seorang anak yang berbakat dan cinta musik. Sejak awal ia bercita cita jadi pemusik, namun seperti biasa, kuno, klise dan membosankan, keluarga terutama ayahnya, mendesak dia supaya menjadi ahli hukum. Si anak pun menuruti ayahnya untuk sekolah hukum. Seperti biasa, kuno, klise dan membosankan, cinta musik nya lebih besar daripada kuliah hukum.

Ia pun berhenti dan malah mengambil kursus musik memperdalam apa yang telah didapatinya. Singkat cerita anak itu akhirnya jadi pemain piano. Entah bagaimana hal ikhwalnya. Dia pacaran dan menikahi anak guru musiknya. Cerita belum habis, si pemain piano ini, setelah menikah mendadak stress, kena sifilis, agak eksentrik, cengeng, dan berusaha bunuh diri sampe tangannya cacat. Karena sudah tidak bisa lagi bermain piano, jadilah ia seorang KOMPOSER!

ROBERT SCHUMANN & CLARA SCHUMANN

ROBERT SCHUMANN & CLARA SCHUMANN
Si anak tersebut adalah ROBERT SCHUMANN. Seorang komposer akbar Musik Klasik yang karyanya seolah “wajib” dimainkan oleh siapa saja yang belajar piano. Dan istrinya, anak dari si guru musik, adalah CLARA SCHUMANN. Perempuan bersahaja dan sederhana, namun sebetulnya adalah pianis hebat dan dalam hal komposisi, malahan lebih hebat dari suaminya.

Robert dan Clara Schumann. Pasangan pemusik yang melegenda. Bukan saja karena karyanya, melainkan karena hubungan asmara mereka yang aneh, unik, dan seolah terselubungi kabut sutera misteri. Clara tipe perempuan soleha yang menerima dengan tulus keadaan suaminya yang stress depresi dan menjadi eksentrik cengeng kekanak-kanakan.

Robert Schumann sendiri adalah sosok yang asyik dengan dirinya sendiri. Imajinasi dan khayalannya sangat ngungun menggapai asa. Ia adalah komposer yang boleh dibilang sangat produktif dalam berkaya. Banyak karyanya yang menjadi benar-benar klasik hingga hari ini. Salah satunya yang sangat terkenal dan menjadi trade mark nya adalah TRÄUMEREI.

Sunday 1 April 2018

DISIPLIN BERMUSIK - by: Michael Gunadi (Staccato, April 2017)

DISIPLIN BERMUSIK
by: Michael Gunadi
(Staccato, April 2017)


MODAL UTAMA BELAJAR MUSIK
Mungkin suatu saat anda akan ditanya begini: “Apa sih MODAL utama belajar musik?”. Bisa saja dengan spontan anda menjawab: “BAKAT, brooo.” Atau kawan anda bisa saja dengan setengah bersungut-sungut akan berkomentar: “Bakat? Bakat apaan? Yang penting tuh DUIT!”. Les piano emang bisa dibayar es cendol? Terus beli piano, beli gitar, emang bisa dituker ama beras ketan?!

Semua jawaban tersebut sah-sah saja adanya. Namun kurang tepat. Memang BAKAT dan UANG adalah moda penting untuk belajar musik. Tetapi, bakat dan uang BUKAN MODAL UTAMA dalam belajar musik. Modal utamanya adalah DISIPLIN.



DEFINISI DISIPLIN
Disiplin memang memiliki banyak batasan leksikografi. Salah satunya adalah seperti yang tertera dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia. Disiplin berarti TATA TERTIB. Jelas musik memiliki TATA TERTIB. Anda tidak bisa mulai lesson dengan berbusana daster atau swimpack.

Anda tidak bisa konser tanpa ada tata tertib dalam persiapan penyelenggaraannya. Anda tidak bisa membuat komposisi musik, jika Anda tak mengerti tata tertib dan aturannya. Dan sebetulnya Anda pun tidak bisa mendengarkan musik yang Anda suka tanpa mengindahkan tata tertib lingkungan Anda.

Disiplin berarti KETAATAN. Les musik bukan ajang demokrasi. Anda dituntut taat aturan dan petunjuk guru dan/atau instrukturnya. Konser musik akan berurusan dengan polisi dan hukum jika penyelenggaranya tidak disiplin alias taat peraturan.