Wednesday 6 February 2013

"Gimana Sih Caranya Biar Bisa Improvisasi?" - Artikel Staccato Februari 2013


“GIMANA SIH CARANYA 
BIAR BISA IMPROVISASI???”
Artikel Staccato Februari 2013 
Oleh: Michael Gunadi Widjaja


Improvisasi dapatlah dikatakan sebagai jiwa musik Jazz dan unsur spontanitas dalam improvisasi Jazz, adalah hal yang paling banyak diminati, sekaligus menarik perhatian. Terutama bagi siswa musik yang sedang hangat-hangatnya mencapai grade intermediate

Yang menjadikan unsur spontanitas dalam improvisasi menjadi menarik adalah kekaguman. Kekaguman terhadap,bagaimana mungkin lagu seperti BURUNG KAKATUA diolah dan dibelok-belok dengan tingkat virtuositas yang tinggi. 

Berbagai cara dan metode sebetulnya sudah diperkenalkan, ditelaah dan dikaji seputar cara berimprovisasi. Mark Levine misalnya. Dalam visi pengajarannya, Mark Levine menjadikan ranah improvisasi sebagai bidang telaah sebagaimana ilmu kontrapunkt dalam musik Klasik. Kemudian terdapat juga pengajaran dari para master Jazz, yang lebih menekankan pada kepekaan instingtif seputar rasa. Yang diperoleh dengan cara mendengar dan mendegarkan seaktif dan seinteraktif mungkin.


Hal yang nampaknya paling masuk akal dan pas untuk ditengarai lebih lanjut adalah “nasehat” dari Billy Taylor. Billy Taylor adalah pianis Jazz legendaris. Pada esensinya, nasehat Billy Taylor berbunyi begini: 

“Berimprovisasi sama halnya dengan mengemukakan gagasan dan pikiran kita 
dengan menggunakan kata-kata. 

Seorang improvisatoris Jazz yang baik adalah sama dengan seorang ahli pidato. 
Dia tidak hanya harus paham betul makna kata, 
tetapi harus juga paham betul dalam situasi yang bagaimanakah 
kata tersebut harus dimunculkan…. 

Demikian juga dengan nada-nada musikal yang dipergunakan dalam improvisasi”. 

Lebih lanjut, Billy Taylor mengemukakan tips, bagaimana secara praktis kita mengolah rasa dalam improvisasi. Tentang apa yang dapat dilakukan pada sebuah frase yang akan di improvisasi. 
  • Mengubah pola ritmik frase 
  • Mengubah harmoni 
  • Mengubah dan mengembangkan melodi 


Tentu saja dalam kenyataannya tidaklah semudah itu. Meski nasehat Billy Taylor tetap dapat dikatakan praktis, pas, dan masuk akal. Hal pertama yang harus dipahami jika akan memulai belajar improvisasi Jazz adalah skill level kita. Sangat disarankan agar setidaknya kita berada dalam grade 5 versi ABRSM. Logikanya begini: Jika kita sudah di grade 5, diandaikan semua hambatan teknis bermain instrument dapat dieksplor mandiri. Sebab bagaimanapun, improvisasi sangat menuntut teknik permainan instrument. 

Hal lainnya adalah kita mesti memiliki pemahaman tentang sejarah Jazz. Termasuk referensi permainan dan licks dari para master Jazz. Hal ini sama dengan ahli pidato yang harus membaca banyak buku agar muncul ide tentang apa yang harus dia katakan di depan khalayak. 

Pengetahuan seputar Harmoni dan Progressinya juga merupakan dasar belajar improvisasi Jazz. Agar tidak terlalu lama dan tidak bosan, kita bisa memulai hal yang sederhana, yakni pemahaman akan akor dasar: MAYOR, MINOR, DOMINANT, HALF-DIMINISHED. Dalam music Jazz, bentuk dasar akor semacam ini dikembangkan lagi.Misalnya dengan perluasan menjadi akor SEPTIM. Jadi misalnya kita bermain dalam kunci nada C, kita akan mendapati rangkaian akor sebagai berikut: 

CMaj7 - Dmin7  - Emin7 - FMaj7 - G7 - Amin7 - Bmin7(-5) - CMaj7 

Akord-akord tersebut bisa dibunyikan dalam 12 kunci nada, sambil kita cermati karakter bunyinya. 

Setelah kita akrab dengan bunyi dan karakter bunyi dari akor-akor septim dalam 12 kunci, kita akan mulai berlatih dengan progresi atau gerakan akor. Progresi yang paling terkenal adalah progresi II – V – I 
  • Untuk kunci nada C Mayor, kita dapati: Dmin7 - G7 - CMaj7 
  • Untuk kunci nada G Mayor, kita dapati: Amin7 - D7 - GMaj7 
  • dan seterusnya dalam 12 kunci nada. 
Persoalan kita sekarang adalah bagaimana mengisi melodi pada progresi akor kita. Bisa dilihat pada contoh yang telah saya siapkan: 



Jika kita perhatikan, melodi yang muncul tidaklah semuanya melulu hanya nada pembentuk akord CMaj7. Terdapat juga nada D-sharp dan D-flat dan bahkan F-sharp. Fungsi nada-nada tersebut adalah sebagai “jembatan” untuk memuluskan alur progresi, juga memperkuat sifat progresif akord tersebut. Misal akord CMaj7 dengan penambahan nada D akan menjadi CMaj7(9)


Sekarang mari kita cermati contoh berikut yang sudah saya persiapkan untuk Anda, sbb: 


Terlihat dalam contoh bahwa telah dibangun sebuah pola ritmik baru. Dalam hal ini saya mengacu pada penggunaan TRIPLET. Jika dicermati, nada-nada dalam contoh ke-2 adalah pengembangan saja dari contoh yang pertama. 

Dalam prakteknya tentu semua itu tidaklah sederhana. Namun setidaknya kita sekarang sedikit dibekali akan apa yang akan kita hadapi dan bagaimana sikap kita untuk dapat belajar improvisasi Jazz dengan pas.


2 comments:

Note: only a member of this blog may post a comment.