Monday, 3 October 2016

TEPUK TANGAN - by: Michael Gunadi (Staccato, October 2016)

“TEPUK TANGAN”
by: Michael Gunadi Widjaja
Staccato, October 2016

MAKNA TEPUK TANGAN
Tepuk tangan adalah peristiwa yang menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Tepuk tangan dalam esensinya, bukan saja monopoli para artis. Pengusaha, politisi, dan bahkan ibu rumah tangga pun sebetulnya tidak bisa terlepas dari hiruk pikuknya kegiatan ini. Tepuk tangan adalah satu bentuk kegiatan, yang nampaknya memiliki banyak sisi untuk dimaknai.

Bagi para seniman panggung, tepuk tangan adalah tanda kesuksesan pertunjukannya. Tepuk tangan adalah bagian dari gaya hidupnya. Gaya hidup yang direpresentasikan dalam sebuah imagi citra sebuah kesuksesan pertunjukan. Dan tepuk tangan adalah salah satu parameternya. 

Bagi penggemar olah raga, penggemar pertunjukan dan mereka yang sering menonton konser musik, tepuk tangan juga adalah bagian dari gaya hidupnya. Gaya hidup yang salah satu cerminannya adalah ungkapan rasa puas atas sesuatu yang telah dinikmatinya secara visual dan auditif. Para seminator, dan bahkan seorang Kepala Negara pun bisa saja menjadi akrab dengan tepuk tangan. Bagi mereka, tepuk tangan adalah bentuk respon apresiatif publik bagi pemaparan visinya.


TEPUK TANGAN DALAM DUNIA ANAK
Meski nampaknya hanya saling mengatupkan dua telapak tangan hingga menghasilkan bunyi, tepuk tangan ternyata memiliki makna dan pemaknaan yang kaya. Dalam dunia anak-anak, tepuk tangan adalah sebuah permainan. Fun Game. Permainan tepuk tangan mengandung makna kebersamaan. Juga keakraban karena dalam sebuah hand clapping fun game, anak-anak akan saling bertepuk tangan, sesuai dengan pola dan aturan tertentu, yang tentu akan menuntut adanya kekompokan dan rasa kebersamaan. 

Dalam dunia anak-anak, yang adalah dunia bermain, tepuk tangan juga merupakan pengejawantahan persatuan rasa. Harmoni perasaan dari anak-anak. Karena dalam hand clapping fun game, ada pola irama tertentu yang betapapun sederhananya adalah merupakan ungkapan rasa estetis dari anak-anak. Bentuk permainan tepuk tangan terdapat pada semua budaya bangsa-bangsa di dunia.


TEPUK TANGAN DALAM MUSIK

Dari keberadaannya, tidaklah salah jika kemudian disebut bahwa tepuk tangan adalah sebuah kegiatan fisik yang memiliki sublimasi makna yang sangat luas. Sublimasi makna dalam tepuk tangan inilah yang menjadikan tepuk tangan memiliki fungsi juga sebagai media seni. Seni bunyi. Musik. Tepuk tangan sebagai materi musikal. Musik tepuk tangan. Telah banyak komposer yang membuat musik tepuk tangan. Namun yang paling terkenal adalah “HAND CLAPPING MUSIC” dari Steve Reich.

Gambar adalah nukilan score dari HAND CLAPPING MUSIC. Yang tersaji dalam gambar adalah score yang diperuntukkan bagi 2 pemain saja. Dalam karirnya, Steve Reich pernah dan acapkali membuat score Hand Clapping Music tidak saja bagi 2 pemain, melainkan bisa menjadi sebuah ensembles tepuk tangan, dan bahkan sebuah teater interaktif yang materi dasarnya adalah bunyi yang dihasilkan dari tepukan tangan.



KONSEP MUSIK STEVE REICH
Steve Reich adalah pemusik dan komposer musik kontemporer yang memiliki reputasi dan ketenaran. Karyanya banyak yang bersifat minimalis. Minimalis dalam artian menggunakan materi minimal sebagai penghasil bunyi. Tentu saja termasuk tepukan tangan. Meski materinya minimal, namun gagasan dan konsep musiknya sangat kaya.

Mirip dengan konsep musik pemusik kontemporer kita yang mendunia, Almarhum Mas Slamet Abdul Sjukur. Konsep MINIMAX. Dengan konsep minimaxnya Steve Reich menghasilkan karya yang mengubah persepsi orang tentang sebuah konsep musik. Karya-karya Steve Reich unik, karena banyak mendapat pengaruh dari esensi konsep musik etnik berbagai bangsa. Steve Reich sendiri pernah mendalami Gamelan Bali pada 1974 di bawah bimbingan Nyoman Sumandhi. Konsep dasar dari gamelan Bali, seperti motif kotekan, interlocking, imbal tangkap menjadi pijakan dasar musik garapan Steve Reich. Tentu saja konsepsi ini terdapat pula dalam salah satu masterpiece nya, yakni Hand Clapping Music.


MAKNA TEPUK TANGAN DALAM HAND CLAPPING MUSIC
Mungkin bagi sebagian orang akan merasa aneh ketika menyaksikan pagelaran hand Clapping Music dari Steve reich. Panggung musik akan terasa aneh. Beberapa orang dan satu orang sebagai dirigen. Mereka berada di panggung, dengan tanpa memegang satu alat musik pun.

Meski agak aneh, setidaknya ada percikan makna dari penampilan musik tepuk tangan. Bahwa kelaziman bukanlah ukuran bagi pengungkapan rasa. Hal yang nampak tidak lazim, adakalanya memiliki keindahan tersembunyi dan makna yang luas. Pemandangan ini setidaknya mengingatkan kita, bahwa dalam kehidupan adakalanya makna yang luas tersembunyi dalam sebuah penampilan yang tidak lazim. Jadi adalah bijak, jika kita tidak gampang menilai persoalan sosial misalnya, hanya berdasarkan norma kelaziman belaka.



MEMAHAMI STRUKTUR MUSIK HAND CLAPPING MUSIC
Struktur musik Hand Clapping Music dari Steve Reich berakar pada pola irama tepukan tangan. Ada beberapa macam pola. Pola-pola ini tersaji secara berulang (repetitif), dengan perubahan berupa pengembangan yang bersifat mikro (berangsur-angsur). Repetisi pola dengan pengembangannya akan membentuk sebuah siklus.

Yang menarik dari karya musik ini adalah penyaji atau pemusiknya dituntut untuk benar-benar sublim dalam pola-pola irama tepukan yang ada. Hanya dengan cara demikianlah maka perubahan mikro berupa pengembangan pola dapat dirasakan oleh si pemusik. Melalui karya musik tepukan tangan ini, Steve reich ingin mengolah dan menjadikan hal-hal substansial dari kehidupan manusia sebagai sebuah materi musikal.

Pola Irama Pola irama dalam musik tepukan tangan Steve reich memiliki percikan permenungan tersendiri. Banyak hal-hal dalam kehidupan yang kita alami sebetulnya adalah pola. Kegiatan rutin kita adalah pola. Pekerjaan kita, kebiasaan kita, bahkan sampai kebiasaan seksual kita pun secara sadar ataupun tidak membentuk pola-pola tertentu.



Dengan hand Clapping Music, Steve Reich mengungkapkan bagaimana pola-pola yang sudah tertentu harus dimaknai dengan menggunakan pengembangan berupa adiksi (penambahan elemen pola) yang berangsur. Agaknya pola dalam kehidupan kita pun perlu senantiasa dikembangkan. Dengan adiksi atau penambahan elemen agar pola hidup kita tidak menjadi hal yang membosankan. Dan penambahan dilakukan secara gradual dan berangsur agar pola utama kehidupan kita senantiasa terjaga ritmik nya. Inilah esensi sublimasi musik dalam ranah praksis kehidupan manusia.

Pola-pola dalam musik Hand Clapping berulang membentuk siklus. Banyak segi kehidupan kita yang sebetulnya adalah siklus. Beberapa bencana alam pun sebetulnya adalah sebuah siklus dari fenomena alam. Pola pemerintahan juga berupa siklus. Pengulangan terpola dari kebijakan sistem pemerintahan terdahulu. Sikap kita terhadap fenomena sosial pun seringkali merupakan siklus. Pengulangan teratur dari pola cara bersikap yang pernah ada.

Musik tepuk tangan dari Steve Reich setidaknya mengajak kita untuk memaknai setiap siklus. Pemaknaan berupa olah rasa. Bersama dengan pola-pola dari tiap individu yang berbeda. Menyatu dalam sebuah kerangka harmoni. Harmoni dalam artian keselarasan ritmik. Ritmik berupa dinamika kehidupan dalam semesta kemajemukan sebuah tatanan masyarakat di negara kita Inilah barangkali esensi untuk menata sebuah tatanan masyarakat yang senantiasa memiliki rasa untuk selaras. Meski tetap melakukan polanya masing-masing.

ESENSI MUSIK TEPUK TANGAN DALAM PENDIDIKAN MUSIK
Tepuk Tangan dan Musik Tepuk Tangan, semestinya dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pendidikan musik terutama siswa Sekolah Dasar. Esensi pembelajarannya adalah bahwa siswa sedini mungkin diperkenalkan dengan bagian tubuhnya sendiri, yang jika diolah dengan estetis mampu mengkreasikan sebuah sajian seni. Jadi anak tidak semata – mata dicekoki pengertian bahwa hasil seni bunyi yang diproduksi oleh tubuh kita semata-mata hanyalah seni nyanyi.

Ide kreatif Musik Tepuk Tangan, juga bisa diadaptasi bagi sekolah umum di daerah pelosok dan terpencil. Bagi mereka sangat sulit, bahkan mustahil untuk mendapat pengadaan alat musik standar secara layak. Dengan mengeksplorasi apa yang ada dalam tubuh si anak, akan didapat persepsi. Bahwa seni musik memang mahal, namun bukan berarti bahwa seni musik harus direpresentasikan melulu dengan alat musik yang umum dikenal.



Setidaknya terdapat tiga jenis cara bertepuk tangan untuk keperluan kreasi Musik Tepuk Tangan, yaitu:
  • Tepuk tangan dengan kedua telapak tangan sejajar
  • Tepuk tangan dengan kedua telapak tangan saling bersilangan
  • Tepuk tangan dengan menggunakan ujung dan pangkal telapak tangan secara bergantian. Cara seperti ini sering kita temukan pada tepuk tangan yang menyertai permainan orkestra Gamelan.
Dengan mempergunakan tiga cara bertepuk tangan tersebut, kita sudah dapat membuat sebuah kreasi musik tepuk tangan secara sederhana. Namun sedikit banyak akan memiliki dampak yang sedikit banyak akan memberi stimulan impuls positif bagi para siswa sekolah.

Berikut saya nukilkan sedikit tentang aplikasi kreasi musik tepuk tangan dengan 3 cara tepuk tangan:
(Pemain pertama menggunakan teknik No. 1, dan seterusnya berulang-ulang)



1 comment:

  1. QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda!!
    Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    • Bandar66 (NEW)
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam ????
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!?

    ReplyDelete

Note: only a member of this blog may post a comment.