Showing posts with label film music. Show all posts
Showing posts with label film music. Show all posts

Wednesday, 7 May 2025

"TAKUT AH!": SUARA HOROR - by: Michael Gunadi | Staccato, May 2025

“TAKUT AH!”
SUARA HOROR
By: Michael Gunadi
Staccato, May 2025


Dalam dunia perfilman, hanya sedikit genre musik yang memiliki kekuatan untuk memikat penonton dan sekaligus membuat mereka gemetar. Salah satunya adalah musik film horor. Terlebih dahulu ada baiknya kita menelisik dengan sedikit agak cermat, apa sih yang membuat rasa takut itu muncul saat kita menonton film horor? Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pengalaman ini, salah satu elemen yang sering diabaikan namun sangat diperlukan adalah musiknya.

 

Dalam dunia pembuatan film, tujuan utamanya adalah untuk melibatkan penonton pada tingkat emosional, dan untuk tujuan ini, tidak ada genre yang mencapai hal tersebut secara lebih intens daripada horor. Film horor dirancang untuk membangkitkan ketakutan dan ketegangan, yang bertujuan untuk meninggalkan dampak jangka panjang pada penonton, lama setelah kredit filmnya sudah diputar. Untuk mencapai hal ini, pembuat film harus mendalami psikologi ketakutan. Jadi, mari kita lihat apa itu psikologi rasa takut dan bagaimana musik horor memainkan peran penting di dalamnya.

Wednesday, 28 February 2024

MAESTRO: Menghadirkan Bernstein di Layar Kaca | by: Michael Gunadi | Staccato, March 2024

MAESTRO: MENGHADIRKAN BERNSTEIN DI LAYAR KACA
By: Michael Gunadi 
Staccato, March 2024


“Lhoini film kan, Pak?”. “Iya. Film”. “Kenapa layar kaca, Pak?!..Kenapa bukan layar lebar?!”. “Ya karena kita di Indonesia, film dengan konten seperti ini tidak mungkin tayang di layar lebar alias Bioskop”. Anda bisa menyaksikannya di Netflix. Dan memang, Maestro adalah sebuah film tentang Leonard Bernstein. Salah seorang dirigen paling akabar dalam peradaban estetika manusia.

 

Maestro sejatinya adalah film drama biografi produksi Amerika tahun 2023 yang berpusat pada hubungan asmara dan rumah tangga antara komposer Amerika Leonard Bernstein dan istrinya Felicia Montealegre.Film ini disutradarai oleh Bradley Cooper yang juga berperan sebagai Leonard Bernstein, dari skenario yang ditulisnya bersama Josh Singer. Tak kepalang tanggung, beberapa nama besar dalam perfilman dunia menjadi produser film ini, yakni Martin Scorsese, Cooper, Steven Spielberg, Kristie Macosko Krieger, Fred Berner, dan Amy Durning. Film ini dibintangi juga oleh Carey Mulligan sebagai Montealegre; Matt Bomer, Maya Hawke, dan Sarah Silverman yang tampil sebagai peran pendukung.

Sunday, 5 June 2022

Pukul Memukul Menghantam Layar - by: Michael Gunadi | Staccato, June 2022

PUKUL MEMUKUL
MENGHANTAM LAYAR
By: Michael Gunadi
Staccato, June 2022


ARTI PERKUSI

Ahh... Anda pasti kenal Percussion atau Perkusi. Arti Perkusi itu sendiri adalah memukul sebuah obyek. Memukul, bukan memukuli ya. Istilah perkusi sebetulnya tidak melulu digunakan pada alat musik. Dalam ranah kedokteran, saat seorang Dokter melakukan Tes Fisik Interna


l, ada juga teknik perkusi. Lazimnya adalah ketika seorang dokter, dengan teknik tertentu, memukul-mukul area sekitar perut dan mendengarkan bunyinya untuk memeriksa kelainannya. Dalam ranah musik, alat musik Perkusi, diberi batasan sebagai:  alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul atau digesek oleh pemukul. Dalam hal ini, termasuk  kerincingan yang dipukul, digesek atau digosok dengan tangan. Keluarga alat musik perkusi, diyakini termasuk instrumen musik tertua.

Dalam ranah musik, keluarga Perkusi, dapat digabung dan bergabung malahan dalam bentuk Orkestra. Bagian perkusi orkestra, paling sering berisi instrumen seperti timpani, snare drum, bass drum, simbal, segitiga/triangle dan rebana. Seringkali, dan ini sangat lazim, bagian atau seksi perkusi semacam itu, juga diisi oleh instrumen non-perkusi, seperti misalnya:  peluit dan sirene, atau cangkang keong yang ditiup. 

Friday, 1 November 2019

SENSOR TERHADAP MUSIK, by: Michael Gunadi | Staccato, November 2019

“SENSOR TERHADAP MUSIK”
by: Michael Gunadi
Staccato, November 2019


Awal 2019 ini ditandai dengan tindakan KPID JAWA BARAT yang melakukan pindah tayang terhadap belasan lagu dan video klip dari sejumlah artis barat. Pindah tayang tersebut dilakukan dengan cara memindahkan penyiaran dari regular prime time menjadi nightshift prime time. 

Alasannya adalah bahwa belasan lagu dan video klip barat tersebut mengandung konten yang tidak pas bagi anak-anak dan remaja yang belum 17 tahun. Karena mengandung secara implisit maupun eksplisit provokasi tindakan seksual. Langkah KPID JABAR ini sebetulnya BUKAN SEBUAH TINDAKAN SENSOR. Tidak ada materi lagu dan klip video yang diedit bagi tujuan tertentu. Murni hanya pergeseran jam tayang semata.

Meski bukan tindakan penyensoran, apa yang dilakukan KPID JAWA BARAT tersebut mendapat reaksi keras dan hebat dari berbagai lapisan masyarakat. Dan seperti kebiasaan yang lazim, tanggapan masyarakat tersebut disampaikan melalui sosial media. Sebuah sarana yang cepat sekali penyebarannya dan hampir mustahil untuk dibendung dan diklarifikasi. 


Sunday, 3 December 2017

Pertanyaan Populer Seputar Musik Film - by: Michael Gunadi (Staccato, December 2017)

PERTANYAAN POPULER SEPUTAR MUSIK FILM
by: Michael Gunadi Widjaja
Staccato, December 2017


Tulisan kali ini akan membahas pertanyaan- pertanyaan yang paling sering diajukan dan dikemukakan di seputar MUSIK FILM.  Pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap kali muncul saat saya memberikan workshop dan seminar tentang musik untuk teater, dan juga saat memimpin diskusi KINE CLUB di beberapa kota di Jawa. Ajang tersebut saya penuhi dalam kapasitas sebagai komposer yang sempat aktif membuat musik film khususnya dokumenter berupa pesanan dari beberapa produser di Jerman dan Australia, meski sudah agak lama. 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya anggap perlu ditulis dan dimunculkan kembali, mengingat Musik Film adalah salah satu terobosan di tengah lesunya industri musik di hampir semua bagian dunia. Juga agar pembaca semakin mengapresiasi nilai seni musik dalam film dan tentunya, meski hanya sekilas, menorehkan apa dan bagaimana prospek ke depan nya.

BAGAIMANA MASA DEPAN MUSIK FILM DI TANAH AIR?
Pertanyaan tersebut sangat khas orang Asia. Jika ada ranah asing, terutama dalam kesenian, hal yang pertama ditanyakan adalah PROSPEKNYA. Dengan kata lain, kalau tak bisa untuk cari nafkah sudah nggak usah banyak cerita deh. Film di tanah air dapat dikatakan sempat menjadi industri yang marak. Era 70-an dan 80-an adalah era emas. Banyak sutradara teater jempolan berkiprah disana. Teguh Karya, Sjumanjaya, Wim Umboh, Imam Tantowi, Arifin C Noer.  Sempat diproduksi film kolosal mahal. NOPEMBER 1828 oleh Teguh Karya. Serial TUTUR TINULAR oleh Imam Tantowi. Kemudian film kita mati suri.