Saturday 19 January 2013

DARI LEONARD BERNSTEIN UNTUK ORANG MUDA


DARI LEONARD BERNSTEIN UNTUK ORANG MUDA


 

Leonard Bernstein bukan saja seorang maestro musik.Melainkan juga seseorang yang memiliki kepedulian terhadap orang muda.Bagi Leonard Bernstein,musik bukan sekedar area vitalitas bagi orang muda,melainkan sebuah media untuk membantu membawa kehidupan kepada tatanan batin yang lebih termuliakan.




Pada 18 Januari 1958,Bernstein membuat proyek LEONARD BERNSTEIN FOR YOUNG PEOPLE. Proyek tersebut dilaksanakan,setelah dua minggu Bernstein diangkat menjadi Direktur New York Philharmonic.Benytuk proyeknya adalah sebuah paket acara.bernstein menyempatkan diri memimpin dan mengarahkan sebuah orkestra beranggotakan orang-orang muda.Disamping itu diadakan pula diskusi musik,termasuk diskusi tentang musik Jazz.Ada sekitar 52 konser yang dilakukan Bernstein dalam setahun untuk proyeknya ini.




Dalam salah satu sesi,Bernstein mengawali sebuah diskusi dengan mengajukan pertanyaan :

WHAT IS MUSIC ?

Kemudian Bernstein memutar rekaman OVERTURE WILLEM TELL.Langsung secara spontan orang-orang muda,termasuk yang berusia di bawah 10 tahun,saling berceletukan… :  “oh…itu musik LONE RANGER…”.(sebuah serial TV tentang cowboy bertopeng hitam dan berkuda putih,yang di masa itu sangat popular).Kemudian Bernstein memutar potongan film yang lain,tapi bertema sama dengan Lone Ranger,dan diberi musik yang sama…ternyata nuansanya pas-pas saja.

Jadi,menurut Bernstein…


 MUSIK TIDAK MENGABDI PADA APAPUN DAN SIAPAPUN….MUSIK SENANTIASA MAMPU MEMBAHASAKAN DAN BERKISAH TENTANG DIRINYA SENDIRI.





Friday 11 January 2013

BEBERAPA ANGAPAN YANG KELIRU TENTAN PENDIDIKAN MUSIK


BEBERAPA ANGAPAN YANG KELIRU TENTANG PENDIDIKAN MUSIK



Sebelmnya perlu diberi penekanan,bahwa yang dimaksud dalam artikel ini adalah PENDIDIKAN MUSIK DAN BUKAN SEMATA PEMBELAJARAN MUSIK.

Anggapan 1

Dengan guru yang artis terkenal,maka ajan didapat pendidikan musik yang maksimal bagi anak.

Anggapan ini jelas keliru.Artis terkenal memang sangat piawai dalam teknik permainan dan performance.Namun,pendidikan musik menuntut sesuatu yang berbeda.Pendidikan musik lebih terarah pada passion atau hasrat dalam bermusik.Untuk itu,diperlukan adanya pengetahan tentang metodik,didaktik,paedagogik dan tentu saja psikologi pendidikan.Dan sangat langka seorang artis sekaligus memiliki pengetahuan yang mendalam terhadap kebutuhan pendidikan musik secara utuh.

Sangat disarankan agar mencari guru musik yang sejati.GURU MUSIK.Dan bukan sekedar instruktur musik.Kita dapat melihat profil si guru.Melalui facebook nya,Blog nya,Twitternya.Dan yang lebih pentingadalah apa yang sudah dia buat bagi anak didiknya.Dalam konser misalnya.Anak didiknya harus passionate bermain.Dan BUKAN SI GURU ITU yang jadi narsis gak ketulungan.


Anggapan 2

Sekolah musik yang terkenal pasti memiliki mutu pendidikan yang baik.

Sekolah musik berbeda dengan sekolah formal.Banyak orang mendirikan “sekolah musik” namun pada intinya yang dia dirikan adalah kursus dalam kelas abal-abal.Terkenalnya sebuah sekolah musik,sama sekali bukan berarti institusi tersebut menawarkan pendidikan m usik yang bermutu.Sangat banyak di Indonesia,sekolah musik terkenal yang tenar karena hanya rajin pasang iklan.Juga karena pemiliknya adalah boss pertambangan.Ada juga yang terkenal karena mendompleng sebuah perusahaan konglomerasi.

Ada dua hal yang penting dalam pendidikan musik :

Penyaluran ekspresi dan kreasi melalui musik

Aktualisasi diri. (konser,ujian,tour performance)

Sekolah musik hanya mampu untuk hal yang kedua.Dikarenakan sebagai sebuah lembaga,sekolah musik memiliki banyak relasi dan relative bisa mendapat sponsor.Untuk penyaluran ekspresi dan proses kreatif,tetaplah dibutuhkan guru yang benar-benar seorang pendidik dalam bidang musik.


Anggapan 3

Pendidikan musik yang baik harus dimulai dari belajar musik klasik.

Anggapan ini tidak salah sepenuhnya.Kenyataannya di jaman sekarang,banyak metode pendidikan musik yang baik,dan sama sekali tidak berbau musik klasik.

Bukan klasik atau tidak klasiknya yang penting.Yang paling penting adalah,sejauh mana guru dapat menanamkan passion sedini mungkin pada siswanya.Berpendidikan musik tidak sama dengan pencinta musik klasik


Anggapan 4

Pendidikan musik itu sebuah ranah edukasi yang sangat mahal

Dalam batas tertentu,anggapan ini hanya keliru.Kenyataannya,piranti musik menjadi semakin terjangkau.Ada piano digital Kawai yang sangat baik yang mampu menandingi piano sejati.Beberapa music educator juga sekarang ini memasang tariff yang masih bisa terjangkau.Yang jadi masalah adalah buku-buku musik.Namun dalam beberapa kasus,kita bisa mendownload gratisan.Tentu saja dalam situs yang sudah menjadi public domain.


Anggapan 5

Jangan jadi pemusik,karena masa depan pemusik itu suram

Yup..yap…ok..ya..yes..O can except it.TETAPI……..

Harap diingat bahwa pendidikan musik itu sama sekali tidak punya tujuan membuat anak menjadi pemusik.Sama sekali tidak.Tujuan utama pendidikan musik adalah menanamkan musical passion.Sehingga orang dapat mengaktualisasi diri dengan cara yang sehat.Yakni seni.Sebuah ranah estetis dan merupakan bagian paling hakiki dari hidup seorang manusia.

Tuesday 8 January 2013

JAZZ FORM ( Majalah STACCATO edisi Januari 2013 )


JAZZ FORM
by: Michael Gunadi Widjaja
Article STACCATO, January 2013



Indonesia pernah memiliki sebuah kelompok Jazz yang solid dan berkelas dunia.Kelompok ini menamakan dirinya INDONESIAN ALL STARS dan terdiri dari Bubi Chen (piano),Jack Lesmana (guitar),Benny Mustafa (drums),Yopie Chen (bass) dan Maryono (sax,flute).Pada dekade 60an kelompok ini berlaga di festival Jazz international di Jerman dan Belanda dengan diperkuat Tony Scott,seorang klarinetis kebangsaan Amerika.Waktu itu Indonesian All Stars membawakan lagu-lagu tradisional daerah Indonesia dengan arransemen yang merupakan fusi antara ragam music tradisi dan Jazz.Dunia saat itu terkesima.Kagum,bagaimana ILIR ILIR bisa bercampur padu dengan latin Jazz setelah sebelumnya thema dibunyikan secara gendhingan.Demikian juga JANGER BALI.Orang menjadi heran dan terkesima,bagaimana mungkin gamelan Bali bisa mix sempurna dengan Swing Jazz.Sukses ini dalam decade 90an diulang lagi oleh KARIMATA dengan bintang tamu Bob James,Lee Ritenour,Phil Perry.

Sukses Indonesia dengan menghadirkan Jazz Mix Culture,menyisakan sebuah pertanyaan menarik.Sebetulnya seperti apakah form atau bentuk sajian music Jazz?Apakah berbentuk baku,apakah berbentuk baku dengan variasi,atau apakah dapat bebas sebebas bebasnya.JIka memang bebas se bebas bebasnya,apa rambu-rambu panduannya?Karena jangan-jangan bisa saja topeng monyet + jaipong+ swing+ dang dut cabul disebut sebagai jazz.Yang jikapun hal demikian terjadi,tidaklah terlalu salah untuk tetap mengklaim sebagai sebuah sajian Jazz.




Namun demikian,orang membutuhkan sebuah pernyataan yang sedekat mungkin dengan sebuah batasan.Bagaimana atau apa sebetulnya JAZZ FORM itu.Dengan kata lain,perlu ada upaya pendeskripsian tentang forma atau bentuk sajian Jazz.Upaya ini meski tidak menarik dan dari segi dagang sama sekali tidak berguna,tetap penting bagi upaya mencari terobosan tanpa henti,pada ranah kreatif music Jazz itu sendiri.
Untuk member paparan tentang JAZZ FORM,kita akan bertolak dari improvisasi.Yang adalah jiwa dari Jazz.Lagu Misty dan Blusette dari Toots Thilemans adalah dua lagu yang paling dikehendaki musisi Jazz untuk di improvisasi.Karena alur melodi dan harmoninya banyak membuka “peluang” bagi pengembangan tematik melalui improvisasi.Pada awal perkembangannya,improvisasi dilakukan pada lagu pop,himne rohani dan melodi blues,juga lagu mars tradisionil.Awalnya,pemusik Jazz hanya memberi variasi saja pada bentuk lagu tersebut.Belakangan,kreatifitas improvisasi merambah juga pada perubahan struktur melodi dan struktur harmoni bentuk lagu.

Dalam era Swing lagu pop dan melodi Blues divariasikan dan pengembangannya ada sebagai bentuk solo atau berupa Riff.Pada tahun 40an era BE BOP mulai marak.Dalam era Be Bop ini melodi lagu pop dan Blues mulai diubah.Hanya progresi harmoninya saja yang dipertahankan sebagai kerangka improvisasi.Kemudian pada akhir sajian,biasanya melodi tampil sebagaimana bentuk aslinya (sebelum diubah).

Di tahun 1960an mulai muncul dan dikenal apa yang dinamakan sebagai JAZZ MODAL.Sajian Jazz yang menggunakan lebih dari satu tangga nada.Dalam Jazz Modal,bukan melodi pop yang diubah.Jazz Modal memakai struktur lagu pop.Jadi tidak lagi bermain dengan mengubah melodi lagu pop melainkan memakai Pop Form sebagai lanskapnya,

Sejak munculnya era Free Jazz dan Jazz Rock,format lagu pop sebagai bahan utama improvisasi mulai ditinggalkan.Bentuk improvisasi Free Jazz dan Jazz Rock malahan terkadanga sama sekali tak berkait dengan melodi pokok.

Sepertinya sedikit menarik mengamati Jazz Form sebagai sebuah pengembangan improvisasi.Para pemusik Jazz umumnya membagi thema yang akan diimprovisasi ke dalam unit-unit berdasarkan jumlah birama.Tiap unit dikenal sebagai TRADING.Jadi terdapat Trading Eight untuk delapan birama,trading four untuk empat birama dan seterusnya sampai hanya single trading alias cuma satu birama saja.Jadi jika misalnya disepakati memakai TRADING EIGHT maka yang terjadi adalah sax solo sepanjang 8 bars,kemudian gitar 8 bars dan bass,piano masing-masing 8 bars.Bisa berpatokan pada melodi asal atau sejak era Free jazz bisa sama sekali tak ada kaitan dengan melodi pokok/asal.

Dalam perkembangannya,music jazz mencatat nama-nama yang merupakan penemu dan juga pengembang Jazz Form.Mereka adalah : Duke Ellington,Sun Ra,John Coltrane,Miles Davis,Charles Mingus dan Anthony Braxton.

Untuk lebih memperjelas persepsi kita tentang Jazz Form ada baiknya kita tilik sejenak bagaimana lagu Pop dapat menyemburatkan pengaruh dalam bentuk music Jazz.Terlebih dahulu perlu diberi penekanan dalam tulisan ini,bahwa music Pop yang dimaksud adalah music Pop did an dari Amerika.Negara yang merupakan cikal bakal lahirnya Jazz.Pada awal abad 20,thema music Pop di Amerika sangatlah luas.Mulai dari lagu ulang tahun anak-anak,lagu percintaan,lagu tentang Tuhan,lagu tentang keindahan alam,sampai dengan ocehan pemabuk.Di kemudian hari,lagu Pop sangat didominasi oleh lagu-lagu bertema cinta.Antara tahun 1920 hingga tahun 1940 lirik bukan lagi merupakan hal utama dalam music Pop.dalam situasi seperti inlah kemudian Jazz seakan menawarkan “napas baru” dalam semesta music Pop.Sebuah napas baru yang member variasi pada melodi,yang seolah mempercantik kembali nuansa Pop yang mulai lekang dan nyaris pudar oleh trend masyarakat saat itu.

Bentuk jazz atau jazz Form pada masa awal perkembangan jazz,juga didominasi oleh pengaruh Blues.Blues dapatlah dikatakan sebagai music Afro-American.Perdebatan sengit terjadi berkaitan dengan bagian manakah dari Africa yang dapat ditengarai sebagai “ibu” dari music Blues.Bukti penelusuran musikologis menunjukkan bahwa daerah SUDAN adalah daerah yang memberikan kontribusi sangat besar bagi perkembangan music Blues.Perkembangan music Blues dapatlah dikatakan bernasib sama dengan music Pop.Sama-sama mengalami DEVOLUSI.Alias semakin lama bentuk atau form nya semakin sederhana dan semakin bersahaja.Terlepas dari devolusi yang menyertai perkembangannya,satu elemen Blues yang sangat besar pengaruhnya dalam Jazz Form adalah titi laras blues itu sendiri.Titi laras dalam Blues dikenal sebagai BLUE NOTE dan dalam esensinya Blue note tidak memiliki certain pitch atau tala standar baku.Sama seperti konsep titi laras pada music tradisional termasuk gendhing dalam gamelan Jawa.

Secara khusus perlu dikedepankan suatu kenyataan,bahwa sebetulnya telah lama Jazz Form mengikuti bentuk music Blues.dalam hal ini adalah 12 Bars Blues,yang berisi 3 frase dalam tiap 4 birama.Frase-frase dalam Blues berinteraksi berupa Asking and Answering Phrase.Atau frase tanya dan jawab.Perkembangan progresi harmoni Blues juga merupakan varian dari progresi harmoni Blues tradisional yang menggunakan pola progresi :

I7   IV7   I7   V7  (IV7)   I7

Dalam Blue Note,secara khusus oleh beberapa pemusik Jazz,dikedepankan pula Tangga nada Blues atau Blues Scale.Banyak interpretasi di seputar tangga nada Blues.Ada yang menganggap bahwa Blues Scale adalah pentatonic Scale,dan ada pula yang menyatakan bahwa cirri dan jiwa dari Blues scale adalah adanya “bending” notes yang memberikan warna “bluesy” atau ratapan.

Bentuk pengembangan dari Jazz Form adalah apa yang dikenal orang sebagai Jam Session.Sebetulnya jam session adalah penerapan semua Jazz Form secara sangat informal atau tidak resmi.Kegiatan Jam Session atau jamming pada masa awal perkembangan Jazz kerap kali dilakukan.terutama di kalangan pencinta Jazz setelah jam kerja rutin mereka berakhir.Yang terjadi dalam Jam Session sebetulnya adalah kulminasi dari kreatifitas dalam ranah informal.Dalam Jam Session para peserta terlebih dahulu menyepakati materi dasarnya.Bisa berupa lagu atau hanya rangkaian progresi akord yang sangat lazim dan wajib diketahui oleh orang yang ingin main Jazz.Kemudian tiap-tiap peserta berimprovisasi,saling menunjukkan jati diri dan juga sekaligus membuka dan menjalin dialog dengan pemusik lainnya.Jam Session mencapai masa keemasan ketika Norman Grans Jazz mengusung Jam Session dalam The Philharmonic dan membawanya keliling dunia.

Jika ditilik secara lebih khusus dan mendalam,dalam hubungannya dengan BENTUK DAN ANALISA atau FORM AND ANALYSIS,Jazz Form termasuk bentuk lagu yang sangat sederhana.Jazz Form lazim lahir dalam bentuk : 

·         AABA.Umumnya memiliki panjang 32 Bars.Bagian B disebut “Bridge” dan seringkali sangat kontras dengan bagian A.
·         ABAC. Bentuk ini bisa terdiri dari 16 Bars,32 Bars atau 64 Bars

Pengetahuan seputar Jazz Form adakalanya bisa menjadi bekal untuk dapat mengeksplorasi Jazz itu sendiri.Bermain jazz sangat bergantung pada Passion.dan passion hanya dapat tercapai jika kita memiliki pengetahuan tentang jazz.Dan pengetahuan tentang jazz dapat diawali dengan menelaah bentuk sajiannya.

Michael Gunadi Widjaja

Mengenal MIDI Controller ( Majalah Audiopro Desember 2012 )


MENGENAL MIDI CONTROLLER



MIDI atau Musical Instrument (with) Digital Interface,dapatlah dikatakan sebagai sebuah revolusi dalam perkembangan musik.Sebuah revolusi yang menjadikan pembuatan musik sebagai sebuah ranah yang hamper-hampir tanpa batas.Dengan menggunakan MIDI,alat dan piranti musik bisa saling berkomunikasi.

Banyak pemusik yang masih keliru memaknai MIDI.MIDI bukanlah perangkat.MIDI adalah sebuah sistem.Sebuah sistem komunikasi yang mempergunakan interfasa secara digital.Bentuk komunikasi dengan MIDI pun tidak sepenuhnya sempurna tanpa kekurangan.Sebagaimana layaknya sebuah komunikasi antar person,diperlukan adanya pemahaman “bahasa” untuk sebuah ragam komunikasi yang efektif.Meskipun demikian,peran MIDI tak dapat dipungkiri sangatlah signifikan dalam memberikan paradigma dan cara pandang “baru” dalam produksi musik.


Hal lain,yang masih sering dipersepsikan oleh para pemula adalah bahwa MIDI bekerja bagaikan dua piranti musik yang saling berhadapan.MIDI tidak selamanya tampil dalam format yang sedemikian.Harap diingat kembali bahwa MIDI adalah sebuah sistem dan bukan alat.MIDI bisa tampil dalam bentuk software penulisan notasi musik.Seperti pada software Sibelius,Finale dan juga Capella yang sangat Jerman.Dengan MIDI,seorang komposer bisa secara relative sederhana mendengarkan hasil karyanya yang sudah dia tulis memakai software music notation di laptopnya.

Semesta pembicaraan MIDI dalam ranahnya sebagai sebuah sistem,menyertakan pula sebuah piranti yang fungsi dan peranannya sangat penting.Sebuah MIDI CONTROLLER.Midi controller adalah sebuah piranti pengontrol midi.Midi controller dapat berwujud :
  • Hardware : Dalam hal ini bentuknya menyerupai electronic keyboard lengkap dengan tombol dan tuts,bisa juga berupa mesin seperty tone generator,bisa juga berwujud gitar atau juga alat tiup.
  • Software : Bentuknya adalah piranti visual.
Secara sederhana,Midi Controller berfungsi sebagai pengatur transmisi data dalam sebuah sistem MIDI.

Untuk dapat mempergunakan Midi Controller dengan efisien,adalah baik jika kita secara sepintas mengenal jenis-jenis Midi Controller.

Tradisional Midi Controller
Yang termasuk dalam jenis ini adalah Keyboard Midi Controller.Keyboard MIDI Controller yang sejati,tidak dilengkapi dengan tone generator.Jadi jika sedang tidak melakukan fungsinya,keyboard ini tidak dapat berbunyi.Sebuah intelligent keyboard atau juga synthesizer dan bahkan guitar synthesizer,bisa saja melakukan fungsi sebagai midi controller.Hanya saja,kemudahan manipulasi parameter dan juga detail kemampuan edit bunyi,memiliki “keterbatasan”.jika dibandingkan dengan Midi Controller yang sejati.

Real Time Midi Controller
Yakni Drum Machine dan sampler.Piranti ini memungkinkan untuk dapat leluasa melakukan transmisi,control dan manipulasi data MIDI sembari perform on stage.Hal yang sangat rumit jika dilakukan dengan midi controller yang tradisional.

MIDI CONVERTER
Adalah sebuah piranti yang fungsinya mengkontrol transmisi dari signal analog ke digital untuk kemudian di interaksikan dalam sistem MIDI.Untuk mudahnya,sebuah midi converter,adalah midi controller yang
fungsinya mengubah instrument non elektrik seperti piano akustik misalnya,agar dapat berkomunikasi dalam sistem MIDI.

Sequencer
Sebuah sequencer sebetulnya juga sebuah midi controller.Hanya saja sequencer mengkontrol transmisi data Midi sebagai sebuah sekuens atau pola-pola musik,sebagai sebuah kumpulan data yang sudah tersusun.

Dalam produksi musik,midi controller dibebani dengan fungsi pengaturan parameter yang bisa sangat rumit.Midi controller tidak sekedar berurusan dengan bunyi,melainkan dengan parameter editing bunyi.Pitch bend,modulation wheel,kadar sustain dalam injakan pedal,merupakan hal yang cukup rumit dan kesemuanya harus dapat diatur dengan detail oleh sebuah midi controller.

Pada prinsipnya,pekerjaan midi controller adalah melakukan encoding dan decoding data midi.Dan untuk urusan seperti parameter pitch bend misalnya.Encoding dan decoding data nya dapat mencapai 16.000 steps secara simultan.



Midi controller dapat dikatakan sebuah piranti esensial dalam sebuah sistem.Dan efisiensi penggunaannya hanya memungkinkan jika pemakainya memiliki pengetahuan.Dan langkah awalnya adalah mengenalnya,meski secara sepintas.

Michael Gunadi Widjaja