"AWAL BELAJAR IMPRO"
by: Michael Gunadi Widjaja
Article Staccato, October 2014
UPAYA BELAJAR IMPROVISASI DALAM MUSIK JAZZ
Sebetulnya agak aneh ketika
diistilahkan bahwa improvisasi dalam Musik Jazz akan diajarkan. Aneh karena
improvisasi atau impro dalam Musik Jazz tidak pernah diajarkan dan ditutorialkan
sebagaimana etude-etude dalam Musik Klasik. Jack Lesmana, macan Jazz Indonesia, pernah berkata begini: “Nada-nada dalam komposisi, dapat lahir
dalam hitungan menit, jam, atau bahkan tahun. Namun nada-nada dalam improvisasi
lahir hanya dalam seper sekian detik saja“ Ungkapan tersebut setidaknya
menyiratkan pada kita, bahwa mestinya memang diperlukan sebuah upaya
pembelajaran “yang tidak bisaa” dalam
impro untuk Jazz. Keterkaitan antara ketrampilan dan kemampuan berimprovisasi
dengan komposisi, secara sangat luar biasa, dikatakan oleh Igor Stravinsky sebagai “Komposisi
adalah improvisasi yang terseleksi“
Pertanyaan yang paling
mendasar adalah, Ok… jika memang demikian keadaannya, lalu darimana kita harus
memulai belajar impro? Dunia kita sekarang dipenuhi dengan hiruk pikuk
informasi yang dalam batas tertentu malahan sangat membingungkan. Nampaknya ada
baiknya dan tentu tak ada ruginya jika kita mengacu pada “cara belajar” para
legenda Jazz dunia. Terutama para legenda pada awal pertumbuhan dan
perkembangan Musik Jazz.
Para legenda Jazz tersebut tidak punya buku catatan not dan akor. Mereka juga tidak punya catatan transkrip dari permainan musik para pemusik favoritnya. Merekapun saat itu sangat sulit mendapat rekaman yang bisa dijadikan partner dalam belajar dan berlatih. Para legenda Jazz tersebut, belajar dengan mendengar dan belum tentu mendengarkan. Terutama musik dalam siaran radio dan juga bertukar pikir dengan sesama pemusik.
Tentu saja bukanlah suatu
keharusan, bahwa mutlak kita harus berperilaku sebagaimana para legenda Jazz
dunia. Yang pokok adalah, ada cara belajar yang bukan bersifat kajian ilmiah dari literatur. Hal lain yang perlu
kita cermati dalam memulai belajar impro Jazz adalah, bahwa kita memerlukan
sesuatu yang dapat menginspirasi kita. Beberapa orang suka dengan terinspirasi
pada rekaman permainan pemusik pujaannya. Beberapa lagi menganggap hal demikian
adalah sangat rumit dan memusingkan. Beberapa orang lebih suka belajar impro
Jazz dengan bersparing partner. Beberapa orang menjadi sangat kesulitan untuk
mendapatkan partner belajar dan berlatih yang pas.
KEMANA?
Dalam artikel kali ini, saya
paparkan beberapa pilihan awalan belajar impro Jazz. Tujuan akhirnya jelas agar
setidaknya ada referensi tentang cara belajar yang paling efektif dan nyaman
bagi tiap individu, yang tentu saja saling berbeda dan unik. Secara garis besar,
paparan akan saya bagi menjadi: hal-hal yang kita lakukan TANPA instrumen, dan hal-hal yang dilakukan dengan dan pada instrumen
musik kita. Apapun itu.
1. TANPA INSTRUMEN, MENDENGAR,
DAN MENDENGARKAN
Kedengarannya sederhana. Hal
pertama adalah mendengar. Kita bisa mulai dengan menginventaris sumber yang
akan kita dengarkan, misalnya: siaran radio internet. Setelah itu kita meningkat
pada taraf mendengar dengan seksama. Untuk keperluan ini kita bisa memanfaatkan
gadget kita: iPhone, iPad, ataupun smartphone. Kita invest Musik Jazz disitu agar
tiap ada selang waktu luang, kita bisa dengan sangat mudah mendapat akses untuk
MENDENGARKAN dan bukan sekedar mendengar.
Fill your head with the stuff you like the
most!
When you wake up in the morning,
on your way to work, at work if you’re able to,
while you work out, when you’re cooking dinner,
on your way to work, at work if you’re able to,
while you work out, when you’re cooking dinner,
when you’re
cleaning up your house or doing laundry.
Listen, listen, listen, and then listen some
more!
2. MEMAHAMI BUDAYA JAZZ
Ada banyak sekali aspek
kultural dalam Musik Jazz. Baik untuk musiknya maupun pemusiknya. Dari yang bisaa
saja sampai yang penuh misteri. Tentu saja tidak perlu terlalu banyak mencari
data atau membaca catatan di seputar hal ini. Cukup kita pilih satu atau dua
saja nukilan kehidupan para pemusik Jazz. Juga risalah sejarah pertumbuhan dan
perkembangan Musik Jazz. Cukup dari catatan yang sederhana dan bersahaja saja. Yang
penting kita memperoleh pengertian
yang mendalam tentang kultur Musik
yang akan kita dalami dan kita jadikan passion
kita.
Sebagai acuan :
3. MEMAHAMI AKOR, PROGRESSI AKOR, DAN KARAKTER BUNYI AKOR
“That’s why it bugs me when people try to
analyze jazz as an intellectual theorem.
It’s not. It’s feeling.”
It’s not. It’s feeling.”
Bill Evans
Ucapan Bill Evans tersebut bukan berarti kita tidak perlu membaca dan
menelaah teori musik. Melainkan adalah sebuah peringatan agar kita tidak
terjebak pada hal teoritis yang sangat rumit hingga melupakan esensi dari impro Jazz itu sendiri. Adalah
sangat salah jika masih ada sebagian orang yang beranggapan bahwa mengawali
belajar impro Jazz harus melalui terlebih dahulu berton-ton naskah teori Musik.
Dalam prakteknya hanya sekelumit teori musik yang benar-benar kita butuhkan
untuk mengawali proses belajar kita dalam impro Jazz. Yang utama adalah teori musik
yang berkaitan dengan akor.
Kita perlu paham tentang
bagaimana sebuah akor dibangun. Juga struktur seperti mayor, minor, dominant, diminished,
dan half diminished. Pengetahuan tentang hal seperti ini penting agar nantinya
kita dapat membangun akor dengan sangat cepat termasuk akor yang disonan dan
progresif. Hal yang sangat krusial dalam alur impro Jazz kita. Yang paling
perlu dipelajari adalah hubungan antar akor. Dalam mempelajari relasi antar akor
akan sangat mudah jika kita menggunakan numerik semacam: 1 3
5 7 9
11 13. Hasil akhirnya, kita harus
bisa dengan sangat spontan menjawab, jika misalnya ada orang bertanya: Apa nada
ketiga dari akor A-flat?
Setelah mempelajari struktur
bangunan akor, tentu kita akan melangkah pada progressi akor. Selalu tanamkan
dalam benak kita: Bagaimana dan Kenapa akor itu bergerak? Pertanyaan ini
membantu pengertian kita secara menyeluruh terhadap detail tiap gerakan akor. Adalah
sangat penting untuk memperoleh pemahaman karakter bunyi akor. Karena impro
Jazz bukan persoalan aliran nada semata. Melainkan diperlukan juga warna dan
nuansa, terutama dalam harmoni. Untuk itu, kita dapat melakukan pembelajaran
dengan berlatih dan melatih:
·
Fundamental Ear
Training Exercises - Ear Training tingkat dasar
·
Hearing Seventh Akors - Mendengar(kan)
bunyi akor septim
·
Learning Your Four Triads Mempelajari akor
dalam susunan 4 bunyi
Misal kita berada dalam
keadaan seperti ini:
Kita memiliki akor Dm13.
Secara struktural, nada-nada dalam akor tersebut: D-F-A-C-E-G-B. Jika nada-nada
akordis tersebut kita urutkan berdasar kedekatan jaraknya, kita akan memperoleh
susunan: D E F
G A B C
Kerangka berpikir semacam itulah yang mestinya kita kembangkan
untuk mempertautkan relasi antara tangga nada dan akor yang kita bagun. Kerangka
berpikir semacam itu juga memudahkan kita untuk memahami konsep MODUS atau
SCALE MODE. Hal yang merupakan unsur penting dalam impro Jazz.
Orang sering menjadi latah dan
terlanjur latah. Bahwa modus tangganada seolah-olah adalah sebuah materi
presisi bagi improvisasi. Sesungguhnya tidak demikian. Jazz adalah sebuah
bahasa. Dalam seberadaannya sebagai sebuah bahasa, Jazz butuh lebih dari
sekedar materi nada yang kaku dan terstruktur. Dengan demikian yang kita perlu pahami
dengan intens adalah struktur akor, karakter bunyinya kita kenali, kita tahu
kemana dan mengapa akor itu bergerak, dan juga tangga nada sebagai rangkai kata
yang masih perlu diberi pungtuasi dan dilengkapi idiom dan tata gramatik.
PROGRESI ii - V
Progressi ii – V adalah jenis
gerakan akor yang paling sering terdapat pada Musik Jazz yang standard. Dapat
dikatakan bahwa mempelajari progressi ini bagaikan mengenal semua review dari
tumpukan buku pustaka.
HAL YANG DILAKUKAN DENGAN
MENGGUNAKAN INSTRUMEN:
1. Pilih satu lagu sebagai
awal pelajaran
Telah diuraikan aspek-aspek
yang perlu didalami dengan tanpa menggunakan instrumen. Aspek-aspek tersebut
semestinya dapat kita jadikan landasan berpikir dan pemahaman kita secara
konseptual tentang Jazz. Meskipun bisa saja dalam batas pengertian yang masih
sangat sederhana. Saatnya kita mulai beraksi dengan instrumen kita. Pilih lagu
Jazz standar yang sudah sangat akrab di telinga kita. Berikut beberapa lagu
yang umumnya dipakai sebagai awalan belajar impro Jazz. Kita cukup memainkan melodi
nya saja atau just play the Cantus Firmus.
- Autumn Leaves
- On Green Dolphin Street
- A Blues (any tune with a Blues form)
- A rhythm changes tune (Any tune with the chord progression from Gershwin’s “I Got Rhythm”)
2. Memainkan melodi
Pertama tama dengarkan melodi
dalam rekaman, kemudian tirukan sedapat mungkin dengan intrumen kita. Jika kita
kesulitan bermain dalam beberapa kunci nada tertentu, sangat disarankan agar
memiliki software yang dapat mengubah kunci nada. Tentu saja ini sebagai awal. Selanjutnya,
Anda tentu dituntut untuk dapat main sesuai kunci nada sebagaimana dalam rekaman.
Dalam mempelajari melodi, kita dapat mulai frase demi frase. Frase pertama
katakanlah empat birama. Kita ulang terus sampai layak. Kemudian beralih ke
frase kedua. Lalu menyambung frase pertama dan kedua. Begitu seterusnya sampai
seluruh melodi lagu layak kita mainkan.
3. Memainkan harmoni
Setelah selesai berurusan
dengan melodi, kita dapat beralih dengan harmoni. Bangunlah akor dengan bunyi
semirip mungkin sebagaimana yang ada dalam rekaman. Kemudian cobalah untuk
memainkan accompaniment-nya. Dalam hal seperti ini, sangat efektif jika kita
memiliki software multi track. Sehingga kita bisa MUTE track accomp dan kita
ganti dengan akor yang kita bangun.
4. Memainkan style lagu
Setelah melodi pokok, harmoni
dan ritme yang luwes sudah kita bunyikan dengan layak, mulailah memperhatikan
gaya si artis dalam ber improvisasi. Terutama perhatikan modus tangga nada yang
dipergunakan. Namun harus senantiasa diingat: TUJUAN AKHIRNYA ADALAH AGAR KITA
MEMILIKI GAYA KITA SENDIRI DALAM BERIMPROVISASI DAN BUKAN CONTEK SANA CONTEK
SINI. Pemahaman mode itu sebatas kita memiliki kebisaaan mendengar bahwa: oh,
jika akor nya rasa ini, tangga nada atau scale nya pake mode itu tuh.
Yang perlu dicermati dan diingat
adalah: BAHWA ARTIKEL INI BUKAN TUTORIAL BELAJAR MANDIRI. Sama sekali bukan. Artikel
ini hanya menyodorkan petunjuk tentang apa yang akan dihadapi sebagai awal
belajar impro Jazz. Kita tetap memerlukan petunjuk dan bimbingan dari
instruktur musik maupun guru musik terutama yang berpengetahuan tentang Jazz.
MEMPELAJARI BAHASA JAZZ
Jazz Language sebenarnya
adalah idiom,tata gramatik dan pungtuasi musiknya. Dalam mempelajari ini, langkah
pertama adalah dengarkan dengan seksama permainan solo si artis dalam rekaman. Cermati
frase mana yang paling menarik buat kita. Kemudian buat notasi untuk frase
tersebut. Notasi, tidak harus balok. Yang penting anda bisa sangat paham dengan
apa yang Anda tulis. Setelah itu berusahalah untuk mengulang catatan frase tadi
NAMUN DENGAN GAYA KITA SENDIRI.
Menyerap RASA JAZZ
RASA JAZZ atau Jazz Feel
adalah elemen terpenting dalam Musik Jazz. Banyak orang bisa main akor
dissonant yang rumit, namun musiknya sama sekali tak terasa Jazz. Banyak orang
yang secara teknis mampu membuat aliran nada dalam sekejap dengan sangat detail
dan cepat, namun sama sekali tidak berasa rasa Jazz nya. Lalu bagaimana agar
kita bisa punya RASA JAZZ ini? Hanya dua hal: SERINGLAH MENDENGAR DAN
MENDENGARKAN JAZZ & BERGAULLAH DENGAN KOMUNITAS JAZZ.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.