Monday 6 October 2014

"AWAL BELAJAR IMPRO" - by: Michael Gunadi Widjaja, Staccato October 2014

"AWAL BELAJAR IMPRO"
by: Michael Gunadi Widjaja
Article Staccato, October 2014


UPAYA BELAJAR IMPROVISASI DALAM MUSIK JAZZ
Sebetulnya agak aneh ketika diistilahkan bahwa improvisasi dalam Musik Jazz akan diajarkan. Aneh karena improvisasi atau impro dalam Musik Jazz tidak pernah diajarkan dan ditutorialkan sebagaimana etude-etude dalam Musik Klasik. Jack Lesmana, macan Jazz Indonesia, pernah berkata begini: “Nada-nada dalam komposisi, dapat lahir dalam hitungan menit, jam, atau bahkan tahun. Namun nada-nada dalam improvisasi lahir hanya dalam seper sekian detik saja“ Ungkapan tersebut setidaknya menyiratkan pada kita, bahwa mestinya memang diperlukan sebuah upaya pembelajaran “yang tidak bisaa” dalam impro untuk Jazz. Keterkaitan antara ketrampilan dan kemampuan berimprovisasi dengan komposisi, secara sangat luar biasa, dikatakan oleh Igor Stravinsky sebagai “Komposisi adalah improvisasi yang terseleksi“

Pertanyaan yang paling mendasar adalah, Ok… jika memang demikian keadaannya, lalu darimana kita harus memulai belajar impro? Dunia kita sekarang dipenuhi dengan hiruk pikuk informasi yang dalam batas tertentu malahan sangat membingungkan. Nampaknya ada baiknya dan tentu tak ada ruginya jika kita mengacu pada “cara belajar” para legenda Jazz dunia. Terutama para legenda pada awal pertumbuhan dan perkembangan Musik Jazz. 


Para legenda Jazz tersebut tidak punya buku catatan not dan akor. Mereka juga tidak punya catatan transkrip dari permainan musik para pemusik favoritnya. Merekapun saat itu sangat sulit mendapat rekaman yang bisa dijadikan partner dalam belajar dan berlatih. Para legenda Jazz tersebut, belajar dengan mendengar dan belum tentu mendengarkan. Terutama musik dalam siaran radio dan juga bertukar pikir dengan sesama pemusik.


Tentu saja bukanlah suatu keharusan, bahwa mutlak kita harus berperilaku sebagaimana para legenda Jazz dunia. Yang pokok adalah, ada cara belajar yang bukan bersifat kajian ilmiah dari literatur. Hal lain yang perlu kita cermati dalam memulai belajar impro Jazz adalah, bahwa kita memerlukan sesuatu yang dapat menginspirasi kita. Beberapa orang suka dengan terinspirasi pada rekaman permainan pemusik pujaannya. Beberapa lagi menganggap hal demikian adalah sangat rumit dan memusingkan. Beberapa orang lebih suka belajar impro Jazz dengan bersparing partner. Beberapa orang menjadi sangat kesulitan untuk mendapatkan partner belajar dan berlatih yang pas.


KEMANA?
Dalam artikel kali ini, saya paparkan beberapa pilihan awalan belajar impro Jazz. Tujuan akhirnya jelas agar setidaknya ada referensi tentang cara belajar yang paling efektif dan nyaman bagi tiap individu, yang tentu saja saling berbeda dan unik. Secara garis besar, paparan akan saya bagi menjadi: hal-hal yang kita lakukan TANPA instrumen, dan hal-hal yang dilakukan dengan dan pada instrumen musik kita. Apapun itu.

1. TANPA INSTRUMEN, MENDENGAR, DAN MENDENGARKAN
Kedengarannya sederhana. Hal pertama adalah mendengar. Kita bisa mulai dengan menginventaris sumber yang akan kita dengarkan, misalnya: siaran radio internet. Setelah itu kita meningkat pada taraf mendengar dengan seksama. Untuk keperluan ini kita bisa memanfaatkan gadget kita: iPhone, iPad, ataupun smartphone. Kita invest Musik Jazz disitu agar tiap ada selang waktu luang, kita bisa dengan sangat mudah mendapat akses untuk MENDENGARKAN dan bukan sekedar mendengar.

Fill your head with the stuff you like the most!
When you wake up in the morning, 
on your way to work, at work if you’re able to, 
while you work out, when you’re cooking dinner, 
when you’re cleaning up your house or doing laundry.
 Listen, listen, listen, and then listen some more!


2. MEMAHAMI BUDAYA JAZZ
Ada banyak sekali aspek kultural dalam Musik Jazz. Baik untuk musiknya maupun pemusiknya. Dari yang bisaa saja sampai yang penuh misteri. Tentu saja tidak perlu terlalu banyak mencari data atau membaca catatan di seputar hal ini. Cukup kita pilih satu atau dua saja nukilan kehidupan para pemusik Jazz. Juga risalah sejarah pertumbuhan dan perkembangan Musik Jazz. Cukup dari catatan yang sederhana dan bersahaja saja. Yang penting kita memperoleh pengertian yang mendalam tentang kultur Musik yang akan kita dalami dan kita jadikan passion kita.

Sebagai acuan :
·         Miles Davis’s Autobiography
·         Art Pepper’s Autobiography
·         Count Basie’s Autobiography


3. MEMAHAMI AKOR, PROGRESSI AKOR, DAN KARAKTER BUNYI AKOR

“That’s why it bugs me when people try to analyze jazz as an intellectual theorem. 
It’s not. It’s feeling.”
Bill Evans

Ucapan Bill Evans tersebut bukan berarti kita tidak perlu membaca dan menelaah teori musik. Melainkan adalah sebuah peringatan agar kita tidak terjebak pada hal teoritis yang sangat rumit hingga melupakan esensi dari impro Jazz itu sendiri. Adalah sangat salah jika masih ada sebagian orang yang beranggapan bahwa mengawali belajar impro Jazz harus melalui terlebih dahulu berton-ton naskah teori Musik. Dalam prakteknya hanya sekelumit teori musik yang benar-benar kita butuhkan untuk mengawali proses belajar kita dalam impro Jazz. Yang utama adalah teori musik yang berkaitan dengan akor.


Kita perlu paham tentang bagaimana sebuah akor dibangun. Juga struktur seperti mayor, minor, dominant, diminished, dan half diminished. Pengetahuan tentang hal seperti ini penting agar nantinya kita dapat membangun akor dengan sangat cepat termasuk akor yang disonan dan progresif. Hal yang sangat krusial dalam alur impro Jazz kita. Yang paling perlu dipelajari adalah hubungan antar akor. Dalam mempelajari relasi antar akor akan sangat mudah jika kita menggunakan numerik semacam: 1  3  5  7  9  11  13. Hasil akhirnya, kita harus bisa dengan sangat spontan menjawab, jika misalnya ada orang bertanya: Apa nada ketiga dari akor A-flat?


Setelah mempelajari struktur bangunan akor, tentu kita akan melangkah pada progressi akor. Selalu tanamkan dalam benak kita: Bagaimana dan Kenapa akor itu bergerak? Pertanyaan ini membantu pengertian kita secara menyeluruh terhadap detail tiap gerakan akor. Adalah sangat penting untuk memperoleh pemahaman karakter bunyi akor. Karena impro Jazz bukan persoalan aliran nada semata. Melainkan diperlukan juga warna dan nuansa, terutama dalam harmoni. Untuk itu, kita dapat melakukan pembelajaran dengan berlatih dan melatih:
·         Fundamental Ear Training Exercises - Ear Training tingkat dasar
·         Hearing Seventh Akors - Mendengar(kan) bunyi akor septim
·         Hearing Akor Tones
·         Learning Your Four Triads Mempelajari akor dalam susunan 4 bunyi


DIMANA SI TANGGA NADA?
Misal kita berada dalam keadaan seperti ini:
Kita memiliki akor Dm13. Secara struktural, nada-nada dalam akor tersebut: D-F-A-C-E-G-B. Jika nada-nada akordis tersebut kita urutkan berdasar kedekatan jaraknya, kita akan memperoleh susunan: D  E  F  G  A  B   C


Kerangka berpikir semacam itulah yang mestinya kita kembangkan untuk mempertautkan relasi antara tangga nada dan akor yang kita bagun. Kerangka berpikir semacam itu juga memudahkan kita untuk memahami konsep MODUS atau SCALE MODE. Hal yang merupakan unsur penting dalam impro Jazz.

Orang sering menjadi latah dan terlanjur latah. Bahwa modus tangganada seolah-olah adalah sebuah materi presisi bagi improvisasi. Sesungguhnya tidak demikian. Jazz adalah sebuah bahasa. Dalam seberadaannya sebagai sebuah bahasa, Jazz butuh lebih dari sekedar materi nada yang kaku dan terstruktur. Dengan demikian yang kita perlu pahami dengan intens adalah struktur akor, karakter bunyinya kita kenali, kita tahu kemana dan mengapa akor itu bergerak, dan juga tangga nada sebagai rangkai kata yang masih perlu diberi pungtuasi dan dilengkapi idiom dan tata gramatik.


PROGRESI ii - V
Progressi ii – V adalah jenis gerakan akor yang paling sering terdapat pada Musik Jazz yang standard. Dapat dikatakan bahwa mempelajari progressi ini bagaikan mengenal semua review dari tumpukan buku pustaka.

HAL YANG DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN:

1. Pilih satu lagu sebagai awal pelajaran
Telah diuraikan aspek-aspek yang perlu didalami dengan tanpa menggunakan instrumen. Aspek-aspek tersebut semestinya dapat kita jadikan landasan berpikir dan pemahaman kita secara konseptual tentang Jazz. Meskipun bisa saja dalam batas pengertian yang masih sangat sederhana. Saatnya kita mulai beraksi dengan instrumen kita. Pilih lagu Jazz standar yang sudah sangat akrab di telinga kita. Berikut beberapa lagu yang umumnya dipakai sebagai awalan belajar impro Jazz. Kita cukup memainkan melodi nya saja atau just play the Cantus Firmus.
  • Autumn Leaves
  • On Green Dolphin Street 
  • A Blues (any tune with a Blues form)
  • A rhythm changes tune (Any tune with the chord progression from Gershwin’s “I Got Rhythm”)

2. Memainkan melodi
Pertama tama dengarkan melodi dalam rekaman, kemudian tirukan sedapat mungkin dengan intrumen kita. Jika kita kesulitan bermain dalam beberapa kunci nada tertentu, sangat disarankan agar memiliki software yang dapat mengubah kunci nada. Tentu saja ini sebagai awal. Selanjutnya, Anda tentu dituntut untuk dapat main sesuai kunci nada sebagaimana dalam rekaman. Dalam mempelajari melodi, kita dapat mulai frase demi frase. Frase pertama katakanlah empat birama. Kita ulang terus sampai layak. Kemudian beralih ke frase kedua. Lalu menyambung frase pertama dan kedua. Begitu seterusnya sampai seluruh melodi lagu layak kita mainkan.


3. Memainkan harmoni
Setelah selesai berurusan dengan melodi, kita dapat beralih dengan harmoni. Bangunlah akor dengan bunyi semirip mungkin sebagaimana yang ada dalam rekaman. Kemudian cobalah untuk memainkan accompaniment-nya. Dalam hal seperti ini, sangat efektif jika kita memiliki software multi track. Sehingga kita bisa MUTE track accomp dan kita ganti dengan akor yang kita bangun.



4. Memainkan style lagu
Setelah melodi pokok, harmoni dan ritme yang luwes sudah kita bunyikan dengan layak, mulailah memperhatikan gaya si artis dalam ber improvisasi. Terutama perhatikan modus tangga nada yang dipergunakan. Namun harus senantiasa diingat: TUJUAN AKHIRNYA ADALAH AGAR KITA MEMILIKI GAYA KITA SENDIRI DALAM BERIMPROVISASI DAN BUKAN CONTEK SANA CONTEK SINI. Pemahaman mode itu sebatas kita memiliki kebisaaan mendengar bahwa: oh, jika akor nya rasa ini, tangga nada atau scale nya pake mode itu tuh.


Yang perlu dicermati dan diingat adalah: BAHWA ARTIKEL INI BUKAN TUTORIAL BELAJAR MANDIRI. Sama sekali bukan. Artikel ini hanya menyodorkan petunjuk tentang apa yang akan dihadapi sebagai awal belajar impro Jazz. Kita tetap memerlukan petunjuk dan bimbingan dari instruktur musik maupun guru musik terutama yang berpengetahuan tentang Jazz.

MEMPELAJARI BAHASA JAZZ
Jazz Language sebenarnya adalah idiom,tata gramatik dan pungtuasi musiknya. Dalam mempelajari ini, langkah pertama adalah dengarkan dengan seksama permainan solo si artis dalam rekaman. Cermati frase mana yang paling menarik buat kita. Kemudian buat notasi untuk frase tersebut. Notasi, tidak harus balok. Yang penting anda bisa sangat paham dengan apa yang Anda tulis. Setelah itu berusahalah untuk mengulang catatan frase tadi NAMUN DENGAN GAYA KITA SENDIRI.

Menyerap RASA JAZZ
RASA JAZZ atau Jazz Feel adalah elemen terpenting dalam Musik Jazz. Banyak orang bisa main akor dissonant yang rumit, namun musiknya sama sekali tak terasa Jazz. Banyak orang yang secara teknis mampu membuat aliran nada dalam sekejap dengan sangat detail dan cepat, namun sama sekali tidak berasa rasa Jazz nya. Lalu bagaimana agar kita bisa punya RASA JAZZ ini? Hanya dua hal: SERINGLAH MENDENGAR DAN MENDENGARKAN JAZZ & BERGAULLAH DENGAN KOMUNITAS JAZZ.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.