Monday 26 August 2013

"SAX" - by: Michael Gunadi Widjaja

"SAX"
by: Michael Gunadi Widjaja


Hmmm... saya seorang pria yang pastinya sangat menikmati indahnya perempuan… ehem… 
Saya seorang pemusik. Imajinasi saya lebih banyak berawal dari musik. 
Seperti contohnya saat saya berpikir tentang saxophone, saya akan berimajinasi tentang ekpresi perempuan saat mereka mendengar suara saxophone atau memainkan alat musik ini… felling beauty and sexy! Really? No… No… No… 

Saya bukan salah menulis judul. 
Tulisan saya kali ini memang tentang SAX bukan SEX. 
Apa itu SAX? Bagaimana SAX? Siapa SAX? 
Mari kita mulai mengenalnya… sudah cukup saya bermain dengan imajinasi saya… :) 

Sax adalah nama panggilan akrab dari ADOLPHE SAX, sang penemu alat musik SAXOPHONE. Nama si penemu yang satu ini memang tidaklah setenar hasil temuannya, bahkan sangat jauh tenggelam dibanding artis musik yang memainkan alat temuannya. Jika kita sempat melancong ke New York, di kawasan 42nd street dekat On Broadway maupun Off Broadway, kita akan menemukan begitu banyak orang memainkan saxophone. Kepopuleran Saxophone terutama di kalangan masyarakat kulit hitam di AS setara dengan popularitas bola basket. Jelas popularitas sedemikian tak dimiliki Adolphe Sax sang penemu saxophone. Demikian juga jika kita bicara tentang artis pemain saxophone. Terutama yang demikian populer seperti Grover Washington Jr., Kenny G, Sadao Watanabe, dan legenda jazz saxophone seperti Ornette Coleman, dan John Coltrane. Adolphe Sax sama sekali tak sebanding dengan mereka dalam soal popularitas.


Sejenak mengenal Adolphe Sax memiliki beberapa relung yang kiranya menarik untuk digali dan digauli lebih intens. Adolphe Sax adalah sosok yang sebetulnya adalah pelaku sejati musik dunia, namun kejayaannya sama sekali tak terbalut ketenaran. Dan dalam menapaki karya monumentalnya ada banyak pernik-pernik sisi kehidupan manusiawi yang sedikit banyak dapat lebih menggairahkan aroma bermusik kita.

ADOLPHE SAX

Adolphe Sax lahir di Dinant dekat sungai Maas pada 6 Nopember 1814. Ia putra seorang pembuat alat-alat musik. Sejak usia 12 tahun Adolphe sudah dapat mengerjakan pekerjaan pembuatan alat-alat musik. Karya pertamanya adalah merubah konstruksi bass klarinet. Waktu itu bass klarinet tidak mempunyai tonalitas yang akurat. Adolphe mengubah katup-katup nya dan benar-benar menjadikan bass klarinet sebagai sebuah alat musik bertonalitas presisi. Ayahnya menyekolahkan Adolphe di sebuah konservatori. Sejak itu Adolphe sering bermimpi dan berangan-angan tentang sebuah alat musik dengan warna bunyi yang khas. Pada 1848 impiannya dia wujudkan. Terbentuklah alat musik tiup berkatup banyak. Alat tersebut dinamainya saxophone. Hal utama yang dapat kita petik adalah seringkali sebuah karya besar dimulai dari mimpi dan angan. Tepatlah kiranya ungkapan yang berbunyi BE A DREAM MAKER AND ALSO A DREAM CATCHER!” - Jadilah pemimpi dan peraih mimpi!


Pada awalnya saxophone kurang diminati, kalah populer dengan klarinet. Saat itulah Adolphe kemudian membawa penemuannya di Perancis. Saat berada di Perancis banyak orang mulai tertarik dengan alat musik temuannya, namun tak sedikit pula yang ingin secara licik mencuri rahasia penemuan Adolphe. Dari fakta ini kita bisa memaknai bahwa sejak berabad silam trik dan keculasan serta kecurangan dalam dunia musik sudah mulai marak, dan itu tetap terjadi hingga masa sekarang. Bagaimana karya seseorang dengan licik dan culas serta curang dibajak oleh para pengusaha rakus yang kebetulan memiliki uang.

Kepopuleran saxophone tidak terlepas dari ketulusan “orang-orang baik”. Mereka adalah pemusik dan komposer yakni: Berlioz, Meyerheer, Ambroise Thomas, dan juga dirigen ternama saat itu yakni Habaneck. Melalui karya merekalah saxophone perlahan tapi pasti meraih popularitasnya. Jadi sebetulnya awal kegemilangan saxophone berawal dari komposisi Musik Klasik. Meski kemudian saxophone tidak dapat dipisahkan dari Musik Jazz.


Back to my imagination :)

Keunikan saxophone adalah pada bentuk pipa yang melengkung. Anatomi ini menyebabkan nada rendah yang dihasilkan memiliki warna bunyi yang khas. Secara musikologis bunyi saxophone bersifat eksotik dan erotik. Dan karakter warm and mellow nya pas untuk berbicara dalam ranah Musik Jazz. Musik Jazz senantiasa bicara pada hakekat umum fenomenologis ketertindasan dan perjuangan kemerdekaan jiwa. Jiwa yang merdeka, hangat, dan senantiasa ada banyak cinta di sana.

Grover Washington "Winelight"

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.