Saturday, 30 December 2023

TEKSTUR | by: Michael Gunadi | Staccato, January 2024

“TEKSTUR”
By: Michael Gunadi
Staccato, January 2024


Kita akan mengawali artikel ini dengan meninjau sejenak ranah SENI LUKIS. Karena di ranah seni lukis lah istilah tekstur mendapat batasan yang paling representatif. Jika kita ditanya, apa yang membuat sebuah lukisan dikatakan dan dinyatakan sebagai lukisan seni yang bermutu. Tentu jawabnya dapat bermacam-macam dan memang banyak sekali parameter dan variabel untuk menentukan satu mutu lukisan. Namun dari semua variabel tersebut, salah satunya adalah TEKSTUR atau Texture. Herbert Reed, seorang pengamat dan kritikus seni yang hebat, dalam bukunya THE MEANING OF ART, menuliskan bahwa teksturlah salah satu elemen terpenting dalam menentukan mutu lukisan.

 

Secara teknisnya, Tekstur diberi batasan sebagai the feel, appearance, or consistency of a surface or substance. Sederhananya, Tekstur adalah kehalusan permukaan lukisan, baik yang mungkin teraba (karena tidak semua lukisan boleh diraba) maupun yang penampakannya tertangkap mata. Dalam perkembangannya, Tekstur bisa menjadi sarana untuk menimbulkan kesan dimensi sebuah lukisan. 

Sunday, 3 December 2023

WES - by: Michael Gunadi | Staccato, December 2023

“WES”
Staccato, December 2023
By: Michael Gunadi


Judul ini sama sekali bukan plesetan istilah WIS dalam bahasa Jawa yang artinya sudah. WES dalam judul ini adalah WES MONTGOMERY. Legenda Jazz Guitar yang juga influencer Musik Jazz yang tentu saja tanpa melalui Instagram. Seperti biasa, kaum sok tahu, sok ritis, belagu bergaya musisi top dengan sikap tidak peduli alla Cosmopolitan dan Metropolitan, akan bertanya: Apa untungnya tahu hal macam begini? Untuk apa juga kita tahu hal begini. Jawabannya seperti biasa. Tidak ada untungnya sama sekali. Apalagi dari sisi materi. Sama sekali tidak ada untungnya. Lho?! Ya. 


Dan memang apa juga untungnya belajar Piano setengah mati. Meskipun misalnya anda juara dunia 29 kali, apakah ada untungnya dari sisi materi? Belum tentu dan bahkan TIDAK. Jawaban pertanyaan untuk apa adalah, tahu hal begini harapannya akan ada sedikit relung yang bisa menginspirasi kita semua. Agar hidup ini tidak makin sulit dan makin menderita dalam cacaruca carut marut dunia yang makin disruptif dan deseptif.

Tuesday, 31 October 2023

HANONINANO - by: Michael Gunadi | November 2023

“HANONINANO”
By: Michael Gunadi
November 2023


Hampir bisa dipastikan, setiap siswa Piano di seluruh dunia, termasuk para guru piano, ketika mendengan nama HANON, akan muncul reaksi beragam. Bagi siswa piano yang pendiam dan introvert, dia akan tetap mengerjakan apa yang tertulis di buku Hanon, namun dengan cemberut dan nyaris Depresi. Bagi siswa piano yang didik dengan gaya kekinian, akan langsung protes: “Bosan, Miss.. Please deh Miss.. jangan yang ini”. 


Bagi siwa piano yang di rumahnya didik dengan cara yang katanya kekinian dan demokratis, meski sebetulnya adalah cara didik yang idiot goblok bodoh, akan langsung protes.“ Aku ini kan belajar piano, kok jadi main ginian sih... bosan tahu“. Anak-anak di kota besar yang parentsnya merasa kaya tajir dan kebarat-baratan, meski tetap suka tempeakan protes: “Apa sih gunanya? Kenapa juga aku harus main begini?!”

 

Itulah HANON THE 60 EXERCISE FOR VIRTUOSO PIANIST. Buku piano, salah satu yang terlaris sepanjang segala abad, sekaligus paling kontroversial juga sepanjang segala abad.

Sunday, 1 October 2023

GIG - by: Michael Gunadi | Staccato, October 2023

GIG
By: Michael Gunadi
Staccato, October 2023


Seorang Gitaris perempuan yang hebat, namanya Ana Vidovic, asal Croatia, bilang bahwa jika ingin meniti karir sebagai Gitaris, syarat mutlaknya adalah memiliki cinta yang luar biasa pada Gitar dan dunianya. Pendapat ini tak hanya berlaku bagi Gitar, namun berlaku juga bagi setiap pemusik apapun instrumen musiknya, termasuk penyanyi.Kenapa harus ada rasa cinta yang luar biasa pada alat musik dan dunianya? Ya karena kehidupan sebagai pemusik itu sangat berat. Latihan berjam-jam tiap hari, manggungnya belum tentu setahun sekali. Manggung inilah yang sebetulnya menjadi inti pokok kehidupan seorang pemusik. Perform. As a Performance. Untuk apa? Ya tentu untuk cari nafkah. Dalam menjalani kehidupannya, seorang pemusik, yang hidup murni dari musik memiliki 2 jenis lahan penghasilan. Konser dan/atau Resital serta GIG.


ANA VIDOVIC

Gig ini sebetulnya ya performance. Tampil. Manggung. Lalu apa bedanya dengan Konser dan/atau Resital? Begini. Konser itu penampilnya banyak. Resital penampilnya fokus satu atau dua saja. Baik Konser maupun Resital, mengusung idealisme pemusiknya. Jadi Konser/Resital biasanya akan disponsori sambil Jual Tiket. Dalam event semacam itu, Pemusik bebas main musik apapun yang dia suka dan dia hayati. Yang hadir ya mau tidak mau suka atau tidak suka “menikmati” sajian yang sudah dirancang si Pemusik bersama Team kreatifnya.

Thursday, 3 August 2023

ORI - by: Michael Gunadi | Staccato, August 2023

ORI
By: Michael Gunadi
Staccato, August 2023


Misalkan Anda membuat lagu yang progresi Chordnya begini: C-Am-Dm-G7-C. Begitu terus dan terus sampai habis. Melodinya, Anda buat dengan mencampur dan mengutak-atik serta meramu dan mengaduk-aduk nada-nada yang cuma hanya Do Re Mi Fa So La Si D(or). Terus Anda bilang: “Ini lagu Karya Cipta saya. Asli. Genuine. Ori lho”. Apakah persoalannya selesai sampai di situ? Tidak. Sangat tidak. 

 

Pertanyaan pertama: Anda mencipta apa? Akor model begitu sudah ada kok. Dan sudah puluhan juta bahkan mungkin milyaran orang bikin lagu dengan progresi akor semacam itu. Pertanyaan kedua: Apakah melodinya karya cipta Anda secara Ori(ginal)? Haha. Pret. Bukankah Anda itu memakai nada-nada yang sudah ada?Trilyunan kegiatan per hari nyanyi Do Re Mi fa pret dan seterusnya. Kemudian Pertanyaan ketiga: Oh kalo begitu ya ramuannya. Racikan nada-nada tersebut yang ori. Haha.Hihi.Huhu.Xixi. Tidak juga. Perhatikan saja Cadens nya. Perhatikan saja nada nada Akordis nya. Trilyunan kegiatan bermusik yang memakai Cadens, Chordal Tone seperti Anda.

Saturday, 1 July 2023

DUNIA BILAH PIANO CHOPIN - by: Michael Gunadi | Staccato, July 2023

“DUNIA BILAH PIANO CHOPIN”
By: Michael Gunadi Widjaja
Staccato, July 2023


Dunia Bilah Piano. Sebuah dunia, satu ranah yang merupakan kulminasi kreatifitas seni bunyi melalui bilah alat musik piano. Mengapa piano? Ya karena piano adalah rajanya semua alat musik. Kemampuannya mengagumkan. Sedemikian mengagumkannya kemampuan piano, hingga layak mendapat tempat sebagai satu dunia tersendiri.

 

Bicara tentang dunia piano, orang akan segera terhubung dan terasosiasi dengan Frédéric Chopin. Dan memang, dunia Chopin adalah dunia bilah piano. Dunia auditif. Bagi kita manusia yang hidup pada zaman yang katanya modern ini, dunia pendengaran nyaris terlupakan. Orang zaman sekarang terlalu terbuai dengan budaya kasat mata atau visual, khususnya melalui sosial media seperti Instagram. Dunia pendengaran sejatinya adalah dunia tanpa batas. Seperti halnya kekhusyukan kita saat dalam doa. Pejamkan mata dan sejatinya melepas semua keterbatasan dunia kasat mata.

Saturday, 27 May 2023

SAAT - by: Michael Gunadi | Staccato, June 2023

“SAAT”
By: Michael Gunadi
Staccato, June 2023


Seorang guru gitar sedang gundah gulana, bingung lintang pukang. Dia bingung memainkan karya BACH PRELUDE dari Lute Suite BWV 998. Yang membuatnya bingung adalah bahwa di score nya sama sekali tak ada petunjuk seberapa cepat Prelude tersebut dimainkan. Karena dia produk jaman sekarang, mulailah ia mencari jawaban kegundahannya pada GOOGLE. Eeeee gak ketemu. Dia kemudian mencari contoh para Maestro. Dibukalah YOUTUBE. Di YouTube dia lihat permainan John Christopher William, Julian Bream, Andres Segovia, Juara-juara Kompetisi Gitar Dunia, semua memainkan Prelude Bach BWV 998 dengan sangat lambat.



Monday, 1 May 2023

BOSAN - by: Michael Gunadi | Staccato, May 2023

“BOSAN”
By: Michael Gunadi
Staccato, May 2023

 

“Lagunya itu itu doank”..... uuuuuufffff...... bosaaaaannn.... cape dech :(

 

Kalimat di atas memang sebuah kalimat dalam dialek Betawi. Jika hendak dipadankan dalam bahasa Indonesia “baku”, kalimat tersebut kira-kira bermakna: lagunya hanya itu-itu saja. Kata “itu-itu” saja menunjukkan sebuah hamparan pilihan yang terbatas. Sedemikian terbatasnya hingga nampaknya malah hampir tak ada lagi pilihan. Sehingga, wajar jika nuansa yang terasa adalah nuansa kebosanan dan kejenuhan.

 

KONDISI TERBATAS

Kata “itu-itu” yang sudah menunjukkan hamparan pilihan yang sangat terbatas, masih juga ditambah kata “doank”. Nampaknya ini adalah sebuah ungkapan yang ingin menekankan secara tandas suatu keadaan yang benar-benar tanpa pilihan. Dalam kalimat tersebut, keadaan tanpa pilihan diletakkan dalam konteks lagu. Lagu yang adalah salah satu manifestasi musik.

 

Lagu yang adalah pengejawantahan nilai estetis dalam rasa terhadap bunyi. Dan lagu yang adalah metamorfosa seni bunyi. Sebuah sublimasi karsa dalam karya, yakni kehidupan itu sendiri. Jadapakah kalimat “lagunya itu-itu doank” merujuk pada sebuah kehidupan yang tanpa pilihan sama sekali??? Boleh jadi dan bisa jadi, sinyalemen ini benar adanya. 

Friday, 31 March 2023

UNTUK APA - by: Michael Gunadi | Staccato, April 2023

UNTUK APA
By: Michael Gunadi
Staccato, April 2023

Slamet Abdul Sjukur, Alm.

Seorang Slamet Abdul Sjukur, Almarhum, memiliki kesenangan untuk menganalisa, menelisik, menguak,dan menyeruak naskah musik. Banyak bahkan teramat banyak score musik yang sudah beliau telaah. Penelaahannya sangat detil seperti seorang Detektif ahli forensik. Yang menjadi pertanyaan adalah, untuk apa Mas Slamet melakukan itu semua? Pada saat beliau diminta untuk membuat tulisan essay panjang pada Hari Ulang Tahun Chopin ke-200 oleh Dewan Kesenian Jakarta, Mas Slamet pun mempertanyakan upayanya. 

 

Apa untungnya memahami musik Chopin? Apakah menghasilkan uang? Sama sekali tidak. Apakah menghasilkan ketenaran? Sama sekali juga tidak. Mengingat pada waktu itu Koran, Tabloid, majalah lebih suka memuat berita olah raga dan selebriti. Dengan demikian, sebetulnya untuk apa Mas Slamet melakukan itu semua.

 

Seorang Dokter spesialis penyakit dalam. Perempuan. Secara finansial sangat berkecukupan. Karirnya gilang gemilang. Anak-anaknya sudah purna belajar dan menjadi Dokter juga. Pasiennya sangat banyak. Beliau tenar sebagai Dokter bertangan dingin. Di sela sela kesibukan dunia medisnya, beliau masih menyempatkan diri untuk membeli buku-buku tentang musik. Menyempatkan diri membaca buku-buku musik. Dan, masih menyempatkan diri meski hanya sebentar untuk bermain piano. Main pianonya sama sekali tidak bagus. Lagu-lagunya hanya Light Classic, yaaaaaaa sebangsa Toselli, Maidens Prayer, dan itupun dimainkannya dengan salah-salah. 


Menjadi menarik mencermati kesenangannya. Seorang Dokter top sekaliber dia, untuk apa main musik dan baca musik. Untuk apa dan apa untungnya bagi beliau. Jelas tidak akan dapat uang, Kan mainnya buruk kok. Jelas tidak akan tenar karena beliau gak punya IG ,FB maupun YouTube. Untuk apa coba.

Thursday, 2 March 2023

PUTUS ASA | by: Michael Gunadi | Staccato, March 2023

PUTUS ASA
By: Michael Gunadi
Staccato, March 2023


Banyak orang yang sudah tahu. Sudah maklum. Sudah pula mahfum. Bahwa kehidupan pemusik itu, termasuk pemain Musik Klasik, hanya gemerlap moncer berkilau di panggung saja. Setelah lampu panggung padam, hidupnya akan yaaa biasa-biasa saja. Bahkan berkekurangan secara finansial, kalau tidak mau dikatakan miskin. Yang dimaksud adalah pemusik murni ya. BUKAN SELEBRITI. Ada pemusik yang menjadi selebriti dan kaya raya luar biasa. Tapi itu bukan dari musik nya. Banyak hal lain. Seperti misalnya kelihaian promosi, tampang fisik yang menjual, sensasi sensasi kawin cerai prank prink prunk prenk prank dan sebagainya.

 

Membaca paragraf di atas, akan banyak orang mengatakan. Ahhh mosok sih pak. Tuh Pak Anu guru piano kaya raya pak. Kalo bukan dari keturunan, hmmm gak mungkin ya. Perkara punya rumah punya mobil itu sih pedagang asongan juga bisa. Dulu memang, zaman industri musik, termasuk Musik Klasik masih berkilau, banyak pemusik klasik yang kaya raya.



Herbert Von Karajan, sang Maestro Dirigen, punya kapal pesiar, pesawat pribadi, mobil balap mahal. Andres Segovia, sang Maestro ghithar klaziek juga punya villa di Spain yang megah mewah luar biasa dengan panorama lautan yang indah. Julian Bream juga main ghithar klaziek bisa punya kastil, hidup mewah bagai bangsawan. Ya tapi itu duluuu. Dahulu. Duluuu kala. Sekarang zaman sudah sangat berbeda.

Tuesday, 31 January 2023

Musik Untuk Semua Orang - by: Michael Gunadi | Staccato, February 2023

MUSIK UNTUK SEMUA ORANG
By: Michael Gunadi
Staccato, February 2023


Ada ungkapan begini: Good Music is for everybody. Everybody have right for good music. Entah ungkapan itu berasal dari siapa, darimana dan mulai kapan itu nampaknya menjadi kurang penting. Yang pasti, ungkapan tersebut banyak membuat fenomena besar, khususnya dalam ranah pendidikan musik. Ungkapan itulah yang membuat anak anak mulai SD sampai SMA di Inggris, nangis-nangis ketika pemerintah Inggris kekurangan anggaran untuk tetap melaksanakan pendidikan musik di sekolah umum. 

 

Ungkapan itu pulalah yang membuat Indonesia, sejak MULO di jaman Belanda, masa Bung Karno, masa Pak Harto, masa Reformasi sampai kini tetap menyelenggarakan pendidikan musik. Baik sebagai muatan intra kurikuler di sekolah umum, extra kurikuler di sekolah umum maupun kursus kursus musik dari yang abal-abal, laba-laba cari uang sampai yang kursus beneran.

 

Satu pertanyaan yang seharusnya terlintas di benak kita adalah: kenapa kok musik? Kenapa kok bukan tari. Bukan ballet. Bukan seni lukis. Bukan seni patung. Mestinya, semua cabang seni bisa dan pasti bisa mencapai tujuan sebagaimana musik. Hanya saja musik menjadi satu keutamaan karena musik memiliki artis artis, panggung, kegemerlapan, dan pengarus sublimasi frekuensi nada sampai ke otak manusia yang paling perasa. Hal yang agak sulit didapat jika kita hanya memandangi patung, memelototi lukisan dan mengamati gerak tari. 

Monday, 2 January 2023

Bulan itu Bundar - by: Michael Gunadi | Staccato, January 2023

BULAN ITU BUNDAR
By: Michael Gunadi
Staccato, January 2022


Di zaman sebelum kemerdekaan Indonesia, para perempuan akan merasa tersanjung, terbuai sampai klepek-klepek dan bisa salah tingkah jika ada yang menyebut, “Wahhh dik, wajahmu seindah bulan“. Tapi di zaman sekarang, Anda akan digampar keras-keras jika Anda memuji perempuan dengan menyamakannya dengan bulan. Mengapa? Sejak NASA menerbitkan foto wajah bulan yang ternyata bopeng-bopeng dan tidak rata, hmmmm, tentu perempuan akan marah besar jika dipersamakan dengan bulan. Yang berarti wajahnya penuh bopeng dan bergelombang tidak rata.

 

INSIPIRASI BULAN 

Anehnya, meskipun rupa bulan ternyata tidak indah, sejak dulu sudah banyak dan bahkan terlalu banyak seniman terutama komposer yang menjadikan bulan sebagai inspirasinya. Ya bisa saja karena waktu itu mereka belum tahu aslinya bulan. Namun tak semata demikian. Banyak sisi menarik dari bulan. Apalagi sinarnya. Nun lebih asoy lagi sinar bulan pada saat purnama. Mantan Gubernur RMaladi, membuat komposisi Keroncong yang sangat terkenal yakni Di Bawah Sinar Bulan Purnama. Yang melukiskan kehebatan sinar bulan saat purnama, yang mampu membuat kaum miskin marjinal bisa merasakan gembira meski hanya sesaat.