Friday 20 July 2012

Mengenal Fuga (Bagian 2)


MENGENAL FUGA BACH
(Bagian 2)


Fuga bukan saja merupakan teknik yang antik. Fuga tetap popular dan dipergunakan sampai hari ini. Dari sekian banyak composer, Johann Sebastian Bach dapat disebut sebagai “sang dewa Fuga”. Sebetulnya banyak juga composer legenda yang memakai teknik fuga, termasuk Mozart. Namun memang Bach lebih identik dengan Fuga.

Dalam bagian ke-1 kita telah bicara sekilas mengenai bagian pertama Fuga, yakni exposition atau pemaparan. Sekarang kita akan sejenak melihat bagian pertama secara outline.

Skema contoh saya ambil dari Wikipedia


Misal kita hendak memakai teknik komposisi Fuga untuk tiga suara manusia. Dalam hal ini Sopran, Alto dan Bass ,tanpa tenor. Dapat dilihat pada lajur kiri table. Ketiga suara tersebut akan berinteraksi dalam exposition (bagian ke-1 Fuga). Misal dalam EMPAT babak. Dalam Thema, Tengahan 1, Tengahan 2 dan Final. Nampak pada bagian kepala kolom.

Nampak pada tabel skema, setelah Thema selesai, bisa disisipi (tidak harus) episode. Demikian pula pada bagian antara tengahan 1 dan tengahan 2 (middle entry) bisa disisipi episode. Dengan demikian jangan dipersepsikan bahwa episode hanya sekali antara exposition dan development (bagian ke-2 Fuga) saja. Setelah final pun, masih bisa ditambahkan ekor atau Coda.

Sekarang mari kita baca tabel skema kita:
  • Sopran menyuarakan melodi Thema. Saat melagukan thema, disebut bahwa sopran sedang menyatakan Subyek. 
  • Setelah subyek selesai dinyatakan oleh sopran,maka alto segera menyusul dengan ANSWER atau jawaban. Jawaban atau Answer ini ada dua macam: Jika sama persis dengan subyek dan dalam kunci Dominan, disebut sebagai REAL ANSWER. Jika ada perubahan,meskipun kecil, maka disebut sebagai TONAL ANSWER. Termasuk jika jawaban itu dimainkan dalam kunci nada selain dominan dari si subyek. 
  • Saat alto menyuarakan jawaban atau answer,sopran tidak tinggal diam, melainkan menyuarakan Counter Subject. Counter subject sebetulnya serupa dengan Counter point. Hanya saja materi pada counter subject HARUS dipakai lagi ketika subyek dinyatakan kembali. Lihat keadaan table skema pada kolom 2nd middle entry. Jika materi music hanya dipakai sekali, maka dia bukan sebagai counter subject melainkan hanyalah counter point saja.

2 comments:

Note: only a member of this blog may post a comment.