Artikel AUDIOPRO edisi
Desember-Januari 2012
DASAR MIXING
UNTUK KICK & SNARE DRUM
Oleh: Michael Gunadi
Widjaja
Drum set (Drums) memegang peranan sangat
penting dalam sensi ritme untuk musik modern. Karenanya, bunyi drums yang
sesuai dengan visi musikal sebuah sajian musik menjadi hal penting yang tak
dapat dihindari. Dan saat kita bicara tentang bunyi dalam ranah visi musikal,
kita akan bicara tentang teknik dan proses mixing, yang merupakan sebuah mata
rantai dalam proses penyajian sebuah musik.
Sebagian orang menganggap bahwa mixing adalah
seni. Sebagian lagi menganggap bahwa mixing adalah paduan antara seni dan
kajian ilmiah. Apapun persepsinya, kita dihadapkan pada sebuah keadaan, untuk
membuat tulang punggung rhythm section kita berbunyi sesuai visi kita. Lalu,
dari mana kita harus memulai me-mix drums kita.
Dari semua elemen musik, drums adalah hal yang
paling complicated jika dibawa ke
ranah mixing. Nada yang “tersamar”, locus area pad yang sangat luas, semuanya
membawa kemungkinana mix yang hampir tanpa batas. Inilah seni tersendiri dalam me-mix drums.
KICK
DRUM
Kick drum adalah bagian yang paling esensial
dalam drums, bersama snare drum. Dua organum ini adalah basis dari keseluruhan
bangunan ritme kita. Kegagalan me-mix kick drum adalah kegagalan keseluruhan
struktur bangunan ritme. Secara konseptual, bunyi mix kick drum adalah yang
memiliki nuansa: bunyinya harus padat dan “menghujam” (punchy). Low end-nya
harus terdengar mantap. Ini penting untuk mendongkrak jangkauan frekuensi bass.
Sebagai konsekuensinya, area mid harus dikorbankan dengan cut yang signifikan. Caranya?
MANIPULASI EQUALIZER
Penekanannya adalah pada manipulasi area
frekuensi low end. Jika kita merasa unsur bass kurang menghujam dalam kick
drums kita, maka kurva frekuensi mestinya dimanipulasi dengan boost sekitar 80
– 100 Hz.
Untuk memperoleh bunyi yang menghujam namun
clean, beberapa sound engineering kenamaan melakukan cut pada mid area sekita
200 – 250 Hz. Di samping itu perlu dilakukan uji coba terhadap bunyi saat
beater dimanipulasi dengan berbagai teknik oleh si drummer.
SNARE
DRUM
Organum kedua dalam drums yang sangat esensial
adalah snare drum. Snare drum sangat penting bagi nuansa bangunan ritme secara
keseluruhan. Steady backbeat merupakan fungsi utama snare drum. Untuk
mendapatkan bunyi snare yang setidaknya “baik” sebagai sebuah material bunyi
musikal, kita dapat melakukannya juga dengan:
FILTERING & EQ
Dengan high pass filter kita bisa menapis
semua frekuensi di bawah 100 Hz. Ini senantiasa dilakukan sound engineering
papan atas sebagai pijakan utama untuk memunculkan karakter snare drum.
Untuk mendapatkan ketebalan bunyi dan karakter
material body snare drum dapat diupayakan sedikit saja boost di sekitar area
150 Hz. Di samping filtering dan EQ, sering juga dimanfaatkan compression.
Meskipun pennggunaan dan manipulasi teknik kompresi untuk snare drum masih
menjadi bahan perdebatan sound engineering, terutama yang berkaitan dengan
rasio kompresi.
Mixing drums bermula pada kick dan snare.
Setidaknya dengan dua organum tsb, dasar seluruh bangunan ritme kita telah
diberi fondasi yang memadai. Upaya selanjutnya adalah melakukan pemolesan
organum lainnya. Dan tentu saja visi sound engineering mutlak diperlukan dalam
upaya ini.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.