Kebebasan bagi sebagian pemusik merupakan sebuah cita-cita.Setidaknya sebuah angan yang terkadang terkesan sangat utopis.Angan yang ngungun bahwa dengan kebebasan,akan ada rasa dan ruang bebas untuk pengejawantahan jiwa.Secara tak sadar,musik mengalami evolusinya dalam ranah pencarian esensi kebebasan ini.Yang menarik adalah tahapan yang dialami oleh alat musik CELLO.
Bentuk fisik yang tergolong tambun,tidak montok,dengan suara mellow yang heavy,memberi ruang bagi cello menjadi bagian subordinasi.Subordinasi dari ensemble-ensemble dan orkes-orkes yang didominasi kelincahan dan kegenitan serta narsisme violin.
1690 di Bologna Itali,ada sekumpulan orang-orang yang menjadi pelaku dan tentu saja mengalami subordinasi cello.Salah satu diantara mereka,yakni Domenico Gabrielli,membuat sebuah lompatan besar/Lompatan untuk memberi ruang dan daya pesona yang berbeda terhadap cello.Pada tahun 1687 Domenico Gabrielli menerbitkan 7 set naskah untuk Cello.Formanya adalah Ricercare.Ricercare itu sendiri adalah “Prelude”.Para kritikus menganggap set gabrielli ini sebagai sebuah lompatan awal “pembebasan” cello.Tak lagi harus menjadi subordinan,melainkan tampil solo tanpa pengiring apapun.
Di belahan dunia yang lain,sang Johann Sebastian Bach memulai karirnya sebagai Kapelmeister seorang bangsawan.Ini adalah satu-satunya pekerjaan Bach yang terlepas dari nuansa keagamaan.Tiadanya ikatan keagamaan dalam pekerjaannya,memungkinkan Bach melakukan eksplorasi gila-gilaan pada berbagai instrument musik.Diantaranya tentu Cello.Secara personal,Bach tak tahu menahu dengan si Domenico Gabrielli.TETAPI……..imbas bahwa di Itali Cello telah mandiri,sampai juga ke telinga Bach.
Mulailah Bach menulis komposisi untuk unaccompanied Cello.Dengan rajin.Dengan kecermatan dan totalitas eksplorasi.Satu hal yang dapat dilakukan Bach,saat tiada seorangpun yang punya kesempatan.Ditambah lagi,Bach berhasil membuat polifon dan counter point secara sempurna yang diperuntukkan bagi Cello.Hasil akhirnya diantaranya adalah PRELUDE NO 1 DARI CELLO SUITE yang amat sangat terkenal.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.