200 Tahun Franz Liszt : Sang Pionir yang Misterioso

Franz Liszt senantiasa identik dengan piano.Senantiasa identik dengan teknik pianistik yang di luar umum.Sangat sedikit orang tersadar bahwa seorang Franz Liszt sebetulnya adalah seorang pionir.Pianist,Music Inventor,Music Educator,Composer,dengan subtilitas yang kadang misterius.

Memang salah satu kulminasinya adalah komposisi piano yang dianggap sebagai puncak dalam literature piano. Sebagai murid Carl Czerny,Liszt dididik dan dilatih secara militant.Dalam dua tahun Liszt sama sekali tak memainkan pieces namun hanya berlatih teknik dan finger dexterity.Fenomena ini menyemburatkan pada kita,bahwa piano bukan sekedar instrument musical.Piano dalam satu sisi dunia adalah sebuah perjuangan totalitas dengan presisi dan militansi yang hamper sempurna

Franz Liszt  menciptakan PUISI SIMFONI .Sebuah forma simfonia bentuk tunggal.Forma ini merupakan revolusi terhadap forma simfonia dan konserto sebelumnya,yang senantiasa memakai bentuk 3 atau 5 movements.Bentuk Puisi Simfoni Franz Liszt inilah yang mengilhami dan hamper menjadi forma baku bagi simfonia modern dan kontemporer.

Efek afeksi nada dan dampak psikologis bagi pendengar musik,tak luput menjadi bidang telaah Franz Liszt.Beberapa catatan sejarah mendokumentasikan peristiwa bahwa Franz Liszt telah melakukan therapi dengan musik pada beberapa orang penderita gangguan jiwa.

Liszt juga seorang dirigen yang piawai.Franz Liszt lah yang pertama kali memperkenalkan teknik Conducting dengan tak terpaku pada metric dan metronomic.Esensi musical sampai pada relung yang paling dalam lah yang dia jadikan teknik virtuositas utamanya sebagai dirigen.

Dalam bidang komposisi,Liszt mengembangkan apa yang dikenal sebagai TRANSFORMATED THEME. Thema yang mengalami dan diperlakukan sebagai materi transformasi sehingga menghasilkan motif garapan baru.

Sebelum Debussy dan Arnold Schoenberg mengemukakan konsep atonal,Franz Liszt telah memaparkan konsep tentang atonalitas yang impressionistic

Dalam bidang paedagogi, Franz Liszt secara “tak pelit” mengajarkan metode dan latihan latihan teknik pianistiknya pada sekitar 400 murid.Karena sikap open mind dan mind setter yang universal dari Franz Liszt lah,lahir musikolog seperti Von Bulow dan Alexandre Silotti.

Piano sebagai instrument tunggal dalam sebuah konser adalah gagasannya.Dan terciptalah apa yang kemudian dikenal sebagai recital piano.Bahkan konsep Master Class pun adalah gagasan Franz Liszt

Liszt juga adalah orang pertama yang melakukan pagelaran recital piano tanpa membaca teks.Hal yang di kemudian hari malahan menjadi parameter “kesaktian” para pianis modern.

 Dia tanpa pamrih mempromosikan karya-karya komponis sesama; Wagner, Grieg, Smetana, Berlioz, Debussy, Saint-Saëns, Faure, Borodin dan lain-lain

(dari berbagai buku cetakan)