“TEPUK
TANGAN”
MAKNA TEPUK TANGAN
Bagi sebagian orang, tepuk tangan adalah peristiwa yang
menjadi bagian dari gaya hidupnya. Tepuk tangan adalah kegiatan yang nampaknya
memiliki banyak sisi untuk dimaknai. Bagi para seniman panggung, tepuk tangan
adalah tanda kesuksesan pertunjukannya. Dan bagi seniman panggung, tepuk tangan
adalah bagian dari gaya hidup yang direpresentasikan bagi citra
sebuah kesuksesan pertunjukan. Disini tepuk tangan adalah salah satu
parameternya. Bagi penggemar olah raga, penggemar pertunjukan dan mereka yang
sering menonton konser musik, tepuk tangan juga adalah bagian dari gaya
hidupnya. Gaya hidup yang salah satu cerminannya adalah ungkapan rasa puas atas
bagi sesuatu yang telah dinikmatinya secara visual dan auditif. Para
seminator, dan bahkan seorang Kepala Negara pun bisa saja menjadi akrab dengan
tepuk tangan. Bagi para pembicara, termasuk seminator, dan juga para Kepala
Negara, tepuk tangan adalah bentuk respon apresiatif publik bagi pemaparan
visinya.
Meski nampaknya hanya saling mengatupkan dua telapak
tangan hingga menghasilkan bunyi, tepuk tangan ternyata memiliki makna dan
pemaknaan yang kaya. Dalam dunia anak-anak, tepuk tangan adalah sebuah
permainan - Fun Game! Permainan tepuk tangan mengandung makna kebersamaan, juga
keakraban karena dalam sebuah Hand Clapping Fun Game, anak-anak akan saling
bertepuk tangan. Dalam dunia anak-anak, yang adalah dunia bermain, tepuk tangan
juga merupakan pengejawantahan persatuan rasa. Harmoni perasaan dari
anak-anak, karena dalam hand clapping fun game, ada pola irama tertentu yang
betapapun sederhananya adalah merupakan ungkapan rasa estetis dari
anak-anak. Bentuk permainan tepuk tangan terdapat pada semua budaya
bangsa-bangsa di dunia.
source: pixoto
Dari
keberadaannya, tidaklah salah jika kemudian disebut bahwa tepuk tangan adalah
sebuah kegiatan fisik yang memiliki sublimasi makna yang sangat
luas. Sublimasi makna dalam tepuk tangan inilah yang menjadikan tepuk tangan
memiliki fungsi juga sebagai media seni, yaitu seni bunyi, yang merupakan Musik. Tepuk tangan sebagai
materi musikal - Musik Tepuk Tangan. Telah banyak komposer yang membuat musik tepuk
tangan. Namun yang paling terkenal adalah "HAND CLAPPING MUSIC" dari Steve Reich.
Steve Reich adalah pemusik dan komposer musik
kontemporer yang memiliki reputasi dan ketenaran. Karyanya banyak yang bersifat minimalis. Minimalis dalam artian menggunakan materi minimal sebagai penghasil
bunyi. Tentu saja termasuk tepukan tangan.bMeski materinya minimal,bnamun gagasan
dan konsep musiknya sangat kaya. Mirip dengan konsep musik pemusik kontemporer
kita yang mendunia, Mas Slamet Abdul
Sjukur. Konsep MINIMAX. Dengan
konsep minimax-nya Steve Reich menghasilkan karya yang mengubah persepsi orang
tentang sebuah konsep musik. Karya-karya Steve Reich unik, karena banyak mendapat
pengaruh dari esensi konsep Musik Etnik berbagai bangsa. Steve Reich sendiri
pernah mendalami Gamelan Bali pada 1974, di bawah bimbingan Nyoman Sumandhi. Konsep dasar dari Gamelan Bali, seperti motif kotekan, interlocking, imbal tangkap menjadi pijakan
dasar musik garapan Steve Reich. Tentu saja konsepsi ini terdapat pula dalam
salah satu masterpiece-nya yakni Hand Clapping Music.
Mungkin bagi sebagian orang akan merasa aneh ketika
menyaksikan pagelaran hand clapping music dari Steve Reich. Panggung musik akan
terasa aneh. Beberapa orang dan satu orang sebagai dirigen. Mereka berada di
panggung, dengan
tanpa memegang satu alat musik pun.
watch the video:
Steve Reich "Hand Clapping Music"
for two performers
MAKNA MUSIK TEPUK TANGAN
Meski agak aneh, setidaknya ada percikan makna dari
penampilan musik tepuk tangan. Bahwa kelaziman bukanlah ukuran bagi pengungkapan
rasa. Hal yang nampak tidak lazim, adakalanya memiliki keindahan tersembunyi dan
makna yang luas. Pemandangan ini setidaknya mengingatkan kita, bahwa dalam
kehidupan adakalanya makna yang luas tersembunyi dalam sebuah penampilan yang
tidak lazim. Jadi adalah bijak jika kita tidak gampang menilai persoalan sosial
misalnya, hanya berdasarkan norma kelaziman belaka.
source: hammer ucla edu
Struktur musik Hand Clapping Music dari Steve Reich
berakar pada pola irama tepukan tangan. Ada beberapa macam pola. Pola-pola ini
tersaji secara berulang (repetitif,) dengan perubahan berupa pengembangan yang
bersifat mikro (berangsur-angsur.) Repetisi pola dengan pengembangannya akan
membentuk sebuah siklus. Yang menarik dari karya musik ini adalah penyaji atau
pemusiknya dituntut untuk benar-benar sublim dalam pola-pola irama tepukan yang
ada. Hanya dengan cara demikianlah maka perubahan mikro berupa pengembangan pola
dapat dirasakan oleh si pemusik.
Melalui karya musik tepukan tangan ini, Steve Reich
ingin mengolah dan menjadikan hal-hal substansial dari kehidupan manusia
sebagai sebuah materi musikal.
POLA IRAMA
Pola irama dalam musik tepukan tangan Steve Reich
memiliki percikan permenungan tersendiri. Banyak hal-hal dalam kehidupan yang
kita alami sebetulnya adalah POLA. Kegiatan rutin kita adalah pola - pekerjaan
kita, kebiasaan kita, bahkan sampai kebiasaan sexual kita pun secara sadar
ataupun tidak membentuk pola-pola tertentu. Dengan hand clapping music, Steve
Reich mengungkapkan bagaimana pola-pola yang sudah tertentu harus
dimaknai. Dengan menggunakan pengembangan berupa adiksi (penambahan elemen pola)
yang berangsur. Agaknya pola dalam kehidupan kita pun perlu senantiasa
dikembangkan dengan adiksi atau penambahan elemen agar pola hidup kita tidak
menjadi hal yang membosankan. Dan penambahan dilakukan gradual dan berangsur
agar pola utama kehidupan kita senantiasa terjaga ritmik nya. Inilah esensi
sublimasi musik dalam ranah praksis kehidupan manusia.
SIKLUS
Pola-pola dalam musik hand clapping berulang membentuk
siklus. Banyak segi kehidupan kita yang sebetulnya adalah siklus. Beberapa
bencana alam pun sebetulnya adalah sebuah siklus dari fenomena alam. Pola
pemerintahan juga berupa siklus - pengulangan terpola dari kebijakan sistem
pemerintahan terdahulu. Sikap kita terhadap fenomena sosial pun seringkali
merupakan siklus. Pengulangan teratur dari pola cara bersikap yang pernah
ada. Musik tepuk tangan dari Steve Reich setidaknya mengajak kita untuk memaknai
setiap siklus. Pemaknaan berupa olah rasa. Bersama dengan pola-pola dari tiap
individu yang berbeda yang menyatu dalam sebuah kerangka harmoni. Harmoni dalam
artian keselarasan ritmik. Ritmik berupa dinamika kehidupan dalam semesta
kemajemukan sebuah tatanan masyarakat di negara kita.
Inilah
barangkali esensi untuk menata sebuah tatanan masyarakat yang senantiasa
memiliki rasa untuk selaras. Meski tetap melakukan polanya masing-masing.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.