Friday 1 March 2013

Mengenal Aspek Kompositoris dalam Transkripsi Musik BACH ( Bagian 2)

Mengenal Aspek Kompositoris dalam Transkripsi Musik BACH ( Bagian 2)

1,2 Polifoni yang Tersirat

Menurut Stanley Yates, istilah unaccompaniment atau tidak diiringi,yang menyertai beberapa karya Bach untuk string,adalah kurang tepat. Sebaliknya, karya-karya tersebut adalah sebuah self-accompaniment, dimana iringannya tertanam dalam satu baris "melodi" bersama dengan bagian "solo" secara pas. Bach menyiratkan hal ini dalam tekstur polifonik melalui tiga cara:

arpeggiation, lompatan melodi, akord multi-stopped.

Kesan polifoni bebas sering disediakan melalui arpeggiation (gambar 1):



Perhatikan dalam gambar 1.Bahwa meskipun teertulis sebagai alur tunggal melodi,namun dalam pelaksanaannya ( staff yg di bawah ) adalah berupa jalinan alur melodi dan iringannya.
Dalam kebanyakan kasus, bagaimanapun, polifoni yang tersirat sebagaimana dalam gambar 1,akan dirasa lebih halus daripada arpeggiationyang sistematis ,sebagaimana yang terdapat dalam music dua jalur atau lebih.

Tekstur alur tunggal juga mampu menyiratkan sebuah lompatan melodi sebagaimana terdapat dalam gambar 2



Sebetulnya,hal semacam itu adalah bidang pekerjaan dan tugas dari arranger atau pentranskripsi, untuk menentukan lompatan yang dirasa memenuhi kaidah retoris (melodically ekspresif).Hasil akhirnya dapat berupa alur kompositoris yang :

melompat dan sekaligus menyiratkan polifoni (atau semacam dialog)
 
melompat harfiah yang dalam hal ini diwakili oleh suara rendah

Dalam contoh gambar 2, , staf  tengah mungkin merupakan solusi terbaik dalam  notasi - bagian Untuk polifoni tersirat dan retorika garis "solo" atau cantus firmus diserahkan kepada interpretasi dan jari dari pelaku (atau editor ).Itu yang sering dilakukan composer di seluruh dunia terhadap transkripsi karya Bach berupa unaccompaniment string(s) music.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.