Monday 4 March 2013

"Saat Beethoven Menjelma Menjadi Mozart" - Liputan Resital Piano Christian Leotta



LIPUTAN RESITAL PIANO CHRISTIAN LEOTTA:
"SAAT BEETHOVEN MENJELMA MENJADI MOZART"
(Liputan Majalah STACCATO, edisi Maret 2013)


Christian Leotta, pianis asal Italia menggelar resital piano di Gedung Kesenian Jakarta pada 11 Februari 2013. Resital tersebut diselenggarakan oleh Kementrian Negara Italia, bekerjasama dengan Pusat Kebudayaan Italia (Istituto Italiano Di Cultura) dan Gedung Kesenian Jakarta.Resital terbuka untuk umum.


Ada dua hal menarik yang sekaligus juga merangsang minat Team Staccato untuk meliput. Pertama adalah apa yang tertulis pada publikasi Christian Leotta. Dalam publikasinya ditulis bahwa Christian Leotta adalah pianis termuda kedua di dunia, setelah Daniel Barenboim, yang berhasil meng"khatam"kan (bukan sekedar tamat tapi khatam) seluruh seri Sonata karya Beethoven. Catatan dari publikasi ini menyisakan beberapa pertanyaan: apakah dengan mengkhatamkan seluruh seri Sonata Beethoven kemudian Christian Leotta layak menyandang predikat interpretator Beethoven? Sebagaimana Glenn Gould untuk Bach dan Anton Rubinstein untuk Nocturno dari Chopin, ataukah khataman tersebut adalah perwujudan idola Christian Leotta terhadap Beethoven, atau juga mungkinkah ada hal-hal lain yang menyebabkan khataman seri Sonata Beethoven perlu dipaparkan secara publik?

Hal kedua adalah, ekspektasi sebuah bentuk interpretasi yang berbeda - bagaimana karya Beethoven yang bermazhab Mannheimer akan diinterpretasi dengan gaya Italia yang panas dan spontan.


Malam itu dapat dikatakan kursi Gedung Kesenian Jakarta yang berjumlah 472 termasuk balkon, nyaris penuh terisi. Sebagian besar hadirin adalah warga negara asing yang ekspatriat di Indonesia. Kehadiran mereka juga menarik untuk sekedar ditelaah. Apakah para ekspatriat itu sungguh mencintai Musik Klasik, khususnya musik piano? Atau apakah para ekspatriat tersebut mengidolakan Christian Leotta? Atau apakah para ekspatriat tersebut hadir karena basa basi diplomasi antar bangsa karena konser ini resmi diselenggarakan perwakilan negara Italia?

Resital Piano Chistian Leotta dimulai tepat pukul 8 malam. Dalam resital ini penyelenggara tidak menyediakan programme notes secara khusus. Hanya selembar kertas berwarna berisi riwayat perjalanan karir Christian Leotta dan judul-judul repertoire yang akan dimainkan malam itu.

Jika kita googling di situs video youtube, terpampang bahwa semua video dari Christian Leotta adalah ketika sang pianis seluruhnya memainkan seri Sonata Beethoven dan memang malam itu semua repertoire yang dibawakan adalah seri Sonata Beethoven.

Resital Christian Leotta mengambil setting dan adab yang sudah sangat lazim dalam sebuah pagelaran Musik Klasik. Christian Leotta memasuki panggung tanpa basa basi dan memberikan hormat. Dia mengenakan tuxedo yang dapat dimaknai bahwa resitalnya adalah sebuah pagelaran resmi yang tentunya telah dipersiapkan dengan formalitas yang terjaga. Secara teknik dan musikalitas, Christian Leotta layak disebut pianis kelas international. Dia memiliki dexterity yang baik, pedalling yang bagus, dan juga power serta kecepatan yang memadahi. Permainannya pun bukan saja eksplorasi rentang dinamika melainkan sudah sampai pada taraf tone color.

Saat nomor pertama bergulir, kami sempat terhenyak karena Beethoven disajikan sebagaimana halnya Mozart. Gramatik dan retorika musik Beethoven sama sekali tak muncul. Yang ada malahan kegenitan dan kenakalan musikal alla Mozart. Dalam nomor kedua malah kegenitan ala Mozart semakin menjadi-jadi dan ditambah dengan romantisme yang ala Chopin.

Mengenai hal ini memang sah-sah saja jika orang memperdebatkan. Tetapi jika nurani ini diberi kesempatan untuk sedikit saja berkata jujur,yang terjadi malam itu adalah BEETHOVEN YANG MENJELMA MENJADI MOZART. Untuk sebagian orang musik malam itu sah saja dianggap indah mengharu biru sampai mampu menggerakkan komentar BRAVO BRAVO. Pertanyaannya adalah apa sebetulnya yang terjadi sampai sampai orang seperti Christian Leotta yang notabene khatam semua seri sonata Beethoven sampai menjelmakan Beethoven menjadi Mozart?

Meski demikian kita tetap memberi respek dan apresiasi bagi Christian Leotta dan juga pihak kedutaan Italia.Yang telah dengan sangat baik menghadirkan sebuah alternatif dan resital berskala dunia.

TIM LIPUTAN STACCATO
(Michael Gunadi Widjaja)

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.