PENGANTAR INTERPRETASI PADA KARYA
JOHANN
SEBASTIAN BACH
(Bagian 3)
Berbekal penjelasan tentang cara bermain
ornament,prinsip figurative bass dan voicing,meskipun berasal dari keterangan
Bach sendiri,belumlah cukup untuk dapat menginterpretasi karya Bach. Ada elemen
yang masih kurang sebagai sebuah pijakan interpretasi.Elemen-elemen tersebut
adalah: Sopan santun, adat istiadat, dan sikap mental yang berlaku di masyarakat
jaman Bach. Semua elemen tersebut perlu mendapat perhatian khusus, BUKAN HANYA
sebagai telaah sejarah,melainkan untuk mengenali retorika dari karya Bach.
Yang kita alami sekarang ini adalah, kita
“dipaksa” untuk mendengarkan Bach versi orang modern. Hal ini sama sekali
tidaklah salah.Hanya saja,perlu ada upaya lebih mendalam untuk menilik gaya
retorika Bach.Sehingga musiknya bukan hanya terdengar “merdu” belaka, melainkan
sampai dapat menghadirkan apa yang tersirat dibalik lanskap kompositoris karya
Bach.
Jadi persoalan mendasar kita adalah,kita
disajikan karya Bach dalam dua versi.Versi asli dari jaman Bach, yang masih
terus diupayakan untuk di rekonstruksi,dan versi orang jaman kita. Tentu juga
dengan retorika orang modern.Retorika modern ini terlalu terpaku pada sensasi
tentang kemerduan bunyi dan teknik permainan.Francois Couperin mengatakan
demikian: “Pengalaman telah menunjukkan pada kita bahwa tangan terkuat dan
mampu mengalirkan kecepatan bermain yang tinggi, bukanlah merupakan hasil
terbaik untuk mengekspresikan semua sentiment“
Mengawali telaah kita tentang retorika Bach,ada
baiknya dikutip kata pengantar yang diberikan Bach sendiri pada 1723 saat
meluncurkan rangkaian INVENTIONS.Bach menuliskan begini: “Invention
ditulis untuk mengajarkan kebenaran dalam bermain dan membantu murid untuk
dapat menghasilkan nada yang bernyanyi (singing out)“ Bach sangat
menghina para composer yang hanya mementingkan ketepatan penjarian dan senam
jari.Bach menyebut mereka sebagai CLAVIER HUSAREN.
Sampai di sini, ada hal yang menarik.
Kita selama ini menganggap Invention
Bach sebagai etude yang menitik beratkan gerakan sinkronisasi jari tangan kiri
kanan dalam musik dua jalur. Ternyata, Bach sendiri bertujuan agar Invention nya
lebih kearah produksi bunyi dan nada yang semanusiawi mungkin
Faktor lain
yang seringkali cukup sensasional adalah masalah perbedaan instrument musik di
jaman Bach dan jaman kita sekarang ini. Contoh yang paling signifikan adalah di
seputar instrument organ. Nampaknya menarik mengutip pendapat seorang pakar
organ dalam kaitannya dengan gaya retorika dan interpretasi musik karya
Bach. Dia adalah Albert Schweitzer. Bagi Albert Scheweutzer, kemerduan
musik Bach sangat terganggu pada organ modern.Organ di jaman Bach memiliki perbandingan
main dan mix voice secara berimbang. Organ modern, memiliki kadar mix voice yang
terlalu berlebihan. Demikian juga dengan situasi akustik gedung-gedung tempat
pagelaran karya Bach.
Jadi intinya, jika Bach hendak di
cari retorikanya,
yang perlu kita lakukan sebetulnya adalah
berani menyisihkan elemen-elemen yang oleh kita dianggap modern,
namun sebetulnya tanpa kita sadari sudah menghilangkan esensi utama retorika Bach,
yakni KESEIMBANGAN DAN KEMURNIAN sebagaimana musik surgawi.
yang perlu kita lakukan sebetulnya adalah
berani menyisihkan elemen-elemen yang oleh kita dianggap modern,
namun sebetulnya tanpa kita sadari sudah menghilangkan esensi utama retorika Bach,
yakni KESEIMBANGAN DAN KEMURNIAN sebagaimana musik surgawi.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.