Pengantar
Interpretasi
Karya Johann Sebastian Bach
(Bagian ke-2)
Karya Johann Sebastian Bach
(Bagian ke-2)
Sebagai rujukan interpretasi
karya Bach, para musikolog hampir selalu berpegangan pada buku WELL TEMPERED KLAVIER karya Bach.Yang
seolah menjadi buku suci dan kunci pembuka bagi semua relung interpretasi karya
Bach. Perhatian kita yang utama semestinya pada kata KLAVIER dalam judul
buku.KLAVIER yang dimaksud merujuk pada ALAT MUSIK BER-PAPAN NADA. Dan ini jelas
tidak melulu diperuntukkan piano. Bisa untuk harpsichord, orgel atau apapun yang
berpapan nada. Dari aksioma ini, kita bisa mengatakan bahwa memang ada problem
morfologis yang diakibatkan oleh rentang jaman, sehubungan dengan karakter instrument
untuk membunyikan karya Bach.
Arthur Rubinstein, pernah
memberikan catatan pada tiap-tiap lagu di buku Well Tempered Bach sehubungan
dengan interpretasi. Misalnya saja, Fugue
dalam B flat minor, diberi catatan oleh Rubinstein sebagai bunyi-bunyi
dengan setting petani dengan gerobak yang berada di hamparan padang rumput. Cara
interpretasi demikian sepintas agak aneh dan membingungkan. Karena, apa dasarnya
Rubinstein bisa sampai pada setting petani, gerobak dan padang rumput? Dan
rupanya, Rubinstein sendiri menyadari akan ke“aneh”an interpretasinya. Dia
merujuk bahwa interpretasinya didasarkan pada kadar pengetahuaannya pada
intrumen berpapan nada yang sudah kuno. Jadi Rubinstein mengikuti jejak Carl Philipp Emmanuelle Bach yang
melakukan pendaftaran karakter bunyi yang paling mungkin bagi komposisi Bach.
Apa yang dilakukan Arthur
Rubinstein boleh saja dikatakan sebagai sebuah kesia-siaan. Namun Rubinstein
telah membuka sebuah lorong bagi sebuah cara menginterpretasi musik Bach. Terlepas
dari interpretasinya yang agak aneh. Adagium yang dipegang Rubinstein adalah
bahwa kita sangat tidak mungkin merekonstruksi permainan musisi di era
Bach. Jadi, terobosan interpretasinya adalah dengan mendaftar aneka kemungkinan
yang paling mungkin terhadap perwujudan bunyi karya Bach.
Problema tentang konstruksi dan
rekonstruksi instrument dan permainan jaman Bach, mendapat pencerahan ketika
mulai banyak ahli yang turut campur dalam ranah ini. Tersebutlah nama-nama
seperti Spitta, Dannreuther, Pirro, Seiffert, Fuller-Maitland, Shedlock. Apa
sih yang sudah dilakukan para ahli ini? Mereka mengadakan studi pustaka
manuskrip Bach, dan hasilnya adalah sebuah rangkuman paparan sebagai berikut:
Bahwa
sebetulnya Bach telah menerangkan
cara memainkan ornament pada musiknya.
Hal ini oleh Bach sendiri dituangkan dalam buku kecil untuk clavier atau CLAVIERBUCHLEIN untuk anaknya, Wilhelm Fridemann Bach.
cara memainkan ornament pada musiknya.
Hal ini oleh Bach sendiri dituangkan dalam buku kecil untuk clavier atau CLAVIERBUCHLEIN untuk anaknya, Wilhelm Fridemann Bach.
Penafsiran tentang pola Bass sebetulnya juga sudah
tertuang dalam
ANNA MAGDALENA NOTENBUCH.
ANNA MAGDALENA NOTENBUCH.
Petunjuk teknik voicing
atau pembagian suara dan bunyi
juga sudah diterangkan Bach
dalam buku pegangan siswa saat Bach menjabat Kapelmeister.
juga sudah diterangkan Bach
dalam buku pegangan siswa saat Bach menjabat Kapelmeister.
Dengan
demikian,
dapatlah dikatakan bahwa interpretasi secara teknik permainan,
telah terselesaikan.
Yaitu dengan cara melakukan STUDI PUSTAKA.
Itu baru interpretasi dari teknik permainan. Hehehehe...
dapatlah dikatakan bahwa interpretasi secara teknik permainan,
telah terselesaikan.
Yaitu dengan cara melakukan STUDI PUSTAKA.
Itu baru interpretasi dari teknik permainan. Hehehehe...
BAHAN-BAHAN RUJUKAN INTERPRETASI KARYA JS. BACH:
1. The Interpretation of Bach's Works
http://www.usc.edu/dept/polish_music/PMJ/issue/6.1.0/landowskabach.html
2. Bruhn, Siglind, 1951- J. S. Bach's Well-Tempered Clavier.
In-depth Analysis and Interpretation.
http://www-personal.umich.edu/~siglind/text.htm
3. Fugues of the Well-Tempered Clavier
Johann Sebastian Bach: Forty-Four Fugues and Select Preludes
http://www2.nau.edu/tas3/wtc/wtc.html
4. Well-Tempered Clavier: Index of Contrapuntal Operations, Learning Objects, and Concepts http://www2.nau.edu/tas3/wtc/index.html
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.