Monday, 3 December 2012

Pengantar Interpretasi pada Karya Johann Sebastian Bach ( Bagian 2 )


Pengantar Interpretasi 
Karya Johann Sebastian Bach 
(Bagian ke-2)


Sebagai rujukan interpretasi karya Bach, para musikolog hampir selalu berpegangan pada buku WELL TEMPERED KLAVIER karya Bach.Yang seolah menjadi buku suci dan kunci pembuka bagi semua relung interpretasi karya Bach. Perhatian kita yang utama semestinya pada kata KLAVIER dalam judul buku.KLAVIER yang dimaksud merujuk pada ALAT MUSIK BER-PAPAN NADA. Dan ini jelas tidak melulu diperuntukkan piano. Bisa untuk harpsichord, orgel atau apapun yang berpapan nada. Dari aksioma ini, kita bisa mengatakan bahwa memang ada problem morfologis yang diakibatkan oleh rentang jaman, sehubungan dengan karakter instrument untuk membunyikan karya Bach.

Arthur Rubinstein, pernah memberikan catatan pada tiap-tiap lagu di buku Well Tempered Bach sehubungan dengan interpretasi. Misalnya saja, Fugue dalam B flat minor, diberi catatan oleh Rubinstein sebagai bunyi-bunyi dengan setting petani dengan gerobak yang berada di hamparan padang rumput. Cara interpretasi demikian sepintas agak aneh dan membingungkan. Karena, apa dasarnya Rubinstein bisa sampai pada setting petani, gerobak dan padang rumput? Dan rupanya, Rubinstein sendiri menyadari akan ke“aneh”an interpretasinya. Dia merujuk bahwa interpretasinya didasarkan pada kadar pengetahuaannya pada intrumen berpapan nada yang sudah kuno. Jadi Rubinstein mengikuti jejak Carl Philipp Emmanuelle Bach yang melakukan pendaftaran karakter bunyi yang paling mungkin bagi komposisi Bach.

Apa yang dilakukan Arthur Rubinstein boleh saja dikatakan sebagai sebuah kesia-siaan. Namun Rubinstein telah membuka sebuah lorong bagi sebuah cara menginterpretasi musik Bach. Terlepas dari interpretasinya yang agak aneh. Adagium yang dipegang Rubinstein adalah bahwa kita sangat tidak mungkin merekonstruksi permainan musisi di era Bach. Jadi, terobosan interpretasinya adalah dengan mendaftar aneka kemungkinan yang paling mungkin terhadap perwujudan bunyi karya Bach.

Problema tentang konstruksi dan rekonstruksi instrument dan permainan jaman Bach, mendapat pencerahan ketika mulai banyak ahli yang turut campur dalam ranah ini. Tersebutlah nama-nama seperti  Spitta, Dannreuther, Pirro, Seiffert, Fuller-Maitland, Shedlock. Apa sih yang sudah dilakukan para ahli ini? Mereka mengadakan studi pustaka manuskrip Bach, dan hasilnya adalah sebuah rangkuman paparan sebagai berikut:

Bahwa sebetulnya Bach telah menerangkan 
cara memainkan ornament pada musiknya. 
Hal ini oleh Bach sendiri dituangkan dalam buku kecil untuk clavier atau CLAVIERBUCHLEIN untuk anaknya, Wilhelm Fridemann Bach.

Penafsiran tentang pola Bass sebetulnya juga sudah tertuang dalam 
ANNA MAGDALENA NOTENBUCH.

Petunjuk teknik voicing atau pembagian suara dan bunyi 
juga sudah diterangkan Bach 
dalam buku pegangan siswa saat Bach menjabat Kapelmeister.

Dengan demikian, 
dapatlah dikatakan bahwa interpretasi secara teknik permainan, 
 telah terselesaikan. 
Yaitu dengan cara melakukan STUDI PUSTAKA.

Itu baru interpretasi dari teknik permainan. Hehehehe...


BAHAN-BAHAN RUJUKAN INTERPRETASI KARYA JS. BACH: 

1. The Interpretation of Bach's Works 

http://www.usc.edu/dept/polish_music/PMJ/issue/6.1.0/landowskabach.html

2. Bruhn, Siglind, 1951- J. S. Bach's Well-Tempered Clavier. 

In-depth Analysis and Interpretation.
http://www-personal.umich.edu/~siglind/text.htm

3. Fugues of the Well-Tempered Clavier
Johann Sebastian Bach: Forty-Four Fugues and Select Preludes

http://www2.nau.edu/tas3/wtc/wtc.html

4. Well-Tempered Clavier: Index of Contrapuntal Operations, Learning Objects, and Concepts http://www2.nau.edu/tas3/wtc/index.html

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.