Sunday, 4 December 2022

KIAT PRAKTIS BAGI PENATA BUNYI PEMULA - by: Michael Gunadi

KIAT PRAKTIS 
BAGI PENATA BUNYI PEMULA
By: Michael Gunadi


Istilah Penata Bunyi, memang bukan padanan bagi istilah Sound Engineering. Seorang Sound Engineering adalah seseorang yang memiliki track record perolehan pengetahuan tata bunyi melalui jalur akademik. Baik sekolah, kursus maupun workshop atau seminar yang sifatnya berkala dan terprogram. Banyak Sound Engineering yang malahan sudah mendapat sertifikasi. Baik secara nasional di negaranya maupun sertifikasi Internasional. Seorang Penata Bunyi, sebetulnya bisa siapa saja. Tentu sejauh ia memiliki pengetahuan dasar tata bunyi, meskipun serba sedikit dan memperoleh kesempatan untuk mempraktekkannya.

 

Semenjak era Pandemi Covid 19, kebutuhan ketrampilan untuk menata bunyi menjadi meningkat. Para karyawan yang terpaksa work from home, sebetulnya perlu juga “menjadi penata bunyi” agar mutu audio online nya menjadi layak dengar dan tidak mengganggu lawan bicaranya. Demikian juga para guru. Guru musik. Dan tentu saja para pemusik yang panggungnya tergerus sirna dan harus memasarkan kreatifitas musiknya secara online. Saat Pandemi Covid 19 sudah mulai terkendali pun, kebutuhan ketrampilan menjadi penata bunyi nampaknya tetap marak. Karena komersialisasi video dan audio menjadi sangat dibutuhkan untuk mendongkrak dan mempertahankan eksistensi siapapun yang ingin tetap hadir dalam dunia ragawi tatap muka.



Menjadi seorang penata bunyi tentu bukanlah sebuah lahan professional yang akademis dan rumit. Ketrampialn dasar memang mutlak diperlukan. Namun yang lebih utama adalah KIAT PRAKTIS. Agar siapapun yang melakukan kegiatan menata bunyi tidak seperti amatiran yang kebingungan. Melainkan memiliki arah dan tujuan yang jelas tentang proyek tata bunyi yang dikerjakannya. Berikut beberapa KIAT PRAKTIS yang disarikan dari pengalaman di lapangan selama beberapa dekade.

 

Ingatlah bahwa anda adalah seorang amatir yang ingin menjadi lebih efisien. Jadi jika anda membuat proyek audio dan video, lupakan dahulu nyinyiran orang yang mengatakan bahwa MASTERING adalah kunci keberhasil material rekaman anda. Mastering adalah sebuah finalisasi. Rantai paling akhir dari proses perekaman tata bunyi. Tak perlu seperti orang panik dan kalut dengan memasang begitu banyak piranti DIGITAL AUDIO WORKSTATION di Komputer anda agar bisa membuat satu Master rekaman.

 

Kenali dengan baik karakteristik ruangan tempat sumber bunyi. Apakah gema nya wajar. Ataukah sampai menimbulkan delay yang bahkan anda sendiripun tak mampu mengatasinya. Dalam keadaan sedemikian, yang perlu anda perhatikan adalah: Mulailah dengan menggunakan Microphone sesedikit mungkin. Jangan berlogika bahwa anda perlu banyak Microphone karena sumber bunyi yang hendak anda capture ada berbagai jenis. Ingat, interaksi sumber bunyi dengan karakteristik ruangan jauh lebih penting daripada impian tentang menempatkan satu Microphone untuk satu sumber bunyi.

 

Setelah anda tahu betul karakteristik ruangan, mulailah mengingat ingat kembali hal hal seputar pengetahuan dasar tata bunyi. Anda dapat memulai dengan memahami kembali spektrum gelombang bunyi. Terutama batasan frekuensi nya.

 


Memahami Spectrum Frekuensi seperti gambar, adalah kiat utama anda agar sebagai penata bunyi amatir yang pemula, anda memiliki acuan yang jelas. Gambar semacam itu sangat membantu bagi anda untuk melakukan aksi jika misalnya ada suara manusia yang terlalu menonjol ataupun terdengar serak saat anda mendengarkan hasil sound capture anda.

 

Teknologi tata bunyi jaman sekarang menyediakan banyak sekali PLUG IN. Tidak perlu overthinking terhadap banyaknya plug in yang ditawarkan di pasaran. Anda cukup memilih yang memang merupakan kebutuhan anda. Bagaimana caranya ? Pelajari plug in yang anda minati. Pelajari dengan seksama. Dengan detail sebagaimana anda mempelajari karakter instrumen musik anda. Jika anda tidak mendapat bahan keterangan dari yang anda minati, jangan merasa minder untuk bertanya pada Sound Engineering yang berpengalaman. Memang, anda pasti tidak akan mendapat semua keterangan yang anda mau dengan bertanya pada Sound Engineering professional. Karena bagi mereka,menerima  konsultasi adalah bagian tak terpisahkan dari lingkup kerjanya. Dan ini, maaf, tentu berarti ada fee yang harus diterima. Namun, setidaknya secara garis besar, anda mendapat general spec dari plug in yang anda minati.



Satu hal yang senantiasa layak diingat karena penting adalah, sebagai penata bunyi amatir dan pemula, anda diharapkan memiliki kepekaan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan feel anda. Jika anda hanya menata bunyi untuk sebuah webinar melalui zoom meeting tentu anda tidak perlu repot mengkompres vocal vocal para pembicara. Kecuali jika itu memang memaksimalkan kinerja anda. Tentu berbeda jika anda membuat sample rekaman untuk keperluan penawaran online. Meski demikian, penggunaan kompresor yang adalah content dari plug in selayaknya diperlakukan dengan hati hati. Bukan standar dari apa yang pernah anda baca di buku buku atau dunia maya, melainkan apa kata feel anda.




Gambar memperlihatkan gelombang vocal yang sudah dikompresi. Terlihat kurva gwlombang lebih rapi dalam artian segala overloaded peak sudah hilang. Namun dalam menentukan ambang batas atau Threshold, anda hendaknya berhari hati agar karakter vocal tidak menjadi hilang.

 

Menjadi penata bunyi amatir memang merupakan sebuah seni tersendiri. Anda tidak perlu bersusah payah menimba ilmu secara akademik. Meski demikian tetap saja ada pengetahuan dasar dan jam praktek yang harus anda tempuh.

 

 

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.