Monday 30 November 2020

SECANGKIR ORKESTRA (Part 1) - by: Michael Gunadi | Staccato, December 2020

SECANGKIR ORKESTRA 
(Bagian ke-1)
by: Michael Gunadi Widjaja
Staccato, December 2020


Tentu saja tips yang tersaji, tidak detail. Ibarat hanya secangkir. Bukan segelas. Bukan semangkuk ataupun sebelanga. Namun, bagai kopi, harapannya agar tips secangkir ini setidaknya bisa menyisakan aroma dan rasa untuk dicecap dalam membuat orkestrasi. Tips ini kiranya menyehatkan bagi siapa saja yang bekerja ataupun bergemar membuat orkestrasi untuk musik. Dan, mohon jangan dibayangkan bahwa orkestrasi itu selalu harus berurusan dengan orkestra besar. Virtual studio juga menganut prinsip yang sama. Demikian pula dengan sekedar memberi nuansa bagi sepotong melodi. 

 

APA ITU ORKESTRA?

Orkestra, sebetulnya adalah sebuah ensembles akbar. Secara musikal, orkestra bisa melakukan apapun. Dan jelas, orkestra mampu menampung segala jenis imaji, fantasi, dan luapan emosi. Tantangan terbesar membuat orkestrasi, terutama bagi Anda yang memgorkestrasi secara virtual, adalah bagaimana menjadikan orkestra tersebut berbunyi sebagai lazimnya sebuah orkestra besar yang representatif. 

 

APA BEDA MENGARANSEMEN & MENGORKESTRASI?

Kita akan masuk dengan menelaah satu pertanyaan yang acapkali dilontarkan, yakni apa beda mengaransir atau mengaransemen dengan mengorkestrasi. Mengaransir atau pekerjaan mengaransemen (arrangement field) selalu bertolak dari karya asli. Kemudian diadaptasi dan dikembangkan. Hasilnya bisa berupa dipergunakannya instrumen yang berbeda dengan musik aslinya, atau juga pengolahan vokal, membuat susunan dan progresi akor baru, menambahkan beberapa bagian, melakukan modulasi sampai dengan memparafrasekan. Parafrase itu ya memainkan dengan gaya yang berbeda. 


Pada orkestrasi semuanya nyaris tetap. Hanya jalur bunyinya dibagi menjadi beberapa macam bunyi. Waaaaah lebih simpel dari mengaransir dong yaaaa. Eits, jangan pernah lupa. Jalur bunyi itu dibagi ke dalam FORMASI ORKESTRA!!! Oh, waduh. Banyak gitu yaaa. Begini bro sis, itu adalah satu keunikan dari mengorkestrasi. Kesulitan utamanya justru adalah peluang utama pengerjaannya.

 


BAGAIMANA CARA MENGORKESTRASI?

Pertanyaan berikutnya adalah, bilamana kita mengorkestrasi. Naaah, mulai seru dan serem nih. Macam-macam sih. Misal memberi latar pada vocal. Atau membuat soundtrack supaya film atau acaranya terasa lebih hidup. 

 

Tapi apapun yang akan Anda orkestrasi, tetaplah harus diingat. Bahwa dalam orkestrasi, materi musik dasar nya itu tetap. Makanya, langkah awal adalah Anda pahami betul-betul musik aslinya. Ini akan membuat proses mengorkestrasi menjadi lebih menyenangkan. Dan, musik asli yang komposisinya layak, akan selalu layak pula diterjemahkan dalam orkestrasi. Langkah awal setelah memahami seluruh pernak-pernik musik aslinya, pikirkan skenario bunyinya. Instrumen apa saja yang akan terlibat (tidak harus full orchestra form) dan untuk bagian apa serta kapan instrumen-instrumen tersebut berbunyi.



INSTRUMEN DALAM ORKESTRA

Dari gambar yang terang benderang di atas, nampak bahwa ada begitu banyak instrumen dalam sebuah orkestra. Artinya, pilihan kita terhadap instrumen yang akan digunakan, juga sedemikian banyaknya. Dan ini tentu bukan pekerjaan mudah. 

 

Ada baiknya anda tetapkan terlebih dahulu ukuran orkestranya. Besar kecilnya ukuran orkestra tentu tergantung dari ide musikal seperti apa yang akan anda tuangkan. Jika Anda membuat musik film, mungkin anda membutuhkan full orchestra size. Orkestra dalam ukuran penuh. Agar musik filmnya lebih dramatis dan thriller mengguncang dada. Untuk melatari musik yang melulu menonjolkan vocal, mungkin ukuran kecil dengan hanya dua atau tiga instrumen saja malah bisa membuat sajian vocal terkesan lebih hangat, lebih intim. Dalam hal ini berarti anda menentukan untuk memilih ukuran non fully orchestra atau chamber music orchestra saja. 



FULL ORCHESTRA

Ada aturan umum yang berlaku dan mohon Anda perhatikan. Jika Anda menghendaki full orchestra yang dramatis, urutan kelompok instrumen dari yang paling menonjol kekuatan bunyinya, adalah sebagai berikut: Brass dan Perkusi. Kemudian seksi geser atau Strings, baru kemudian Woodwind. Jika Anda seorang yang benar-benar pemula dalam mengorkestrasi, pastikan Anda mengenal detail tiap kelompok instrumen dengan mendengar bunyinya secara berulang-ulang, sampai Anda memahami karakternya.



TIPS BAGI ORKESTRATOR

Sebagai seorang orkestrator, yang terpenting adalah mengupayakan Balance and Blend. Anda dituntut agar orkestrasi anda memiliki aneka rona warna bunyi. Jangan sampai setiap instrumen bersaing satu sama lain. Hindari juga agar jangan ada instrumen yang tenggelam atau secara tak sengaja tertenggelamkan oleh instrumen lainnya. Berikut ini beberapa kiat untuk menghindari hal tersebut.

 

Kenali relasi vertikal tiap jalur bunyi. Jalur paling atas Anda tengarai dulu, kemudian jalur bass, barulah middle line nya. Jangan terbalik urutannya, jika Anda tidak mau meraung-raung menangis bombay.



Ada berapa instrumen di tiap jalur nya. Semakin banyak instrumen tentulah jalur tersebut akan mendominasi. Semakin keras bunyinya, semakin sulit dipadukan. Kelompokkan instrumen berdasarkan warna bunyinya. Jangan dikelompokkan berdasar fungsi register nya. Contoh: Trumpet itu satu register bunyi dengan Flute. Tapi belum tentu berpadu, jika dimainkan bersama dalam satu jalur. Ada perbedaan besar antara orkestra virtual dan orkestra sejati atau beneran. Dalam orkestra virtual, gain dan warna bunyi bisa diedit sehingga sama. Tapi bagaimana jika akan dibunyikan oleh orkestra beneran? Hahahaha. Pusing Bro sis. Karena orkestra beneran tuh yang main orang. Bukan mesin.


Bagaimana range bunyi tiap jalur. Semakin besar range nya, malahan sebetulnya semakin mudah mengaturnya. Dibanding dengan yang range nya tipis-tipis, mepet, berdesakan Kemudian ada berapa movement yang dikehendaki dalam satu jalur. Semakin banyak movingnya, misal Anda menggunakan progresi akord yang progresif alias sangat sering ganti akord, waspada. Blendingnya akan membutuhkan telinga emas.



Sampai disini rupanya sudah terlalu banyak isi cangkir kita. Jadi khawatir jangan-jangan Anda sudah tak merasa nikmat lagi dengan apa yang Anda seruput dan cecap. Akan diberikan resume, karena kita masih akan seruput secangkir lagi pada edisi berikutnya. Ramuan nya lebih komplit. Bumbu rempahnya wuiiiih macam-macam dan rinci.

 

·      Semesta pembicaraan kita adalah mengorkestrasi

·      Mohon bisa dipahami bedannya dengan mengaransir atau mengaransemen

·      Pertama tentukan dulu keperluan orkestrasinya

·      Kemudian ukuran besar orkestrasi. Berkaitan dengan JENIS instrumennya

·      Buat ide musikal

·      Buat konsep musikal

·      Tentukan jalur bunyinya

·      Tentukan berapa instrumen dalam tiap jalur bunyi

·      Kelompokkan intrumen berdasar warna bunyinya

·      Secara sederhana, ini adalah pekerjaan BALANCE AND BLEND


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.