“DARI
JALANAN KE PENTAS MUSIK DUNIA”
by:
Michael Gunadi Widjaja
Staccato,
August 2017
TENTANG VENEZUELA
Venezuela adalah nama sebuah
negara yang terletak di bagian selatan Benua Amerika. Bagian Selatan Benua
Amerika dikenal juga sebagai Amerika Latin. Sebagai sebuah negara, Venezuela
memiliki sumber kekayaan alam yang besar dan potensial. Minyak, tambang emas, dan
juga sebagai penghasil berlian. Sebagian dari kita tentu masih ingat bahwa
Venezule adalah sebuah negara pengekspor minyak yang dahulu tergabung dalam OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).
MASALAH SOSIAL DI VENEZUELA
Dalam beberapa hal, Venezuela
memiliki kesamaan dengan Indonesia. Iklim cuacanya relatif mirip dengan negara
kita. Jenis kekayaan alampun banyak yang juga dimiliki Indonesia. Tipikal
karakteristik fisik penduduknya juga tak jauh beda dengan fisik kebanyakan
masyarakat kita. Selain kemiripan dan kesamaan dalam sumber daya alam, iklim
dan tipikal fisik penduduknya, Indonesia dan Venezuela rupanya memiliki kesamaan
dan kemiripan juga dalam masalah sosial.
Dua negara tersebut, entah
karena sebab apa, sama-sama menghadapi persoalan banyaknya anak-anak jalanan. Sudah
tentu keberadaan anak-anak jalanan akan menyertakan pula dampak sosiologis yang
kurang menguntungkan. Bagi si anak jalanan itu sendiri maupun tatanan dan
kehidupan sosial masyarakat. Satu hal yang pasti adalah banyaknya anak jalanan
hampir selalu identik dengan maraknya kriminalitas, premanisme, prostitusi, dan
eksploitasi seks di bawah umur, beserta semua problematika derivatifnya.
UPAYA PENANGGULANGAN PROBLEM SOSIAL
Sebagai negara, Indonesia
dan Venezuela tentu telah melaksanakan upaya untuk mengurangi jumlah anak
jalanan dan problematikanya. Tanpa bermaksud membandingkan Venezuela dengan
negara kita, ada satu upaya Venezuela dalam penanggulangan anak jalanan, yang
setidaknya dapat menjadi inspirasi bagi kita.
Selama ini dan sejauh ini
pula, cara yang populer untuk menanggulangi banyaknya anak jalanan adalah
membekali si anak jalanan dengan pendidikan dan keterampilan dalam sebuah UNIT "REHABILITASI" SOSIAL. Kata rehabilitasi berada
dalam tanda petik karena efisiensi dan efektifitas rehabnya masih menyisakan
sejumlah pertanyaan.
Cara yang dilakukan
Venezuela tergolong unik. Anak-anak jalanan dihimpun membentuk sebuah komunitas
musik. Dalam komunitas musik itulah anak-anak jalanan dibekali dengan
pengetahuan sekaligus pendidikan musik. Hasilnya, mereka dapat bermain dalam
sebuah orkestra. Bukan kelompok musik sederhana, melainkan benar-benar sebuah
orkestra.
EL SISTEMA: PROGRAM MUSIK & ORKESTRA BAGI ANAK
JALANAN
Program musik dan orkestra
bagi anak-anak jalanan di Venezuela, merupakan gagasan dari Jose Antonio Abreu. Ia adalah seorang pianis, ekonom, pendidik,
aktifis kemanusian, yang sekaligus juga seorang politikus. Pria kelahiran 7 Mei
1939 di Valera Venezuela, benar-benar seorang multi talenta yang menaruh
perhatian besar terhadap kemanusiaan.
Gagasan Jose Antonio Abreu
dituangkan dalam sebuah program terpadu yang dinamakan EL SISTEMA (The System). Untuk kecemerlangan
gagasan dan perjuangannya bagi kemanusiaan, UNESCO memberi kehormatan pada J.A
Abreu untuk menjadi Duta UNESCO, untuk orkestra dan koor remaja dan anak-anak
pada tahun 1995.
SIMON
BOLIVAR YOUTH ORCHESTRA
Sebagai sebuah sisyem, El
Sistema dapatlah dikatakan sangat berhasil. Ada sekitar 30 kelompok simfoni
orkestra yang dinaungi. Juga 125 kelompok orkestra remaja. Jumlah anak jalanan
yang tertanggulangi selama tiga dekade berjalannya El Sistema telah mencapai
angka jutaan. Dari sekian banyak kelompok orkestra dalam naungan El Sistema, yang
paling mencuat adalah SIMON BOLIVAR YOUTH ORCHESTRA. Orkestra remaja yang
mengusung nama Simon Bolivar, seorang pejuang
kemerdekaan.
Pada tahun 2004 dibuatlah
film tentang Jose Antonio Abreu dan El Sistema. Film tersebut berjudul “PLAY AND FIGHT” dan berhasil menjadi film
dokumenter terbaik menurut sudut pandang para sineas terkemuka dunia. Tahun
2007, Simon Bolivar Youth Orchestra, yang 90 persen anggotanya adalah anak
jalanan, berhasil pentas di pentas dunia.
Mereka berkesempatan tampil
dengan sukses luar biasa di Carnegie Hall USA dan BBC Hall di London. Semuanya
adalah panggung pertunjukan musik paling prestisius di dunia. Keberhasilan
program El Sistema juga menarik perhatian Inter American Bank yang kemudian
memberikan dana sponsor secara rutin.
MENGAPA
EL SISTEMA?
Dari apa yang dilakukan Jose
Antonio Abreu dalam El Sistema nampaknya memiliki butir-butir permenungan yang
menarik. Untuk mengentaskan anak jalanan, dibutuhkan sebuah program yang
terintegrasi. Sekaligus dapat menjadikan anak jalanan merasa betah dan intens
dalam dunia yang "baru". Untuk keperluan hal demikian, musik adalah
wahana yang tepat. Pembekalan pendidikan melalui panti-panti kerap kali tidak
menjamin anak jalanan akan betah.
Dalam musik, yang adalah
seni ungkapan jiwa melalui bunyi, lebih membuka peluang untuk anak jalanan
menjauhi lingkungan buruknya. Karena musik adalah sebuah media interaksi dengan
semesta pembicaraan berupa karya dari olahan rasa. Intensitas berupa saluran
minat dan bakat menjadi lebih berdaya guna. Inilah yang membuat anak jalanan
betah bermusik dan mau menjauhi lingkungan lamanya.
Pembentukan kelompok
orkestra juga membuat masa depan si anak jalanan minimal lebih nyata wujudnya.
Pendidikan dan keterampilan di panti-panti sering menyisakan masalah, berupa
peluang untuk mendapat pekerjaan bagi anak jalanan setelah menyelesaikan paket
rehabilitasinya. Dalam kelompok orkestra, bidang pekerjaan telah tersedia jalur
dan jenjang ke depan. Sudah tentu peran pemerintah dan lembaga keuangan juga
sangat diperlukan sebagai katalisator bagi program semacam El Sistema.
Jose Antonio Abreu dengan
program El Sistema setidaknya memberi contoh nyata pada kita. Bahwa
problematika sosial, dalam hal ini anak jalanan, dapat direduksi dengan
menggunakan musik. Karena musik mampu menyapa relung hati sanubari manusia yang
paling dalam. Sehingga didapat niat yang menggebu untuk segera lepas dari
kekumuhan sosial. Juga pentingnya sebuah kepedulian bagi pengentasan para
korban realita sosial. Dan sebagai puncaknya adalah terintegrasinya peran nyata
dari pihak-pihak yang memang sudah seharusnya memberi perhatian lebih banyak
pada para penyandang masalah sosial.
REHABILITASI MANUSIA MELALUI BUDAYA, SENI & MUSIK
Apa yang dilakukan Venezuela
sebetulnya bukanlah program baru. Program tersebut dapatlah dikatakan SUDAH
MENJADI KLASIK. Bahwa keterpurukan sosial ekonomi, diatasi dengan program
rehabilitasi. Yang unik tentu saja adalah, bahwa program rehabilitasi yang
dipilih Venezuela, merupakan sebuah PROGRAM BUDAYA. Rehabilitasi melalui
budaya, seni, musik. Ini barangkali yang menjadikan program Venezuela unik dan
layak ditelisik. Karena esensinya adalah kemiskinan dan keterpurukan dicoba
diatasi dengan MEMBUDAYAKAN MANUSIA.
Hasilnya, sungguh
mencengangkan. Secara ekonomi, para anak jalanan tersebut mulai merasakan imbas
perbaikan. Secara sosial, jelas problematika sosial mereka jauh berkurang.
Salah satu hasil nyata keberhasilan EL SISTEMA VENEZUELA adalah lahirnya
Dirigen kelas dunia GUSTAVO DUDAMEL. Dari sosok miskin dan
bermasalah sosial, menjadi Maestro musik kelas dunia.
INSPIRASI EL SISTEMA BAGI KITA
Lalu apa menariknya program
semacam ini bagi negara kita? Tentu kita tidak harus latah dan ikut-ikutan. Esensinya
adalah: Bahwa EL SISTEMA VENEZUELA menginspirasi kita. Bahwa diperlukan adanya JARINGAN TERPADU (INTEGRATED NETWORK). Antara PEMERINTAH sebagai pengambil kebijakan – DUNIA PERBANKAN sebagai urat nadi – PELAKU SENI sebagai ujung tombak. Dan jangan lupa,
sikap serta PERSEPSI MASYARAKAT itu sendiri.
Jika kita ingin memulainya,
awalan pertama dan utama adalah: MEMBERI
PENYADARAN PADA MASYARAKAT. Bahwa Budaya dan Kesenian bukan semata komoditas
hiburan. Budaya dan Seni adalah salah satu ESENSI
HAKIKI KEHIDUPAN dan rona utama perjuangan kehidupan. Melalui Budaya
dan Seni, bukan saja kehalusan budi pekerti serta
martabat yang didapat. Melainkan sebuah cita
dan citra adiluhung untuk mengentaskan keterpurukan dan kemiskinan.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.