Friday, 4 December 2015

"GITAR, DIMANAKAH SENGATMU?" - by: Michael Gunadi Widjaja (Staccato, December 2015)

"GITAR, DIMANAKAH SENGATMU?"
by: Michael Gunadi Widjaja
Staccato, December 2015


“Hei! udah sore nih…jangan gitaran aja dong!!”

Di bagian lain,seorang ketua RT berkeluh kesah:
“Wah, banyak pemuda di kampung kita yang kerjanya cuma gitaran melulu..”

Juga seorang ibu dari seorang anak SMP yang dengan kesalnya setengah berteriak:
”STOP! Udah sih! Berhenti! Hentikan tuh gitaran mu! Jrang jreng jrang jreng tak karuan...”



FENOMENA GITAR VS PIANO
Ilustrasi tersebut setidaknya menyiratkan pada kita bahwa sampai detik ini, bermain gitar masih diidentikkan dengan kegiatan yang kurang bermakna. Kegiatan pengisi waktu yang malah membuang waktu. Juga sebuah aktifitas yang “mengganggu” sampai batas tertentu.

Yang menarik adalah, jika kita cermati, hampir tidak ada, dan mungkin malah tidak akan pernah ada orang, atau orang tua yang berteriak “SUDAH JANGAN BERPIANO TERUS!” Kenapa fenomena ini terjadi? Faktual yang paling mudah ditengarai adalah karena alat musik piano harganya mahal, bahkan sangat mahal. Jadi logikanya, karena piano sudah dibeli dengan sangat mahal, orang tua malah akan sangat gembira, jika sang anak terus menerus keasyikan bermain piano. Berbeda dengan gitar yang dengan satu juta rupiah saja sudah bisa mendapat gitar kualitas bagus. Untuk piano, hehehe… dua puluh juta pun hanya mendapat piano bekas yang disana-sini mulai dihinggapi rayap.


And that’s guitar! Itulah gitar. Senantiasa dipandang sebelah mata, dinilai rendah, dan dimiskinkan. Kadang hanya karena persepsi yang dibangun oleh sebuah identitas dan keidentikan yang semu semata. Sejak awal perkembangannya gitar memang sarat dengan penilaian underestimate. Ada serangkaian kisah menarik tentang gitar. Barangkali saja kisah tersebut sempat menyapa otak dan menebarkan aroma di sanubari kita semua bahwa tidak selamanya yang murah dan merakyat itu tidak punya kelas.


ASAL USUL GITAR
Banyak para musikolog yang meyakini bahwa gitar berasal dari keluarga vihuela dan chitarra roman - alat musik kuno yang sangat populer di Eropa. Dari vihuela dan chitarra roman, yang berkembang di Syria menjadi alat musik oud (gitar Arab dengan bodi seperti buah terong), dan yang berkembang di Spanyol menjadi gitar seperti yang kita kenal sekarang ini. Sejak awal perkembangan gitar, sebetulnya telah banyak ditulis buku-buku tentang metode dan teknik bermain gitar, seperti: Fernando Sor, Dionisio Aguado, dan Ferdinando Carulli. Namun debut mereka seakan terpupuskan oleh kepopuleran lute (alat musik petik mirip oud) yang masa itu sangat populer di kalangan istana kerajaan di Eropa.

VIHUELA

OUD

TARREGA: PELOPOR GITAR KLASIK
Iklim segar bagi gitar nampaknya dimulai ketika Fransisco Tarrega memulai debutnya. Dari Tarrega inilah kita mengenal posisi memegang gitar seperti yang lazim digunakan gitaris klasik masa kini, yakni: gitar bersandar pada kaki kiri yang ditopang oleh foot stool. Posisi ini memungkinkan tangan kiri dan jari-jari bergerak dengan sangat leluasa. Tarrega juga memulai eksplorasi imitasi bunyi dengan dawai gitar. Diantaranya adalah imitasi bunyi snare drum, tambur, klarinet, sampai bunyi instrumen tiup bassoon. Juga diperkenalkan teknik penjarian yang mengadaptasi teknik penjarian alat musik piano. Sedemikian piawainya Fransisco Tarrega memainkan gitar hingga ada ungkapan bahwa: “DI TANGAN TARREGA, GITAR BISA MENANGIS DAN TERTAWA.” Kepiawaian Tarrega ternyata tidak disertai dengan publikasi dan popularitas. Tarrega hanya kerap bermain bagi kalangan yang sangat terbatas, hanya untuk para siswa dan sahabat dekatnya saja.

 FRANSISCO TARREGA

PENDOBRAKAN OLEH SEGOVIA
Beruntung, dari salah satu siswanya, ada yang berhasil membuat debut yang menakjubkan, dan bahkan menjadikan gitar memperoleh harkat dan martabat yang layak bagi sebuah alat musik seni. Dia adalah ANDRES SEGOVIA, legenda gitar yang abadi.

ANDRES SEGOVIA

Debut Andres Segovia dimulai ketika dia mengadakan sebuah konser. Sebelum konser, tersebar berita bahwa dalam konser nanti komposisi karya Johann Sebastian Bach akan diperdengarkan melalui gitar. Komposisi yang dimaksud adalah “CHACONNE” yang diperuntukkan bagi solo biola. Banyak orang yang mentertawakan bahkan melecehkan Andres Segovia. Bagaimana mungkin, gitar yang saat itu lebih populer hanya sebagai pengiring lagu rakyat jelata bisa memainkan score biola yang rumit dan kompleks? Dan ternyata Andres Segovia mampu menepis semua cibiran. “Chaconne” karya Bach berhasil dimainkan dengan sama indahnya, seperti saat dialunkan dengan biola. Sejak itulah pamor gitar menjadi naik. Bukan sekedar alat musik pengiring belaka, melainkan juga sebuah alat musik dengan virtuositas yang tinggi. 


Wow…. siapa bilang Gitar tak bersengat???
Gitar dapat dimainkan dengan sangat bersahaja,
sekaligus dapat didalami sampai ke tingkat master.


GITAR KLASIK DI INDONESIA
Yang saya bicarakan dalam paparan di atas adalah apa yang dikenal sebagai GITAR KLASIK atau CLASSICAL GITAR, dimana alat gitarnya bersenar nylon. Mungkin agak menarik dikemukakan sekelumit tentang situasi gitar klasik di tanah air sampai hari ini

Ranah gitar klasik di tanah air dapat dikatakan sangat memelas dan hampir mati suri. Konser gitar klasik sangat sepi pengunjung. Faktornya sangat banyak - dari mulai imbas keadaan global tentang Musik Klasik yang memang sedang surut, sampai dengan pilihan repertoire yang hanya itu-itu saja. Beberapa gitaris profesional di tanah air nampaknya agak sedikit “alergi” jika disinggung tentang pembaharuan atau modernisasi repertoire gitar.

Faktor lain yang saya amati sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan ranah gitar klasik di tanah air adalah MIND-SET dari publik gitar itu sendiri. Ada yg sudah terlalu nyaman di ZONA NYAMAN nya, sehingga malas melakukan pembaharuan, ada pula yang menganggap bahwa forum diskusi untuk ranah gitar klasik adalah sebuah lahan iseng-iseng dan lahan untuk mengumbar nurani yang primitif.

Hal-hal sedemikian mestinya harus terus diperangi dan ditumbuhkan kesadaran pada komunitas gitar klasik di tanah air. Sehingga tak lagi muncul pertanyaan: “GITAR, DIMANAKAH SENGATMU?”

1 comment:

  1. QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda!!
    Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    • Bandar66 (NEW)
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam ????
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!?

    ReplyDelete

Note: only a member of this blog may post a comment.