Entah sampai kapan pandemi COVID-19 dengan segala carut marutnya akan berakhir. Jika berakhir saat ini pun, segudang persoalan masih menanti. Satu pertanyaan besarnya adalah: berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh dunia dalam segala segi dan lingkup kehidupan, untuk dapat kembali pada keadaan seperti sebelum adanya Pandemi. Pertanyaan ini sangat mengusik siapapun yang setidaknya merasakan atau bahkan terhimpit dan terkeremus dalam ketidakberdayaan akibat pandemi.
PANGGUNG PERTUNJUKKAN MUSIK
Sudah barang tentu, musik tak terkecuali. Pemusik sudah dapat dikatakan terkeremus menjadi remahan bagai kerupuk. Sebetulnya Pandemi ini hanyalah sebuah dentuman besar saja. Porak poranda dan kejatuhan musik, terutama musik industri dan industri musik, sudah dapat dirasakan dan diprediksi sejak 2010. Akar persoalannya menjadi rumit, meski sebetulnya ujung pangkalnya hanya satu. Adanya ruang, waktu dan kesempatan untuk menampilkan musik. Pemusik, apapun genre musik dan lingkup pekerjaannya, termasuk guru musik, membutuhkan ruang, waktu dan kesempatan untuk mengekspresikan diri melalui karya. BUTUH PANGGUNG.