“MUTIARA BERKUBANG LUMPUR”
by: Michael Gunadi Widjaja
(Staccato, September 2017)
Dalam ranah seni, dimungkinkan tersembul mutiara dalam
kubangan lumpur. Totalitas dan intensitas berkesenian, adalah MUTIARA. Dalam
kubangan kehidupan sang seniman, yang bagi sebagian orang adalah lumpur.
Sosok yang kontroversial, Jimi Hendrix. Orang menjulukinya sebagai Dewa Gitar, A Guitar Man for All Season. Teknik
permainan gitarnya masih tetap dipelajari oleh para pemain gitar hingga hari
ini. Pendekatan musikalnya tetap dikagumi dan dijadikan acuan terutama bagi
penggemar musik Blues. Namun sisi
kelam kehidupannya juga kerap dipertanyakan dan sebagian masih berupa teka-teki
yang tragis bahkan sangat tragis. Terlepas dari semua kontroversi pada dirinya,
ada sisi lain yang menarik dari sosok Jimi Hendrix. Ia adalah pahlawan, A HERO.
Yang berjuang melalui seni. Jimi Hendrix adalah satria, dengan pedang berupa
gitar.
SEKILAS TENTANG
JIMI HENDRIX
Nama asli Jimi hendrix adalah James Marshall. Lahir di Seattle, Washington 7 November 1942 dan
meninggal di London pada 18 September 1970. Jimi Hendrix adalah anak dari
seorang Negro dan Indian Amerika. Dua ras yang saat itu mengalami diskriminasi
yang luar biasa. Diskriminasi rasial itulah yang mewarnai karir Jimi Hendrix
sebagai pemain gitar yang otodidak.