“ORKESTRASI”
by: Michael Gunadi Widjaja
(Staccato, July 2017)
TERMINOLOGI ORKESTRASI & ORKES
Membaca kata ORKESTRASI, saya
yakin bahwa benak para pembaca akan segera mengarah pada istilah ORKESTRA. Dan bagi yang belum akrab
dengan Musik “Klasik”, yang terbayang adalah kata ORKES. Dan memang betul, orkestrasi
adalah bagian tak terpisahkan dari orkestra dan orkes. Terminologi semacam ini
menjadi penting untuk mengawali semestra pembicaraan kita. Mengingat ketiga
kata tersebut dapat saling bertaut, berpadan, dan berinteraksi satu sama lain.
ORKESTRASI, lazimnya dimaknai sebagai seni menggubah musik untuk orkestra. Sedangkan ORKESTRA adalah sebuah ensembel akbar. Sering terjadi kerancuan di
beberapa kalangan. Umumnya sebuah orkestra, lazim “harus” ada biolin, biola, cello,
timpani, dan selazimnya. Anggapan demikian jelas tidak salah. Namun jika
persepsi semacam itu yang disodorkan, hal tersebut hanyalah SALAH SATU jenis
saja dari Orkestra. Yakni ORKESTRA KLASIK.
JENIS ORKESTRA
Masih ada jenis Orkestra lain.
Misalnya JAZZ ORCHESTRA yang sama
sekali tidak ada biolin dan biola. Juga ada POP ORCHESTRA yang ada tambahan perlengkapan BAND. Belum lagi ada orkestra
yang jenisnya bertalian dengan ragam instrumen. Sebut saja WIND ORCHESTRA atau orkes angin alias orkes alat tiup (karena
kegiatan meniup jelas mengeluarkan angin). Ada juga PERCUSSION ORCHESTRA, yang hanya terdiri dari instrument musik yang
dipukul (bukan dipukuli ya).
Pengertian ORKES, sering malah
dipertautkan dengan materi bunyi yang
tradisional. Kita mengenal istilah ORKES GAMELAN, ORKES GONDANG BATAK, ORKES
GAMBUS, ORKES MELAYU, dan ORKES SULING MINAHASA.