Salah satu cirri yang melekat pada musik klasik adalah,bahwa musik klasik hadir sebagai sebuah budaya yang bersifat LITERER.Artinya,senantiasa dibutuhkan catatan tertulis bagi kehadiran musik klasik.Dengan demikian keberadaan musik klasik tak dapat dilepaskan dari keberadaan score musikal.Dan score musikal senantiasa hadir dalam bentuk tertentu.Bentuk inilah yang mempengaruhi jenis serta keunggulan dan sekaligus kelemahan score musikal sebagai sebuah materi literer.
Pada umumnya,score musikal hadir dalam bentuk :
- Manuskrip asli dari komposernya.Hal ini banyak dialami di jaman sekarang.Terutama bagi karya musik yang bersifat pesanan.Tidak selamanya si composer menghadirkan score nya dengan tulisan tangan,Software music writer seperti Sibelius dan Music Publisher seringkali dipergunakan.Karena hasil tampilannya kerap kali lebih mudah dibaca dibandingkan tulisan tangan langsung si composer
- Facsimile Edition.Jenis ini adalah sebuah cetakan dari manuskrip asli.jadi semacam copy foto dari tulisan tangan si composer.
- Urtext Edition (Ur : Jerman :Original).Edisi ini merupakan pokok pembahasan kita.Dikarenakan banyak pernik-pernik di seputar urtext edition yang layak ditatap tajami sekaligus dapat memberi masukan pemahaman bagi kita di seputar budaya literer dalam musik klasik.
Secara definitive,urtext edition dimaknai sebagai : is a printed version intended to reproduce the original intention of the composer as exactly as possible, without any added or changed material.Jika kita cermati batasan makna tersebut,nampak bahwa perhatian utama dalam urtext adalah reproduksi dari elemen esensial dari focus si composer.Bukan semata tulisan tangan yang dicetak.
Dalam perjalanan sejarah musik klasik,banyak hal-hal penting terjadi di seputar penerbitan edisi urtext.Sumber utama edisi urtext adalah autograph atau tulisan asli dari si composer.namun tak selamanya seorang composer dapat menulis dengan “baik”.Beethoven misalnya.Beethoven dikenal memiliki tulisan tangan yang sangat buruk bagi komposisinya.Itulah sebabnya,edisi pertama urtext senantiasa diikuti dengan REVISED URTEXT.Edisi yang terrevisi.Ada beberapa edisi revisi urtext yang sempat dikoreksi langsung oleh si komposernya.
Edisi urtext hadir dengan harga yang relative mahal.Hal ini dikarenakan kerumitan persiapan edisi urtext.Disamping juga banyak problematika yang menyertai pembuatan edisi urtext.
Sebuah urtext edition senantiasa dihadapkan pada tantangan : menghadirkan fakta musical se asli mungkin,sekaligus tetap mengingat hal kebebasan pemusik untuk dapat menginterpretasi.Disamping itu bentuk seperti Rondo dan Sonata acapkali menimbulkan problematika tersendiri.Pada Sonata dan Rondo banyak frase yang diulang dan di tempatkan dalam lokus terpisah.Si composer dalam tulisan tangannya sering tidak jelas menempatkan marka marka dinamika.Apakah frase sama di lain bagian juga berdinamika sama pula??..ini seringkali tak jelas.Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan kajian dan telaah dari musikolog yang sangat ahli.
Fenomena tersebut menjadikan edisi urtext terkadang menyisakan sebuah ironi.Seperti dicatat dalam leksikon Webster :
The great majority of editions labelled 'Urtext' make many more changes than their editors admit. Publishers are partly to blame; they are afraid of doing anything that might seem unfamiliar or off-putting to any potential market. Indeed they want to have the best of both worlds; for example, the Neue Mozart Ausgabe claims to offer 'an unexceptionable text from the scholarly viewpoint, which at the same time takes the needs of musical practice into account.' Whether this is a pious hope or frankly based on self-interest, the fact remains that one can't serve two masters
Terlepas dari segala kontroversi yang masih saja menyertainya,edisi urtext merupakan upaya yang senantiasa patut di apresiasi.Karna bagaimanapun juga urtext edition adalah puncak kulminasi upaya dalam tetap mempertahankan musik klasik sebagai pengejawantahan budaya literer.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.