Thursday, 31 March 2022

Suka Musik - by: Michael Gunadi | Staccato, April 2022

SUKA MUSIK
By: Michael Gunadi
Staccato, April 2022


Ternyata tak ada satu orang pun yang tahu dengan persis, kok bisa ya musik memberi efek yang begitu besar bagi kita secara emosional. Meski demikian, aneka studi tetap dan terus menerus dilakukan untuk menguak pertanyaan tersebut.

 

MENGAPA KITA SUKA MUSIK?

Untuk menguak jawaban pertanyaan tersebut, hal yang paling logis adalah mengawalinya dengan pertanyaan: Mengapa kita suka musik? Sebetulnya ini sebuah pertanyaan yang memiliki aneka jawaban. Bergantung pada siapa yang ditanya. Tingkat pendidikan, pranata sosial, ragam budaya, gaya hidup, keseharian, sangat berpengaruh terhadap bentuk jawaban pertanyaan ini.

 

Umumnya, dapatlah dinyatakan bahwa kita suka musik karena musik memberi kita rasa nyaman. Kok bisa musik memberi kita rasa nyaman? 2021, Anne Blood dan Robert Zatorre di Universitas McGill Kanada, menyodorkan sebuah jawaban ilmiah. Dengan memakai MRI (Magneric Resonance Imaging), dapat dilihat bahwa seseorang yang sedang mendengarkan musik, mengaktivasi area otak yang dikenal sebagai limbic dan paralimbic. 


Aktivitas di area otak tersebut sangat berkaitan dengan respon kegembiraan eforia yang dialami seseorang. Sama seperti bentuk Eforia ketika seseorang melakukan kegiatan sexual, menikmati makanan kesukaannya. Rangsang Eforia tersebut dipacu oleh zat yang dikenal sebagai Dopamine. Sebuah penghantar respon syaraf.