Saturday, 4 April 2015

"MODUS" (Bagian ke-2) - by: Michael Gunadi Widjaja (Staccato, April 2015)

"MODUS" (Bagian ke-2)
by: Michael Gunadi Widjaja
Staccato, April 2015



Pada bagian yang pertama telah diuraikan sejarah dan pengertian Modus atau Modes per definisi. Juga telah diketengahkan beberapa contoh aplikasi modus tangganada dalam beberapa komposisi musik. Dalam bagian ke-2 ini, akan diuraikan bagaimana semua kerumitan dan keruwetan tersebut dipakai dalam komposisi dan improvisasi Musik Jazz.

KONSEP MODUS DALAM JAZZ
Sebelum kita berbicara lebih lanjut, ada beberapa hal yang mestinya sangat perlu dipahami terlebih dahulu, seputar penggunaan modus dalam Musik Jazz. Bahwa Modus dalam Jazz adalah sebuah KONSEP. Konsep yang adalah cara berpikir para pemusik Jazz dalam berkarya, baik dalam mengkomposisi musik maupun berimprovisasi. Jadi sebetulnya, Modus adalah elemen Jazz dan bukan esensi dari Jazz itu sendiri. Para musikolog mengkonsepsikan Modus dalam Jazz lebih sebagai sebuah analisa. Agar pemusik yang oleh takdirnya tidak terlahir dalam alam Jazz asli, tetap dapat berekspresi dalam nuansa Jazz yang sejati.


Dalam ranah Jazz itu sendiri, dikenal Jazz form yang tradisional, dan dikenal pula JAZZ MODAL FORM. Jadi penggunaan konsep Modus dalam Musik Jazz, erat sekali keberadaannya sebagai sebuah elemen essensial meski modus tetap bukanlah Jazz itu sendiri.

STRUKTUR MODAL JAZZ
Secara khusus, Jazz Modal adalah form/struktur atau bentuk sajian Jazz yang sangat mengedepankan konsep Modus. Form ini dikenal pada tahun 1950-an yang dipelopori oleh Miles Davis (trumpet) dan John Coltrane (saxophone).


Ciri utama bentuk Jazz Modal adalah:
  1. Ritmik dan Harmonik yang bergerak sangat perlahan. Sebuah akord malahan seringkali dipakai dalam beberapa birama yang relatif panjang
  2. Penggunaan Pedal Point dan Drones. Dalam hal ini menunjukkan bahwa aliran modus tangganada nya jauh lebih utama dibandingkan struktur harmoninya
  3. Fungsi umum dari progresi akor dihilangkan. Suasana, nuansa dan rasa, dibangun bukan oleh gerakan akor sebagai susunan harmoni. Melainkan dibangun oleh aliran modus tangganada nya.
  4. Penggunaan struktur harmoni dan melodi dalam kerangka acuan bersifat QUARTAL (SANGAT MENGUTAMAKAN SUSUNAN DENGAN FOKUS INTERVAL 4 MURNI ATAU PERFECT FOURTH)
  5. POLYTONAL



MODES: CAHAYA BARU DALAM MUSIK JAZZ
Dari paparan fakta tersebut, dapatlah dikatakan, bahwa modus meski bukan jiwa dan esensi utama Jazz. Namun dalam perkembangannya telah menjadi sebuah aliran tersendiri dalam ranah Musik Jazz. Mungkin ada baiknya jika kita sedikit menatap tajami quotes dari Saxophonist John Coltrane, seorang Jazzer legendaris sekaligus salah satu pelopor aliran Jazz Modal, sbb:

“I have found that you have got to look back at the old things 
and see them in a new light“

Perhatikan kata “old things”. Old Things dalam quotes tersebut dapat dimaknai sebagai material kuno termasuk MODUS TANGGANADA GREGORIAN/YUNANI. Dan kalimat “see them in a new light,” nampaknya sesuai nasehat John Coltrane, material kuno atau antik tersebut harus dilihat dalam “cahaya” baru atau jelas sebuah “konsep” dalam konteks yang juga baru. Bertolak dari quotes inilah, kita akan menilik bagaimana Modes atau Modus tangganada Yunani dipakai dalam komposisi dan/atau improvisasi Musik Jazz.


PEMAHAMAN KONSEP DASAR MODUS DALAM JAZZ
Titik tolak kita adalah sebuah pemahaman dalam konsep Musik Modern. Bahwa dalam sistem well-tempered terdapat 12 kunci nada. Modus tangganada Yunani ada 7 tingkatan. Jadi sistem yang dipakai Musik Jazz adalah 12 set scale, yang masing-masing set nya terdiri dari 7 tingkatan modes atau Modus. 

Jadi dengan demikian kita mengenal seri modus C yang terdiri dari C Ionian, C Dorian….dst. Kemudian seri modus C# atau Db yang terdiri dari Db Ionian, Db Dorian, Db Phrygian….dst sampai dua belas set. Ini adalah sistem sekaligus konsep dasar modus dalam Jazz.


BERMAIN MODUS DALAM JAZZ
Para pemula dalam Musik Jazz biasanya sering mengalami kesulitan untuk dengan cepat membunyikan semua nada yang terdapat pada tiap modus. Berikut adalah tips yang merupakan cara berpikir, dan bukan metode untuk dapat merepresentasikan isi tiap modus dengan cepat.


DALAM TANGGANADA
  • Misalkan untuk D Dorian. Kita ingat dulu bahwa Dorian adalah tingkat II dari set modus Yunani. Dalam D Dorian, nada D adalah nada ke 2. Dengan demikian isi tangganada D Dorian adalah D E F G A B C D.
  • Contoh lain misalnya C Phrygian. Phrygian adalah tingkat III dari set Modus Yunani. Dalam C Phrygian, nada C adalah nada ke-3. Maka isi tangganadanya adalah C Db Eb F G Ab Bb C (sama dengan tangganada mayor 4 flat). 


DALAM PROGRESI AKOR
Kini kita ambil contoh praktek dengan memakai progresi yang paling terkenal dalam Musik Populer, yakni progresi: II – V – I

Note:
untuk II kita gunakan minor 7
untuk V kita gunakan Dominant 7th
untuk I kita gunakan Major 7th 

Dm7 – G7 – CMaj7

untuk II kita gunakan D Dorian
untuk V kita gunakan G Mixolydian
untuk I kita gunakan C Ionian

D Dorian               : D E F G A B C D
G Mixolydian       : G A B C D E F G
C Ionian                : C D E F G A B C

Dari contoh diatas, semua nada yang dipakai dalam progresi tersebut sama dengan nada-nada dalam tangganada natural (tanpa sharp dan flat). NAMUN DALAM JAZZ MODES JANGAN PERNAH BERPIKIR SEPERTI MUSIK KLASIK. BAHWA Oh, DALAM PROGRESI INI SAYA MAIN DALAM KUNCI NADA C nih. TIDAK DAN SALAH BESAR! Meski semua modus kandungan nadanya sama namun POROSNYA BERBEDA. 

Jadi D Dorian misalnya harus dipandang sebagai entitas mandiri dengan poros nada D. Barulah setelah itu kita berusaha menyambung dalam keterkaitan progresi. Cara berpikir ini sangat penting bagi pemahaman dan penerapan Modus dalam Jazz.   


PENGGUNAAN MODUS DALAM AKOR
Berikut saya sarikan risalah karakter dan sedikit pemakaian tiap tingkatan modus dalam bermain Jazz yang sering digunakan oleh Jazzer kaliber dunia sekalipun, sbb:
  • II (Dorian): Titik berat pada nada ke-3 dan ke-7. Untuk semua akor minor dan minor 7 
  • III (Phrygian): Sentuhan rasa tradisional Spanyol. Untuk Progresi I m – bII (misalnya: Em – F atau Cm – Db) 
  • IV (Lydian): Sentuhan rasa modern kontempo pada nada 4#. Digunakan dalam impro untuk semua akor mayor 
  • V (Mixolydian): Untuk akor Dominant 7th dan juga untuk I – bVII (misalnya: G – F atau C – Bb) 
  • VI (Aeolian): Untuk progresi I m – ii dim (misalnya: Am – Bdim, Cm – Ddim) 
  • VII (Locrian): Untuk akor Diminished dan Half Diminished (misalnya: Bdim – C, Cdim – Db)

1 comment:

  1. Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
    SITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
    Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
    dengan kemungkinan menang sangat besar.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
    • AduQ
    • BandarQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • FaceBook : @TaipanQQinfo
    • WA :+62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    Come & Join Us!!

    ReplyDelete

Note: only a member of this blog may post a comment.